Masyarakat diingatkan tak gunakan mobil bak untuk angkutan orang saat mudik Lebaran

Merdeka.com - Fenomena mobil barang beralih fungsi menjadi angkutan manusia untuk mudik mulai marak. Selain lebih praktis, hal tersebut tentunya juga lebih murah, sebab hanya cukup diberi penutup di atas bak truk untuk melindungi penumpang dari cuaca terik matahari dan hujan. Mobil barang-pun siap mengantar para penumpang ke tempat tujuan.

Selain membawa sejumlah orang, mobil barang juga bisa membawa sepeda motor. Tidak hanya untuk mudik, akan tetapi digunakan untuk menuju objek wisata saat setelah Lebaran usai. Banyak ditemui mobil barang yang mengangkut orang untuk berwisata.

Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno mengatakan bahwa penggunaan mobil barang untuk angkutan orang tidak diperkenankan. Mobil barang atau bak terbuka bisa digunakan untuk mengangkut orang hanya dalam situasi dan kondisi tertentu saja.

Dia menjelaskan, sesuai aturan dalam PP 74/2014 tentang Angkutan Jalan, penggunaan mobil barang untuk angkutan orang dalam hal untuk pengerahan pelatihan TNK dan/atau Kepolisian Negara RI dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (pasal 6).

Sementara dalam Pasal 7 disebutkan bahwa kepentingan yang memerlukan mobil barang secara segera digunakan dalam rangka mengatasi masalah keamanan, sosial dan darurat.

"Masalah keamanan, seperti mobilisasi petugas keamanan dan evakuasi korban gangguan keamanan. Masalah sosial, seperti angkutan saat aksi pemogokan massal dan penertiban umum," kata Djoko.

Sementara itu, diperbolehkan juga dalam keadaan darurat, seperti evakuasi korban dan pengerahan bantuan. "Angkutan orang dengan menggunakan mobil barang harus memperhatikan faktor keselamatan," ujarnya.

Djoko menyatakan, solusi terbaik mengurangi atau bahkan menghilangkan fenomena angkutan barang mengangkut orang adalah dengan membenahi seluruh sarana dan prasaran angkutan umum.

"Menyediakan fasilitas transportasi umum yang murah dapat mengurangi pemakaian mobil barang untuk mudik," tutupnya.