Menteri Jonan catat PNBP sektor ESDM melebihi target APBN-P 2017
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Nasional (ESDM) Ignasius Jonan mengklaim sektor ESDM menyumbang hampir separuh dari target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) nasional tahun 2017.
Tercatat, kontribusi PNBP sektor ESDM diperkirakan mencapai Rp 129,07 triliun atau 49,6 persen dari PNBP nasional tahun 2017 yang sebesar Rp 260 triliun. Capaian ini lebih besar dari target PNBP sektor ESDM dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 111 triliun atau 116 persen dari target.
Selain itu, capaian ini juga lebih besar di tahun 2016 sebesar Rp 79,94 triliun, dan di tahun 2015 sebesar Rp 118,7 triliun.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Bagaimana Kementerian ESDM menetapkan potensi penyimpanan karbon nasional? Sebagai informasi, Kementerian ESDM baru saja menerbitkan angka Potensi Penyimpanan Karbon Nasional Tahun 2024 sebesar 572 miliar ton CO2 pada saline aquifer, dan 4,85 miliar ton CO2 pada depleted oil and gas reservoir.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Bagaimana BNPT membantu mewujudkan Indonesia Emas 2045? Menurut dia, BNPT merupakan organisasi yang perlu diperkuat eksistensinya dalam merawat kebhinekaan di Indonesia.
-
Bagaimana cara BKPM mencapai target Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.'Kita menciptakan nilai tambah di sini, supaya menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau lapangan pekerjaan tercipta, hilirisasi terbangun, pendapatan negara naik, upah naik, gaji pegawai negeri juga naik,' imbuhnya.
-
Apa yang dimaksud dengan APBN? APBN adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ini merupakan rencana keuangan pemerintah yang mencakup semua pemasukan dan pengeluaran negara dalam satu tahun anggaran.
"Sektor ESDM memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Hampir separuhnya dari sektor ESDM," ungkap Menteri Jonan di Pos Pengamatan Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (2/1).
Dia menjelaskan, PNBP subsektor minyak dan gas bumi (migas) per tanggal 29 Desember 2017 diperkirakan membukukan Rp 85,6 triliun atau lebih tinggi dari target 2017 yang sebesar Rp 76,6 triliun.
Penerimaan ini didapat dari PNBP Sumber Daya Alam (SDA) Migas yang sebesar Rp 79,6 triliun dan PNBP Migas lainnya Rp 6 triliun. Pada tahun 2016, PNBP migas adalah sebesar Rp49 triliun dan tahun 2015 Rp86 triliun.
"Di samping itu, penerimaan negara yang didapat dari Pajak Penghasilan (PPh) migas adalah sebesar Rp 49 triliun, sehingga total penerimaan dari subsektor migas mencapai Rp 135 triliun atau 113 persen dari target APBNP yang sebesar Rp 119 triliun. Tahun 2016, penerimaan dari subsektor ini adalah sebesar Rp 87 triliun," ujar Menteri Jonan.
Pada periode yang sama, PNBP subsektor minerba diperkirakan menembus angka Rp 40,6 triliun atau 125 persen lebih tinggi dari target APBN-P 2017 yang sebesar Rp 32,7 triliun. "Penerimaan dari subsektor ini terdiri dari royalti sebesar Rp 23,2 triliun, penjualan hasil tambang Rp 16,9 triliun dan iuran tetap yang sebesar Rp 500 miliar," bebernya.
Sebagai informasi, pada tahun 2016 PNBP subsektor minerba tercatat sebesar Rp 27 triliun. Subsektor EBTKE juga mencatatkan raihan PNBP 140 persen lebih tinggi dari target yang ditetapkan.
Hingga 29 Desember 2017, penerimaan panas bumi diperkirakan mencapai Rp 933 miliar, sementara target dalam APBNP 2017 adalah Rp 671 miliar. Penerimaan panas bumi ini terdiri dari PNBP Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) eksisting sebesar Rp 909 miliar dan WKP Izin Panas Bumi sebesar Rp 24 miliar.
Selain ketiga subsektor di atas, tercatat sekitar Rp 1,87 triliun juga didapat dari beberapa kegiatan lain, yaitu sekitar Rp 1,16 triliun dari PNBP Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), yang terdiri dari iuran Badan Usaha dari kegiatan usaha penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) sekitar Rp 863 miliar dan iuran Badan Usaha dari kegiatan usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa adalah sekitar Rp 294 miliar.
Selain itu, sekitar Rp 730 miliar diperoleh dari kegiatan-kegiatan seperti penjualan dan sewa jasa, pendidikan serta Badan Layanan Umum. "Capaian di atas menunjukkan bahwa selain sebagai penjamin sumber pasokan energi dengan harga yang terjangkau serta kemampuan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, sektor ESDM juga menjadi andalan dan berpengaruh dalam mendukung pembangunan dan perekonomian nasional," tutup Menteri Jonan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaPenerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPNBP panas bumi pada 2024 ditargetkan sebesar Rp2,1 triliun.
Baca SelengkapnyaEstimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaTak hanya batubara, lonjakan produksi juga dirasakan komoditas nikel hingga 17 kali lipat.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca SelengkapnyaDibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca Selengkapnya"Pendapatan negara pada tahun 2025 dirancang sebesar Rp2.996,9 triliun," Kata Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca Selengkapnya