Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mochtar Riady sang penyelamat bank

Mochtar Riady sang penyelamat bank Mochtar Riady. merdeka.com/hkbu.edu.hk

Merdeka.com - Bermula dari pengalaman Mochtar kecil yang waktu itu berumur 10 tahun melewati sebuah gedung megah yang merupakan kantor dari Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat aktivitas pegawai bank di gedung tersebut, pendiri Lippo Group Mochtar Riady menanamkan cita-citanya sebagai seorang bankir.

Ayah tiga anak yang lahir di Malang, 12 Mei 1929 lampau itu akhirnya mewujudkan cita-citanya sebagai seorang bankir tercapai saat dia hijrah ke ibu kota dan menjadi karyawan Bank Kemakmuran. Cikal bakal bakat berbisnis Mochtar telah terlihat dari sejak dia muda. Setelah meminang gadis Jember, Mochtar dipasrahi untuk mengembangkan toko mertuanya. Dalam tempo tiga tahun, Mochtar berhasil membesarkan toko mertuanya itu menjadi terbesar seantero Jember.

Prinsip Mochtar yang berpendapat bahwa jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau dalam rumah tidak pernah tinggi dan akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas sangat dia terapkan. Dia memutuskan hijrah ke ibu kota Jakarta pada tahun 1954. Sebagai langkah pertamanya, dia bekerja di sebuah CV di Jl. Hayam Wuruk. Enam bulan kemudian dia bekerja pada seorang importir. Pada waktu bersamaan dia juga bekerjasama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil.

Namun, cita-citanya menjadi bankir tidak dia hapus begitu saja. Dia selalu menceritakan keinginan dia menjadi pria necis pengelola uang kepada siapapun yang ditemuinya. Hingga ada satu kabar bahwa Andi Gappa, pemilik Bank Kemakmuran membutuhkan tenaga karena sedang bermasalah. Tugas Mochtar adalah memperbaikinya. Meskipun dia tidak punya pengalaman sedikitpun, dia berhasil meyakinkan Andi sehingga dia ditunjuk menjadi direktur di bank tersebut.

Pada hari pertama kerja, Mochtar berpura-pura mengerti neraca pembukuan bank tersebut di depan staff akuntingnya. Padahal di malam hari dia bekerja keras untuk memahami angka-angka tersebut. Namun juga tidak berhasil. Akhirnya dia menyerah dan berterus terang kepada karyawannya tersebut. Tak kepalang terkejutnya Andi Gappa dan karyawan. Namun, tak berpikir malu, Mochtar pun meminta untuk mulai bekerja dari level terendah. Keuletan Mochtar sangat tercermin dengan majunya bank tersebut dalam tempo satu tahun.

Setelah dirasa maju, Mochtar pindah ke Bank Buana pada tahun 1964. Kemudian tahun 1971 dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Dalam perjalanan karirnya itu, Mochtar lagi-lagi menjadi penyelamat. Saat bekerja di Bank Buana, dia berhasil menyelamatkan bank tersebut dari krisis yang terjadi pada tahun 1960 karena perubahan ekonomi makro. Waktu itu Mochtar yang berkuliah malam di fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu menurunkan suku bunga kredit menjadi 12 persen dari 20 persen di saat bank lain menaikkan suku bunganya. Alhasil banyak penerima kredit yang mengembalikan uangnya. Dengan cara itu, Bank Buana menjadi sehat.

Setelah usai bergabung dengan Bank Panin, Mochtar beralih ke Bank Central Asia (BCA) pada tahun 1975. Dengan bekerja dengan bank milik taipan Liem Sioe Liong ini, dia menjadi orang kepercayaan Liem dan menduduki posisi penting di BCA. Mulai dari situlah kekayaan lelaki yang juga bernama Lie Mo Tie ini semakin bertambah. Dia diberi saham BCA sebesar 17,5 persen yang nilainya melonjak menjadi Rp 5 triliun dari posisi awal yaitu Rp 12,8 miliar saat dia keluar dari BCA tahun 1990.

Selama menduduki jabatan penting di BCA, Mochtar mencoba berbisnis dengan membeli saham Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada tahun 1981. Aset bank tersebut waktu itu baru sebesar Rp 16,3 miliar dan melonjak naik setelah Mochtar bergabung menjadi Rp 257,73 miliar. Dari sinilah cikal bakal Bank Lippo dibentuk. Dia pun dijuluki sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Dua tahun kemudian, pada 1989, bank ini melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan semenjak saat itu lahirlah Lippobank. Inilah cikal bakal Grup Lippo.

