Mentan: perbaikan irigasi bikin produksi pertanian Sulsel surplus 2 juta ton
Merdeka.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, perbaikan irigasi di Sulsel sepanjang 350 hektare dalam waktu tiga tahun saja adalah terbesar sepanjang sejarah selama ada dunia pertanian di Indonesia. Dan ini terjadi di era Presiden Joko Widodo.
"Untuk Sulsel, produksi meningkat surplus kurang lebih 2 juta ton, lalu kita perbaiki irigasi tersier sepanjang 350 hektare dalam waktu tiga tahun. Ini yang paling besar sepanjang sejarah selama ada dunia pertanian di Indonesia," kata Amran Sulaiman saat wawancara usai penyerahan sertifikat untuk rakyat di Lapangan PT Telkom, Makassar, Kamis, (28/12).
Selain perbaikan irigasi tersier, Amran juga sesumbar mengenai pembangunan tiga waduk yang telah dibangun di wilayah Sulsel yang ada di tiga kabupaten dengan total anggaran Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun.
-
Mengapa Amran Sulaiman diangkat menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
-
Bagaimana cara Sulsel meningkatkan kesejahteraan petani? Budidaya pisang cavendish ini merupakan solusi untuk peningkatan kesejahteraan para petani.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Dimana saja daerah penghasil pertanian terbesar di Jatim? Adapun sejumlah daerah dengan produktivitas pertanian terbesar di Jawa Timur meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagung.
-
Siapa yang memimpin Gernas Tanam Padi 500 ribu hektar? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penanaman padi dilakukan pada bulan Agustus dan diprediksi bisa mulai panen pada November 2023 yang akan datang.
Meski demikian dia belum menjamin tidak ada lagi kegagalan panen di tahun depan. Namun dengan adanya pembangunan tersebut, dia mengklaim tidak ada lagi impor di empat komoditas strategis yakni beras, bawang, jagung dan cabai.
"Capaian-capaian kita semua ini adalah karena kerja keras kita semua, bukan kerja sendiri kementerian pertanian. Ada TNI, Polri, Gubernur, Bupati dan Walikota," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pelaksanaan pemberian bantuan 360 unit pompa untuk pengairan sawah dan pertanian di Desa Sijaling, Bone, Kamis (4/7).
Baca SelengkapnyaProduksi pertanian sangat dipengaruhi oleh iklim, dan fenomena seperti El-Nino dan La Nina.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, hasil panen raya di daerah tersebut mencapai 6,2 ton per hektare.
Baca SelengkapnyaKunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menyebutkan modernisasi sebagai kunci peningkatan produksi.
Baca SelengkapnyaMentan menggenjot pembangunan dan optimasi lahan rawa menjadi persawahan produktif.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman meminta para petani di Provinsi Gorontalo menjaga semua fasilitas pompa.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.
Baca SelengkapnyaDirjen Ali Jamil berharap, ketersediaan alsintan berupa traktor roda 4 dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan.
Baca SelengkapnyaJokowi pun bersyukur rehabilitasi irigasi Gumbasa kini telah rampung
Baca Selengkapnya