Menhub Budi tawarkan Arab Saudi investasi bangun LRT BSD-Bandara Soekarno-Hatta
Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investor Arab Saudi untuk berinvestasi dalam proyek LRT, terutama untuk jalur Bumi Serpong Damai hingga Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Menurutnya, potensi investasi LRT bisa mencapai Rp 20 triliun. Selain itu, proyek infrastruktur ini sangat tinggi nilai ekonominya, mengingat potensi penumpang yang tidak akan pernah sepi dari dan menuju bandara.
"Penumpang banyak yang menuju bandara jadi nilai daya beli relatif tinggi. Kita butuh mengurangi kemacetan yang ada di Soetta, jadi saya ingin banyaknya investasi di Soetta," ujar Budi di Jakarta seperti dikutip Antara, Senin (15/1).
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa tujuan BRT Medan? Pembangunan BRT bertujuan mengatasi kemacetan sekaligus memberikan mobilitas cepat, nyaman dan berbiaya rendah dalam pelayanannya kepada masyarakat.
-
Apa solusi Pemprov DKI menutup kerugian LRT? Begitu juga dengan moda Lintas Raya terpadu (LRT) Jakarta yang dikalkulasikan menimbulkan kerugian bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau 'electronic road pricing' (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut.
Dengan dibangunnya LRT tersebut, banyak manfaat yang didapat, seperti terurainya kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta juga investor bisa menuai hasil yang besar karena potensi ekonominya sangat tinggi.
"Kalau dibiarkan dengan kendaraan yang tradisional seperti sekarang, suatu waktu kita bisa tiga jam ke sana jadi secara investasi, mereka dapat return, dan permasalahan Jabodetabek juga terpecahkan," imbuhnya.
Budi menekankan untuk LRT BSD-Bandara Soetta diupayakan tidak seluruhnya dibiayai oleh APBN, tetapi ditawarkan terlebih dahulu ke swasta. "Nanti kita akan subsidi selisih tarif saja," katanya.
Selain Arab Saudi, dia mengatakan, negara-negara lain juga tertarik investasi di proyek LRT, yaitu Korea Selatan dan China. Idealnya proyek LRT segera dibangun karena kebutuhan akan moda transportasi yang memberikan kepastian waktu tempuh sudah sangat dibutuhkan.
"Kota-kota yang tumbuh di Selatan Jakarta begitu banyak sekarang ini beberapa mereka memutar ke Jakarta dan menambah kemacetan, nanti juga ada Kelapa Gading ke bandara, itu kan menarik," ucapnya.
Dalam kesempatan sama, Ketua Asosiasi Investor Arab Saudi di Indonesia Habab Alhanaya mengatakan pihaknya harus memanfaatkan potensi-potensi investasi yang ada di Indonesia. Meski demikian, dia mengharapkan adanya peraturan yang sederhana untuk mempermudah investasi di Indonesia.
"Yang pertama mengharapkan adanya kesederhanaan birokrasi. Sekarang untuk membuat perusahaan Indonesia, kami membutuhkan waktu lima bulan. Tentu ini sangat menghambat pengembangan investasi di Indonesia," katanya.
Kedua, adanya peraturan yang berkaitan dengan kepemilikan atau keikutsertaan unsur Indonesia di dalamnya. "Kami ingin jika satu saat ada kemungkinan semua milik Saudi, sehingga memberikan ketertarikan untuk pengusaha Saudi berinvestasi di Indonesia," katanya.
Saat ini, lanjut Habab, investor Arab Saudi banyak menanamkan modalnya di bidang properti dan pariwisata, namun tidak menutup kemungkinan juga dikembangkan di bidang transportasi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertemuan tersebut membahas sejumlah rencana, seperti layanan haji dan umrah, hingga akses penerbangan ke bandara Kertajati.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaJika sudah mendapat persetujuan kepala negara dan kepala daerah, investor asing diproyeksikan bisa masuk Bandara Kertajati per akhir tahun nanti.
Baca SelengkapnyaEstimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaPerjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaJawa Barat dinilai bisa menjadi wilayah alternatif bagi para investor asing.
Baca SelengkapnyaUntuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan dalam proses produksinya, pemerintah berprinsip konservatif dan hati-hati agar LRT bisa melayani kepentingan publik dengan baik.
Baca SelengkapnyaNantinya, layanan bus listrik BRT ini akan terintegrasi dengan terminal tipe A eksisting di Bandung, semisal Terminal Leuwi Panjang dan Cicaheum.
Baca SelengkapnyaUpaya menciptakan bahan bakar aviasi ramah lingkungan (SAF) bukan hanya menjadi inovasi semata.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan Bandara Kertajati mulai beroperasi penuh pada Oktober 2023 atau menerima pengalihan penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara.
Baca SelengkapnyaGroundbreaking dijadwalkan pada September 2024 dengan nilai investasi total USD 20 miliar.
Baca Selengkapnya