Menengok Perbedaan ATM Link dan LinkAJa
Merdeka.com - Himpunan Bank Negara (Himbara) akan mengenakan biaya administrasi tambahan untuk kegiatan cek saldo dan tarik tunai di ATM berlogo Link atau ATM Link. Pengenaan biaya administrasi ini berlaku mulai 1 Juni 2021.
Dengan adanya ketentuan ini, maka para nasabah yang bisa bertransaksi via ATM Link yang adalah milik Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN akan dikenai biaya.
ATM Link sendiri secara penamaan memiliki kemiripan dengan aplikasi LinkAja, yang juga punya booth tersendiri untuk melakukan transaksi di berbagai tempat umum. Meski sama-sama dikeluarkan oleh BUMN penyedia layanan keuangan, ATM Link dan LinkAja punya fungsi dasar yang berbeda.
-
Siapa bank pertama yang menggunakan ATM di Indonesia? Dalam buku berjudul Bank Strategy on Funding and Liability Management, seorang bankir BRI bernama Soetanto Hadinoto menulis inisiator pengadaan mesin ATM di Indonesia justru muncul dari bank-bank kecil di Bali, salah satunya Bank Dagang Bali (BDB) pada tahun 1984.
-
Kapan ATM mulai digunakan di Indonesia? Saat itu, BDB menjalin kerja sama dengan Chase Manhattan Bank untuk bisa mendapatkan layanan ATM.
-
Kenapa ATM menelan kartu? Terdapat beberapa alasan mengapa kartu ATM dapat tertelan oleh mesin. Mengetahui faktor-faktor ini akan membantu Anda menghindari pengalaman yang tidak menyenangkan di kemudian hari: Kesalahan Memasukkan PIN: Apabila Anda salah memasukkan PIN sebanyak beberapa kali berturut-turut (umumnya tiga kali), sistem keamanan ATM akan menahan kartu Anda untuk mencegah akses yang tidak sah.
-
Bagaimana cara nasabah BDB transaksi dengan ATM pertama? Nantinya, nasabah BDB harus memiliki kartu khusus yang disebut cash Point card.
-
Kenapa mesin ATM pertama di Indonesia dibuat? Dalam laporan Majalah Tempo, I Gusti Made Oka pendiri sekaligus Direktur Utama BDB menyampaikan pengadaan mesin ATM demi kepentingan nasabah agar tidak menghabiskan waktu di bank.
-
Apa yang dilakukan oleh mesin ATM dulu? Pada sebuah video yang diunggah dalam arsip British Pathe, terdapat demonstrasi dari proses layanan baru dari bank yang disebut dengan 'Kios Bank Otomatis'. Video yang bertanggal pada tahun 1969 itu memperlihatkan seorang nasabah yang berkomunikasi dengan seorang teller, yang berada di lokasi berbeda, melalui televisi dan suara dua arah untuk mengambil uangnya.
Mengutip keterangan pada situs resmi Bank Mandiri, ATM Link merupakan automated teller machine atau anjungan tunai mandiri yang dimiliki oleh Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN. Saat ini sudah terdapat sekitar 53 ribu ATM Link yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan LinkAja merupakan dompet virtual. "LinkAja adalah dompet virtual berbasis aplikasi handphone yang menyimpan saldo yang digunakan untuk membayar berbagai transaksi elektronik," jelas Bank Mandiri, dikutip Jumat (21/5).
Secara kepemilikan, LinkAja berada di bawah pengelolaan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) yang bersinergi untuk menyediakan layanan keuangan elektronik dengan merek TCASH (Telkomsel), e-Cash (Bank Mandiri), UnikQu (BNI), dan T-Bank (BRI).
Cek Saldo Kena Biaya
Nasabah bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap-siap mengurangi kebiasaan mengecek saldo tabungan. Mulai 1 Juni 2021, rencananya setiap transaksi cek saldo nasabah bank BUMN di ATM LINK tak lagi gratis atau dikenakan biaya Rp2.500 per transaksi cek saldo.
Kebijakan ini berlaku bagi nasabah PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero), PT Bank Mandiri Tbk (Persero), PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Keempat bank ini sebelumnya menggratiskan biaya cek saldo dan tarik tunai di ATM Link.
"Cek Saldo sebelumnya, Rp0 menjadi Rp2.500, kemudian tarik tunai sebelumnya Rp0 menjadi Rp5.000, lalu transfer Rp4.000 tetap sebesar Rp4.000," demikian dikutip dari website BNI, Jakarta, Jumat (21/5).
Adapun biaya administrasi tersebut mulai berlaku efektif terhitung mulai 1 Juni 2021 dan seterusnya sampai dengan adanya perubahan di kemudian hari.
"Untuk nasabah Bank BNI yang bertransaksi di ATM bank lain (selain ATM Bank BNI, Bank Himbara atau ATM dengan tampilan ATM Link) , akan dikenakan biaya transaksi yang saat ini berlaku yaitu cek saldo Rp4.000, tarik tunai Rp 7.500 dan transfer Rp6.500," tulis BNI.
Nantinya, biaya administrasi yang baru ini akan didebet secara langsung terhadap tabungan ketika melakukan transaksi. "Biaya transaksi ini akan didebet langsung dari rekening nasabah pada saat nasabah melakukan transaksi."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui wajah baru ATM Link ini membuat Bank Himbara menjadi lebih efisien dan semakin dekat dengan digitalisasi.
Baca SelengkapnyaDengan mesin ini, maka uang koin bisa tak lagi disepelekan.
Baca SelengkapnyaBank DKI akan mendapatkan keuntungan dalam hal perluasan layanan kepada nasabah, peningkatan kualitas layanan.
Baca SelengkapnyaBerikut panduan lengkap cara tarik uang di ATM dengan mudah tanpa ribet.
Baca SelengkapnyaBank DKI akan terus mengembangkan aplikasi JakOne Mobile sebagai superapps dengan berbagai fitur.
Baca SelengkapnyaSebelum masyarakat dimudahkan dengan transaksi digital, perbankan di Indonesia sempat berpandangan bahwa ATM merupakan investasi yang boros.
Baca SelengkapnyaBagi beberapa orang, keberadaan ATM dengan nominal Rp20 Ribu sangat membantu.
Baca SelengkapnyaPengembangan Sistem Virtual Account (VA) dengan menggandeng SPE Solution menjadi salah satu upaya dalam memperkuat layanan keuangan digital.
Baca SelengkapnyaJadi salah satu bank digital terdepan, yuk intip perjalanan Bank Jago!
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) bersama Kementerian BUMN dan PT KAI meluncurkan vending machine khusus untuk produk UMKM di sejumlah fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaMPN memuat serangkaian prosedur penyetoran, pengumpulan data, dan pelaporan penerimaan negara dalam bentuk sistem yang terintegrasi.
Baca SelengkapnyaBekerja sama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) fitur ini memungkinkan nasabah melakukan penarikan tunai tanpa kartu fisik
Baca Selengkapnya