Mengungkap Penyebab Perlambatan Ekonomi Global
Merdeka.com - Ekonom Senior Anny Ratnawati, mengatakan perlambatan ekonomi itu bukan hanya karena pandemi covid. Jauh sebelum pandemi covid, perlambatan ekonomi sudah ada tanda-tandanya, seperti perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat (AS) dengan China beberapa waktu lalu.
Menurutnya, setelah muncul trade war Amerika Serikat-China, perlambatan ekonomi juga dipengaruhi oleh perang Rusia-Ukraina, kemudian lockdown-nya China berlanjut. Tentu, adanya hal-hal tersebut berpengaruh terhadap harga pangan dan harga energi menjadi tinggi. Adanya gangguan rantai pasok maka dampaknya pertumbuhan ekonomi dunia menjadi melambat.
"Tetapi dari semua isu ini sebetulnya yang betul-betul unik itu bahwa krisis Global atau terjadinya pergolakan di dalam ekonomi dunia itu dimulai dari supply shock atau dari sisi agregat suplainya yang digoyang," kata Anny dalam Dialog Pakar: Peran APBN dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Global dan Antisipasi Risiko Global, Senin (12/12).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa Aan mulai usaha di masa pandemi? Aan menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis beberapa waktu lalu saat mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Saat itu dirinya tengah pulang kampung ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan mengisi waktu dengan membuat kreasi tas jinjing perempuan.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Dia menjelaskan, jika supply shock-nya terus terganggu dan bermasalah maka akan menyebabkan resesi atau dunia mengalami perlambatan ekonomi dan terjadi inflasi tinggi. "Kerepotannya dua, kita dapat resesi atau perlambatan ekonomi plus inflasi itu pasti terjadi," ujarnya.
Namun, bedanya ketika pandemi covid-19 supply shock tidak terjadi. Sebab, aktivitas atau pergerakan masyarakat dibatasi, sehingga tidak terjadi inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi juga belum terasa.
"Hanya beruntungnya ketika supply shocks terjadi di pandemi covid kita juga diam-diam di rumah, demand-nya tidak tereskalasi sehingga shock suplainya berkurang karena perusahaan juga tutup. Jadi, inflasi tidak terlalu terasa perlambatan ekonomi terasa," jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, setelah pandemi berhasil terkendali, maka supply shock-nya mulai terasa. Karena banyak negara-negara yang membutuhkan gas, butuh komoditas, dan sebagainya. Sehingga demand-nya meningkat.
"Ketika pandemi dirilekskan kita bergerak maka supply shocknya terasa karena butuh gas, butuh komoditas dan sebagainya sehingga demandnya yang tereskalasi, karena semua negara melakukan ekspansi fiskal dan ekspansi moneter bersamaan," ujarnya.
Mantan Wakil Menteri Keuangan periode 2010-2014 ini menjelaskan, ekspansi fiskal yaitu APBN-nya disehatkan karena ingin menjaga konsumsi rakyat banyak, namun tetap dalam jalur yang bisa dipertahankan. Tapi di saat yang bersamaan Bank sentral di negara-negara maju melonggarkan suku bunganya, sehingga investasinya naik.
"Ini double sebetulnya, fiskalnya ekspansif dan moneternya ekspansif, tetapi supply side tidak bisa mengejar kecepatan dari permintaan. Maka kombinasinya biasanya adalah pertumbuhan ekonominya tidak akan besar dan tinggi, tapi melambat dan inflasinya bisa high inflation. Itu yang terjadi di Amerika," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSituasi ini memberikan tekanan pada pasar keuangan dunia.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca Selengkapnya