Kurs Dolar tembus Rp 14.000, BI sebut pelemahan hanya sementara
Merdeka.com - Kurs Dolar Amerika Serikat (USD) tengah menguat hingga menembus Rp 14.000 per USD. Pelemahan ini dinilai yang terendah sejak Desember 2015.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, mengatakan gejolak yang terjadi pada Rupiah merupakan dampak dari kenaikan suku bunga di Amerika Serikat. Ini membuat perubahan pada pergerakan modal global.
"Tapi kalau menurut BI perubahan pergerakan modal di dunia ini volatilitas tidak seperti 2013 yang saat itu keras sekali. Karena itu pertama kalinya AS menyatakan suku bunga akan naik. Lalu di 2015 volatilitas cukup tinggi," ujar dia di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (8/5).
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
Namun, volatilitas nilai tukar dinilai hanya bersifat sementara saja. "Filipina, India juga ada volatilitas. Turki, Brazil. Bahkan negara negara maju seperti Swedia, Norwegia, Australia juga melemah kursnya," kata dia.
Mirza mengakui, bagi negara-negara yang nilai neraca perdagangan defisit, nilai tukarnya akan cenderung melemah. Namun hal tersebut bukan suatu hal yang perlu menjadi kekhawatiran, sebab defisit yang dialami Indonesia masih dalam level yang aman.
"Tahun lalu 1,7 persen terhadap PDB. Tahun ini jadi 2,2 persen-2,3 persen PDB itu masih sangat prudent. Dan itu disebabkan oleh kenaikan impor. Dan kenaikan impor itu mengirimkan kesan positif karena kenaikan impor itu akibat kenaikan impor barang modal, barang mentah, setengah jadi, dan itu dibutuhkan untuk produksi," ungkap dia.
Selain itu, dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi yang cenderung baik, maka pelemahan Rupiah ini tidak akan terlalu berdampak pada perekonomian.
"Dan kemarin di data PDB kan tunjukkan bahwa sektor investasi itu pertumbuhan kan tinggi. Di atas 7 persen dan itu tunjukkan bahwa kenaikan impor itu memang untuk produksi yang kelihatan di sektor investasi dan kontruksi yang meningkat. Jadi itu nanti akan jadi modal pertumbuhan ekonomi ke depan," tandas dia.
Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suahasil Nazara angkat suara terkait penguatan kurs Dolar yang menyentuh level Rp 14.000-an per USD. Menurutnya, kejadian ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah terus menguat dalam dua hari terakhir
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca Selengkapnya