Mendag Sebut Jakarta Banjir Minyak Goreng, tapi Warga Keluhkan Kelangkaan
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan volume distribusi minyak goreng di DKI Jakarta mencapai 57,80 juta liter. Berada di urutan ketiga setelah Jawa Barat sebanyak 73,63 juta liter dan Jawa Timur sebanyak 71,46 juta liter.
Menurutnya, persediaan minyak goreng tersebut seharusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta. Mengingat jumlah penduduk DKI hanya sekitar 11 juta.
"DKI Jakarta (volume distribusinya) 57 juta, Sedangkan rakyat Jakarta ini penduduknya sekitar 11 juta. Jadi mestinya persediaannya melimpah," kata Lutfi.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Siapa yang paling banyak konsumsi minyak goreng? Yohan merujuk pada studi yang menyebutkan Indonesia sebagai negara dengan pengonsumsi minyak goreng terbesar.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Dimana sate goreng populer di Indonesia? Sate menjadi salah satu olahan daging yang mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Dimana Pertamina menebar paket sembako? Pertamina bersama Kementerian BUMN kembali menyelenggarakan kegiatan Safari Ramadan BUMN 2024, di Yayasan Pondok Pesantren Al Wathoniyah 43, Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara, pada Kamis, 21 Maret 2024.
Berdasarkan distribusi di tingkat kabupaten/kota, Jakarta Utara dan Jakarta Barat menjadi yang paling banyak persediaannya dari 5 wilayah dengan distribusi tertinggi di Indonesia. Volume minyak goreng di Jakarta Utara menjadi yang tertinggi dengan distribusi sebanyak 33,44 juta liter dan di Jakarta Barat sebanyak 14,94 juta liter.
"Jakarta Utara menjadi yang terbesar dengan jumlah Rp 33 juta," kata dia.
Warga Keluhkan Minyak Goreng Langka dan Mahal
Sementara itu, sejumlah warga DKI Jakarta mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak goreng di pasaran. Kalaupun ada, harga minyak goreng dijual lebih dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Salah satunya, Shelvia warga Jakarta yang mengaku sulit mendapatkan minyak goreng sesuai HET. Baik di pasar maupun ritel modern, minyak goreng sulit didapatkan.
"Kalau di pasar minyak goreng kemasan Rp31.000 - Rp32.000 yang 2 liter. Kalau minyak curah Rp19.000 per kilogram," kata Shelvia saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Rabu (9/3).
Dia mengatakan, tingginya harga tersebut karena pedagang menjual minyak goreng stok lama. Mereka membeli minyak saat harga masih tinggi, sehingga ketika dijual tidak sesuai dengan HET. "Katanya dia (pedagang) ngabisin stok lama. Dia beli pas harga lagi tinggi, jadi jualnya harga segitu," kata dia.
Dia mengaku, kelangkaan minyak goreng membuatnya jadi jarang memasak di rumah. Maka untuk makan keluarga, dia memilih membeli makanan jadi di warung nasi atau pesan makanan online lewat platform digital. "Jadi sekarang jarang masak, kalau mau makan paling beli," ungkapnya.
Keluhan Lainnya
Keluhan yang sama juga diungkapkan Erna yang juga warga DKI. Dia mengaku kesulitan membeli minyak goreng kemasan di ritel modern. Jumlah minyak goreng yang ada di ritel terbatas, maka pembeli harus menjual membeli sesaat ketika toko dibuka.
"Susah juga kalau di Alfa, harus pagi-pagi. Itu juga kalau enggak kehabisan stok. Katanya harus jam 5 pagi kalau mau dapat," kata dia.
Hal yang sama diungkapkan Juwita. Dia juga kesulitan mendapatkan minyak goreng kemasan di minimarket. Untuk itu dia memutuskan membeli minyak goreng di supermarket yang lebih jauh dari rumahnya demi mendapatkan minyak goreng.
"Besok saya mau coba ke Lotte, katanya stok di sana banyak," ungkap dia.
Pedagang mie ayam rumahan ini sangat membutuhkan minyak goreng kemasan untuk membuat minyak bawang. Sebab, bila menggunakan minyak goreng curah, rasanya akan berbeda dan khawatir para pelanggannya kabur lantaran rasanya kurang enak.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan telah menetapkan HET untuk masing-masing jenis minyak goreng. HET minyak goreng curah ditetapkan Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD DKI telah memetakan 25 kelurahan rawan banjir di Jakarta
Baca SelengkapnyaBanjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaMahalnya harga minyak goreng dikarenakan masalah pasokan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaLima gerai pangan serta 491 warung dan toko penjual pangan yang tersebar di seluruh pulau masih tetap beroperas
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat penjual air bersih keliling meraup keuntungan lebih.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengatakanm asih banyak kalangan mampu namun masih menggunakan elpiji 3 kilogram ini..
Baca SelengkapnyaPaket sembako yang terdiri dari gula, beras, minyak, terigu dijual dengan harga Rp100 ribu.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN, Erick Thohir mendampingi Presiden Jokowi membagikan 3.000 paket sembako dari BUMN dalam program Pasar Rakyat di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaGas 3 kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus masyarakat yang kurang mampu.
Baca Selengkapnya