Kimia Farma sebar dividen Rp 90 miliar, setara 30 persen laba bersih 2017
Merdeka.com - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 331,71 miliar sepanjang 2017 lalu. Angka laba ini naik sebesar 22,13 persen dibanding tahun 2016 yang hanya Rp 271,598 miliar.
Direktur Utama KAEF, Honesti Basyir mengatakan, pencapaian laba bersih ini didukung oleh pendapatan usaha sebesar Rp 6,13 triliun atau meningkat sebesar 5,44 persen dari tahun 2016 sebesar Rp 5,81 triliun.
"Pencapaian laba bersih juga didukung oleh upaya pengendalian beban usaha yang tercermin dari pencapaian EBITDA Margin sebesar Rp 600 miliar atau meningkat sebesar 20,9 persen dari tahun 2016 sebesar Rp 496 miliar," kata dia dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT KEAF, di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (19/4).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
Selain itu, Perseroan juga berhasil membukukan total aset sebesar Rp 6,1 triliun, dan angka ini meningkat sebesar 32,16 persen dari tahun 2016 sebesar Rp 4,612 triliun. "Pertumbuhan ini terutama karena adanya peningkatan aset tetap terutama aset dalam penyelesaian, yang bertujuan baik untuk meningkatkan kapasitas produksi maupun upaya untuk meningkatkan kemandirian pengadaan bahan baku baik di holding maupun entitas anak," jelasnya.
Perusahaan pelat merah ini juga berhasil membukukan arus kas bersih dari aktivitas pendanaan tahun 2017 mencapai Rp 1,15 triliun atau meningkat 145,31 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp 467,56 miliar yang digunakan untuk modal kerja, investasi rutin, dan pengembangan usaha.
Melihat kinerja tahun lalu, perusahaan BUMN ini memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 98 miliar atau 30 persen dari laba bersih tahun 2017 yang mencapai Rp 331,7 miliar.
Rapat Umum Pemegang Saham PT KEAF ©2018 Merdeka.com/Dwi Aditya PutraSelain itu, dalam RUPS Tahunan 2018, BUMN di sektor farmasi tersebut memutuskan merombak susunan pengurus, dengan memberhentikan Farid Wadjdi Husain dan Dewi Fortuna Anwar. Kemudian, perusahaan mengangkat Komisaris Utama Untung Suseno Sutarjo, Komisaris Independen Nurrachman, Komisaris Chrisma Aryani Albandjar
Sehingga Susunan dan Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Kimia Farma menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Untung Suseno Sutarjo
Komisaris Independen: Wahono Sumaryono
Komisaris Independen: Nurrachman
Komisaris: Muhammad Umar Fauzi
Komisaris:Chrisma Aryani Albandjar
Dewan Direksi
Direktur Utama: Honesti Basyir
Direktur Keuangan: IGN Suharta Wijaya
Direktur Pengembangan Bisnis: Pujianto
Direktur Produksi dan Supply Chain:Verdi Budidarmo
Direktur Umum dan Human Capital:Arief Pramuhanto
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendapatan pada semester I tahun ini, meningkat sebesar 11,78 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp4,43 triliun.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mengambil beberapa langkah untuk memberikan dampak positif terhadap kinerja dan fundamental bisnis Perseroan.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini meningkat 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaLaba perusahaan pada 2022 sebesar Rp3,23 triliun atau 285 persen dari rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar Rp1,13 triliun.
Baca SelengkapnyaPerusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaCapaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca Selengkapnya