Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri ESDM: Saya akan buktikan soal Freeport bukan tekanan Amerika

Menteri ESDM: Saya akan buktikan soal Freeport bukan tekanan Amerika Menteri ESDM Sudirman Said (kiri) dan Menteri BUMN Rini Soemarno. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Sepekan terakhir, pemerintah dihujani kritik lantaran memperpanjang izin ekspor konsentrat milik PT Freeport Indonesia. Pemerintah batal membekukan izin ekspor konsentrat lantaran Freeport berjanji segera membangun pabrik pemurnian dan pengolahan atau smelter. Freeport juga sudah memberikan 'uang jaminan' keseriusan pembangunan smelter.

Namun, keputusan ini dituding sebagai bentuk takutnya pemerintah Indonesia pada induk perusahaan yakni Freeport McMoran yang bermarkas di Amerika Serikat. Ada pula yang menuding pemerintah memutuskan itu lantaran di bawah tekanan Amerika.

Dalam wawancara khusus dengan merdeka.com akhir pekan lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membantah semua tudingan itu. Bahkan dia balik menuding orang-orang yang mengkritiknya.

Dalam pandangannya, orang yang menilai keputusan pemerintah karena tekanan asing, justru mereka bermental terjajah. Sebagai bangsa merdeka, kata dia, pemikiran seperti itu seharusnya tidak perlu.

"Orang yang berfikir kita mengambil keputusan karena luar negeri itu orang yang merendah diri, seperti tidak punya kedaulatan. Jadi tidak boleh ada persepsi apa yang kita putuskan itu karena ada tekanan dari luar negeri," tegas Sudirman saat berbincang dengan merdeka.com di ruangannya.

Dia mengklaim, pemerintah punya sikap tegas terkait persoalan Freeport. Karena itu, dia meminta masyarakat tidak berfikir skeptis dengan anggapan pemerintah ditekan pihak asing.

"Ini yang harus saya luruskan dan saya berharap Anda tulis itu, berfikir bahwa kita mengambil keputusan karena tekanan luar negeri itu adalah refleksi dari mental terjajah dan itu tidak boleh diteruskan," ucapnya.

Lalu, bagaimana pemerintah akan membuktikan pada rakyat bahwa keputusan terkait Freeport tanpa campur tangan atau tekanan asing? Menteri Sudirman menjawab enteng. Dia yakin hanya segelintir rakyat yang berfikir dan menganggap pemerintah dikendalikan asing. Sebaliknya, publik pada umumnya masih percaya pada pemerintahan Jokowi-JK.

"Jadi saya tidak memiliki kekhawatiran. Tinggal nanti dibuktikan saja apa keputusannya begitu (karena tekanan asing)? Pemerintah berpihak pada kepentingan masyarakat, gitu saja. Dan kadang-kadang ada hal yang perlu waktu untuk membuktikan, tidak perlu dengan verbal, tidak perlu dengan omongan sekarang, biar saja," katanya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport

Jokowi menyebut, Indonesia kini memegang saham 51 persen dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61 persen.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Kalau Ada yang Protes Hilirisasi, Perlu Dipertanyakan Nasionalismenya
Erick Thohir: Kalau Ada yang Protes Hilirisasi, Perlu Dipertanyakan Nasionalismenya

Erick Thohir buka suara mengenai masih banyaknya pihak yang tak setuju dengan hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain

Luhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.

Baca Selengkapnya
Info Terbaru: Perpanjangan Izin Usaha Freeport Terbit Sebelum Jokowi Selesai
Info Terbaru: Perpanjangan Izin Usaha Freeport Terbit Sebelum Jokowi Selesai

Pemerintah sudah balik modal atau mencapai titik break-even dari pembelian saham Freeport sebesar 51 persen pada 2018.

Baca Selengkapnya
Luhut Geram Negara Tetangga Sebut RI Proteksionis Terkait Ekspor Turunan Nikel: Itu Tidak Benar
Luhut Geram Negara Tetangga Sebut RI Proteksionis Terkait Ekspor Turunan Nikel: Itu Tidak Benar

Luhut membantah Indonesia disebut proteksionis terkait pelarangan ekspor produk turunan nikel.

Baca Selengkapnya
Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini

Erick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Memimpin, Jokowi Klaim Sukses Bangun Banyak Smelter, Ambil Alih Freeport hingga Blok Rokan
10 Tahun Memimpin, Jokowi Klaim Sukses Bangun Banyak Smelter, Ambil Alih Freeport hingga Blok Rokan

Jokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Syarat TKDN Jadi Hambatan Proyek Migas Nasional
Menko Airlangga: Syarat TKDN Jadi Hambatan Proyek Migas Nasional

Kebijakan ini dinilai proteksionis dan kadang membuat kekhawatiran bagi pihak luar.

Baca Selengkapnya
Freeport Mau Gugat RI Soal Bea Keluar Ekspor Tembaga, Ini Kata Airlangga
Freeport Mau Gugat RI Soal Bea Keluar Ekspor Tembaga, Ini Kata Airlangga

Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 71 Tahun 2023 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar

Baca Selengkapnya
Respons Bos Freeport Usai Disentil Bahlil karena Lamban Urus Izin Tambang
Respons Bos Freeport Usai Disentil Bahlil karena Lamban Urus Izin Tambang

Beberapa waktu lalu, Bahlil Lahadalia sempat menyentil proses pemenuhan syarat oleh Freeport Indonesia terkait perpanjangan IUPK.

Baca Selengkapnya
Jokowi Targetkan Smelter Freeport Beroperasi 2024, Buka Perekrutan 20 Ribu Anak Muda Indonesia
Jokowi Targetkan Smelter Freeport Beroperasi 2024, Buka Perekrutan 20 Ribu Anak Muda Indonesia

Presiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka

Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

Baca Selengkapnya