MenkopUKM Harapkan Koperasi Mampu Jadi Offtaker untuk Para Petani
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa pihaknya akan terus membangun dan memperkuat bisnis model di sektor pertanian (pangan) agar bisa masuk skala ekonomi. Menurut Teten, dengan berkoperasi, para petani tidak lagi memikirkan produknya mau dijual ke mana.
"Para petani berlahan sempit harus bergabung atau mendirikan koperasi agar masuk skala ekonomi," kata Teten, dalam kunjungan kerja di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (21/8).
"Koperasi yang akan berhadapan dengan pasar agar ada kepastian harga dan pasar bagi produknya," tambah MenkopUKM.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan kesejahteraan petani? Kami nilai Kementan memiliki program dan inovasi yang sangat baik dalam pemberdayaan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani selama ini, seperti Taxi Alsintan misalnya, program ini kami nilai sangat baik dalam mendukung aktivitas petani dilapangan dan sangat baik dalam melatih kemandirian petani,'
-
Bagaimana cara membangun koperasi di Indonesia? Setiap warga negara dapat mendirikan sebuah koperasi, baik perorangan maupun yang memiliki badan hukum. Pasalnya, modal usaha koperasi dapat dihasilkan dari seluruh anggota, sehingga beroperasinya usaha ini juga disesuaikan dengan kebutuhan bersama.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Mengapa Kemenkop UKM mendukung Koperasi Jahema Bonsai Sejahtera? Koperasi ini diharapkan memperkuat terwujudnya ekspor bagi bisnis bonsai Indonesia.
-
Siapa yang berperan penting dalam pembangunan pertanian? “Penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian. Sebagai garda terdepan penyuluh dan petani harus memastikan pangan tidak bersoal. Karena kita harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat,“ jelasnya.
Teten pun mengapresiasi atas apa yang sudah dilakukan Ketua Koperasi Petani Max Yasa Ngahadi dalam membangun bisnis model di sektor pertanian dengan menempatkan koperasi sebagai offtaker.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Kunker ke Purbalingga©2021 Merdeka.com"Untuk membangun bisnis model seperti itu, kita harus bekerja sama antara pemerintah pusat dengan para kepala daerah dan para local heroes seperti Mas Ngahadi ini," ujar MenkopUKM.
Teten menekankan, pihaknya telah menugaskan LPDB-KUMKM untuk memperkuat kelembagaan dan permodalan koperasi di Indonesia.
"Kalau petani langsung jual ke supermarket atau pasar modern, pembayarannya mundur tiga bulan, petani yang susah. Dengan berkoperasi, maka koperasi yang akan membeli hasil petani. Permodalan koperasinya akan di-back-up LPDB-KUMKM," papar Teten.
Bagi Teten, koperasi memang harus memiliki kemampuan finansial untuk membeli seluruh hasil pertanian dari petani. "Kelembagaan koperasi harus terus diperkuat agar mampu menjadi offtaker bagi produk pertanian para petani," tegas Teten.
Di waktu yang sama Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, pihaknya akan lebih memprioritaskan penyaluran dana bergulir untuk memperkuat permodalan koperasi di sektor produksi, terutama sektor pertanian.
"Dalam hal ini, LPDB-KUMKM telah melakukan upaya jemput bola, sekaligus pendampingan kepada koperasi-koperasi sektor riil potensial dan berorientasi ekspor," ucap Supomo.
Supomo mencontohkan, dengan pinjaman dana bergulir LPDB-KUMKM melalui Koperasi Makmur Mandiri (KMM), Ngahadi memanfaatkannya untuk penambahan modal kerja komoditas sayur mayur, modal kerja teknologi pengemasan atau packaging berorientasi ekspor.
Bahkan, lanjut Supomo, sejalan dengan KemenkopUKM, end-user binaan koperasi juga diharapkan melakukan korporatisasi petani agar bisa memasarkan produk lebih luas dan volume besar.
Ketua Koperasi Petani Max Yasa Ngahadi Hadi Prawoto juga menambahkan, Tani Bangga Store (minimarket/pasar moderen) didirikan bertujuan untuk mencetak petani-petani lebih modern dalam pola pikir dan proses produksi, serta berorientasi ekspor.
Sebagai offtaker, Ngahadi juga melakukan aneka pendampingan dan pembinaan para petani. Dari mulai menyediakan bibit yang unggul, pupuk, cara menanam dan memetik yang baik, hingga pemasaran.
"Sejak awal tanam hingga proses petik hasil, kami mendampingi para petani agar mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan kemasan produk yang baik. Sebelum mendapat pembinaan dan pendampingan, mereka hanya mampu melakukan enam kali petik. Sekarang, mereka sudah mampu 24 kali petik dengan hitungan sehari petik sehari tidak dalam kurun waktu dua bulan," pungkas Ngahadi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaDia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaSeorang pegawai koperasi berinisial AN (25) dibunuh saat menagih pinjaman kepada pelaku.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yayasan Rumah Energi (YRE) membentuk Koperasi Hijau di daerah pedesaan
Baca SelengkapnyaAdit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil membanggakan kesuksesan mereka sebagai pemilik usaha fesyen yang sukses di Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPadahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAkulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca Selengkapnya23 Perwakilan delegasi dari Malaysia tersebut tertarik dengan program PNM.
Baca Selengkapnya