Lima indikasi kebangkrutan Batavia Air
Merdeka.com - Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah mempailitkan PT Metro Batavia yang merupakan pengelola Batavia Air. Tuntutan tersebut diajukan oleh pihak International Lease Finance Corporation (ILFC) yang mempunyai piutang sebesar USD 4,68 juta (Rp 45,38 miliar).
Pihak Batavia Air terbukti tidak bisa membayar utang tersebut pada tanggal jatuh tempo 13 Desember 2012 lalu.
Namun, pemberhentian operasi maskapai dalam negeri tersebut tidak semata karena pailit. Sebelumnya, perusahaan milik Yudiawan Tansari ini telah menunjukkan tanda-tanda menuju kebangkrutan. Apa saja itu?
-
Dimana Kapal Batavia kandas? Namun, karena kesalahan navigasi atau sejumlah sumber mengatakan bahwa adanya kesengajaan, kapal ini menabrak karang di dekat pulau-pulau Houtman Abrolhos pada tanggal 4 Juni 1629.
-
Apa tujuan utama Kapal Batavia? Tujuan pembuatan kapal ini adalah untuk mengangkut rempah-rempah dan barang-barang lain dari Hindia Timur Belanda ke Belanda.
-
Siapa pemimpin sementara setelah Kapal Batavia karam? Pelsaert kemudian berlayar ke Batavia untuk meminta bantuan, meninggalkan Cornelisz sebagai pemimpin sementara para korban di wilayah kepulauan Australia tersebut.
-
Apa isi Bataviasche Nouvelles? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Siapa yang dieksekusi di Batavia? Tjoe Boen Tjiang, alias Si Impeh, merupakan pemuda Tionghoa yang membunuh dua orang Perempuan Tionghoa di Batavia. Setelah sempat menjadi buronan, ia pada akhirnya tertangkap. Atas perbuatan kejamnya, ia divonis hukuman gantung di depan publik.
-
Apa jejak Inggris di Batavia? Jejak yang tersisa dari datangan Inggris di Batavia hanyalah melalui sebuah mercusuar yang terbuat dari besi tinggi. Terlihat di bagian atasanya terdapat lampu menyerupai sirine.
Gagal menang tender haji
Gagalnya Batavia Air dalam memenangkan proyek keberangkatan haji dinilai menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan maskapai ini untuk mengeruk pundi-pundi dari penumpang yang menuju Tanah Suci.
Menurut PR Manager Batavia Air Elly Simanjuntak, ketertarikan Batavia Air terhadap tender maskapai pemberangkatan haji telah membuat manajemen menyewa Airbus 330 white body. "Tapi ternyata tiga tahun berturut-turut Batavia Air tidak mendapatkan proyek haji. Sehingga terjadi tunggakan-tunggakan pembayaran," ujar dia.
Dijual ke AirAsia
Juli lalu, Batavia Air dan AirAsia telah mengumumkan rencana mereka untuk bergabung menjadi satu. Rencananya, Batavia Air akan membeli AirAsia dengan anggaran sekitar Rp 700 miliar.
Batavia Air diyakini dapat memfasilitasi ekspansi maskapai dari Malaysia itu di pasar Indonesia.
Mengurangi rute penerbangan
Pihak Kementerian Perhubungan sebelumnya telah mengatakan terdapat beberapa tanda Batavia Air akan pailit. Pihaknya telah mengetahui bahwa keadaan keuangan Batavia Air dalam kondisi sulit.?
Untuk mengurangi beban perusahaan, Batavia Air mengurangi sejumlah rute penerbangan. Tercatat sebanyak 20 rute dikurangi. Jika sebelumnya 64 rute, hingga Januari tinggal 44 rute.
Utang yang menumpuk
Sebelum digugat pailit oleh pihak International Lease Finance Corporation (ILFC), rupanya Batavia juga sudah digugat oleh Lufthansa karena menunggak untuk perawatan pesawat sebesar USD 4,4 juta.
Selain Lufthansa, Batavia juga diduga mempunyai utang kepada Abacus International Ltd sebesar USD 766 juta. Namun, pihak Batavia dikatakan telah melunasi utang tersebut.
Sementara itu menurut kajian dari OSK Research Sdn Bhd Batavia mempunyai utang senilai USD 40 juta atau sekitar Rp 384,6 miliar.
Batal dibeli AirAsia
Rencana akuisisi Batavia Air oleh AirAsia batal Oktober tahun lalu. Hal itu diduga disebabkan oleh utang Batavia Air yang menumpuk.
"Hal ini tidak masuk akal untuk AirAsia karena menambah risiko dengan adanya utang tersebut. Ditambah, armada maskapai tersebut juga sudah menua," papar OSK Research dalam laporannya.
Selain itu, maskapai yang dipunyai Batavia Air yaitu Boeing jenis 737 boros bahan bakar sehingga menambah biaya operasional. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.
Baca SelengkapnyaAde Ary mengatakan pemeriksaan terhadap pengelola Indonesia Flying Club ditujukan untuk mengetahui lebih detail.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaPabrik Bata Tutup di Purwakarta hingga PHK Ratusan Pegawai, Ternyata Penyebabnya Karena Ini
Baca SelengkapnyaPenutupan dilakukan dengan pertimbangan aspek keselamatan para penumpang pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaPerusahaan-perusahaan ini sebelumnya sudah diberi peringatan bahkan sudah ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaHampir seluruh penumpang nampak memadati lorong kabin dan berusaha untuk segera keluar dari pesawat karena AC juga padam.
Baca SelengkapnyaLangkah penyelamatan 4 perusahaan ini tergantung separah apa kondisinya.
Baca SelengkapnyaPembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.
Baca SelengkapnyaSempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca Selengkapnya