Membandingkan Menu Makan Gratis Ala Muhammadiyah dengan Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah
Jauh sebelum pemerintah meluncurkan program makan bergizi gratis, masyarakat termasuk Ormas Muhammadiyah sudah menggelar makan gratis.
Organisasi keagamaan Muhammadiyah, sudah cukup populer memiliki beberapa program yang progresif dan membantu masyarakat luas. Seperti makan gratis, jauh sebelum Presiden Prabowo mencetuskan program makan siang gratis yang kemudian diubah menjadi makan bergizi gratis, Muhammadiyah sudah beberapa tahun menjalankan program makan gratis.
Dirangkum dari lama resmi Muhammadiyah, makan gratis ala Muhammadiyah melibatkan petani lokal untuk menunjang menu yang akan dihidangkan. Makan gratis juga sering didistribusikan saat Muhammadiyah membangun dapur umum saat terjadi bencana alam, hingga pelaksanaan muktamar.
Pada tahun 2022, Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Jawa Tengah (LLHPB Jawa Tengah), Lilik Prihantini menyampaikan dapur umum Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 didirikan untuk melayani penggembira muktamar dari seluruh Indonesia.
Bahan makanan yang akan dimasak di dapur umum berasal dari pengurus daerah Muhammadiyah dan pengurus daerah Aisyiyah di seluruh Jawa Tengah, karena muktamar ini menjadi tanggung jawab bersama seluruh Jawa Tengah.
“Contoh dari Rembang yang ikannya banyak nanti diarahkan mendonasikan ikan. Tawangmangu dan Temanggung daerah dingin banyak memiliki sayur maka kami menerima donasi sayur mayur. Atau Boyolali terkenal susu maka kita akan menerima donasi susu,” terang Lilik.
Tersebar di Berbagai Titik
Distribusi makan gratis sebagaimana telah dilakukan Muhammadiyah, tidak hanya terpusat di satu titik. Pengurus daerah melakukan pemetaan, titik mana saja yang akan dijadikan sebagai lokasi distribusi makan gratis.
Seperti muktamar yang dihelat di Jawa Tengah pada tahun 2022, distribusi makan gratis melalui dapur umum di Jawa Tengah disebar ke enam lokasi.
Kabupaten Sukoharjo ada di Balai Desa Gonilan, Jalan Garuda Mas, Geduren, dan di SMP IT Muhammadiyah Al Kautsar, Jln. Slamet Riyadi, Gempol.
Kabupaten Karanganyar ada di SD Muhammadiyah Plus Malangjiwan, SD Muhammadiyah Program Unggulan Gedongan, SD Muhammadiyah Program Khusus Baturan, Dukuh Baturan.
Kota Solo ada di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.
"Semua yang datang ke dapur umum bisa makan gratis, meski dia bukan penggembira Muktamar 48," ujar Edy Purwanto, salah seorang Koordinator Dapur Umum Muktamar 48.
Sumber Dana Menu Makan Gratis
Menu makan gratis yang disajikan tidak selalu sama. Tergantung ketersediaan pangan. Hanya saja, standar menu pada program makan gratis yang rutin diadakan Muhammadiyah dalam beberapa kesempatan, cukup memuaskan masyarakat yang lapar khususnya mereka yang menjadi korban bencana alam.
Seperti dapur umum Muhammadiyah saat gempa Cianjur, Jawa Barat, di tahun 2023, Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Sukaluyu Cianjur, Komalasari menyebutkan, dalam satu hari tim dapur umum Muhammadiyah menghabiskan 100 kilogram beras untuk makan gratis.
Makan sudah tersedia bagi warga terdampak pukul 6 pagi.
Adapun menu makanan yang tersedia berupa sayur acar, empal gentong, sayur sop ayam, sayur buncis, sayur kangkung dan sayur labu ditumis, oseng bihun, oseng kol, karedok, dan menu lainnya.
Relawan dapur umum, Ahmad Taufiq menuturkan, sebagian besar dana untuk makan gratis ini merupakan donasi masyarakat wilayah Bekasi, Cianjur, Bandung, Tangerang, Cianjur dan lainnya.
Oleh karena itu, Taufiq memastikan bahan-bahan yang ada tidak boleh terbuang sia-sia.
"Jika ada sisa harus bisa menjadi makanan. Bisa menjadi bakwan, atau gorengan lainnya," ungkapnya.
Ekosistem Makan Gratis Muhammadiyah untuk Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah
Sebelumnya, Organisasi keagamaan Muhammadiyah siap menjalankan program makan bergizi gratis (MBG). Bahkan, Muhammadiyah memiliki ekosistem yang siap mendukung program tersebut.
Ketua Koordinator Nasional Makan Bergizi Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, menyebut kesiapan Muhammadiyah untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional yang ditandatangani pada Sidang Tanwir Muhammadiyah di Kupang, Desember 2024 lalu.
Yamin juga menyoroti kebutuhan analisis keuangan, pembiayaan, pengelolaan sumber daya manusia, serta pembentukan karakter siswa sebagai faktor penting dalam keberhasilan program Makan Bergizi Gratis ini.
Dia menyebut, Muhammadiyah akan mengoptimalkan jaringan organisasi yang kuat di seluruh Indonesia untuk mendukung program ini melalui lebih dari 120 rumah sakit, 172 perguruan tinggi. Di mana 25 di antaranya memiliki Program Studi Gizi, ribuan sekolah, dan pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, Muhammadiyah akan memanfaatkan dukungan gerakan di akar rumput seperti keberadaan Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) dan Jamaah Nelayan Muhammadiyah (JALAMU), yang tersebar di berbagai daerah untuk menyuplai kebutuhan bahan pangan seperti beras, sayuran, dan ikan.
Yamin menyebut, beberapa sekolah dan pesantren Muhammadiyah telah menerapkan program makan siang, yang bisa menjadi model dapur berbasis sekolah atau pesantren. Menurutnya, kelebihan model dapur sekolah dan pesantren yaitu tidak memerlukan transportasi untuk distribusi, sehingga lebih efisien.
Dengan ekosistem yang dimiliki, Muhammadiyah fokus untuk mengonsolidasikan seluruh potensi untuk menjalankan program makan bergizi gratis. Potensi ini mencakup sumber daya manusia, kelembagaan, dan jaringan komunitas yang dapat berkontribusi pada keberhasilan program makan bergizi gratis di Indonesia.