Mochtar dan James, anaknya, Riady tetap bersikeras bahwa inti usahanya adalah di bidang keuangan. Waktu itu, setidaknya lima inti bisnis Group Lippo yang ditekankan oleh Mochtar. Walaupun Bank Lippo yang sempat digoyang isu kalah kliring pada 1995 dan persoalan rekapitalisasi 1999, bank ini pun selamat dari guncangan krisis moneter. 

Pada tahun 2008, CIMB Holding Malaysia membeli 58,7 persen saham merger antara Bank Lippo dan Bank Niaga. Kini, saham Mochtar di CIMB Niaga tidaklah terlalu banyak. Untuk menggantikan posisi Lippo, Mochtar kembali mengakuisisi bank lain. Kali ini Bank National Nobu atau Bank Nobu yang dibeli pada tahun 2010 lalu.

Namun, tidak hanya di sektor keuangan sepak terjang Mochtar Riady untuk mengembangkan bisnis. Di bidang property, rumah sakit, bahkan media pun dia jalani. Sektor properti dikembangkan dengan konsep apartemen dan mall dengan ikon terbesar yaitu Plasa Semanggi dan Lippo Karawaci. Sementara untuk rumah sakit yaitu Siloam Hospital kini telah merambah beberapa daerah dengan menawarkan pelayanan kelas internasional. Majalan Globe Asia, the Jakarta Globe, Suara Pembaruan dan Investor Daily juga menjadi kepunyaan taipan ini. Tahun lalu, Lippo Group mengakuisisi beritasatu.com dan menjadikan bisnis medianya Beritasatu Media Holding dengan memperluas cakupannya dengan media online dan televisi. Pria ini tahun lalu pernah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia nomor 38 dengan total kekayaan USD 650 juta (Rp 6,1 triliun).

Kini anaknya, James Riady dan juga sang cucu, John Riady turut menangani bisnis salah satu taipan jebolan Orde Baru ini.  (mdk/rin)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pria ini Dulunya Loper Koran, Kini Jadi Pengusaha Sukses Hingga Pernah Jadi Cawapres
Pria ini Dulunya Loper Koran, Kini Jadi Pengusaha Sukses Hingga Pernah Jadi Cawapres

Cita-cita dan tekad bisa tumbuh dari mana saja, termasuk dari koran.

Baca Selengkapnya
Sempat Jadi Kuli Cuci Piring untuk Dapat Makan, Kini Achmadi Sukses Bangun Bisnis Logistik
Sempat Jadi Kuli Cuci Piring untuk Dapat Makan, Kini Achmadi Sukses Bangun Bisnis Logistik

Perusahaan logistik Achmadi kini memiliki 200 klien yang kebanyakan merupakan perusahaan asal Jepang.

Baca Selengkapnya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Kisah Muadzin Masjid Raih Cita-Cita jadi Polisi, Sempat jadi Pelayan Kafe Kini Bisa Banggakan Mendiang Ibu
Kisah Muadzin Masjid Raih Cita-Cita jadi Polisi, Sempat jadi Pelayan Kafe Kini Bisa Banggakan Mendiang Ibu

Berikut kisah muadzin Masjid sukses meraih cita-citanya menjadi polisi.

Baca Selengkapnya
Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir
Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir

Pria ini lahir pada tanggal 26 Maret 1952 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Ang Tjoen Ming.

Baca Selengkapnya
Kerasnya Hidup, Cerita Pria Ini dari Jualan di Pinggir jalan dan Kini Sukses Menjadi Seorang PNS
Kerasnya Hidup, Cerita Pria Ini dari Jualan di Pinggir jalan dan Kini Sukses Menjadi Seorang PNS

Kisah perjalanan pria meraih kesuksesan di perantauan.

Baca Selengkapnya
Tak Peduli Darah Daging, Sosok Tajir Pecat Anaknya dari Perusahaan Gara-Gara Hal ini
Tak Peduli Darah Daging, Sosok Tajir Pecat Anaknya dari Perusahaan Gara-Gara Hal ini

Cerita pemlik Lippo Group pernah pecat anak kandungnya sendiri gara-gara permainan.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Putuskan Jadi Teller Pasar Usai Jadi Teller Unit, Begini Momen Seru yang Tak Disangka
Pria Ini Putuskan Jadi Teller Pasar Usai Jadi Teller Unit, Begini Momen Seru yang Tak Disangka

Momen yang penuh tantangan dan pengalaman baru itu seakan mengubah pandangan hidupnya serta memperlihatkan sisi lain dari dunia perbankan yang jarang diketahui

Baca Selengkapnya
Cleaning Service ini Ternyata Anggota Brimob, Begini saat Kerja & Dinas Pakai Seragam
Cleaning Service ini Ternyata Anggota Brimob, Begini saat Kerja & Dinas Pakai Seragam

Ahmad Thoha Muzaki, pria yang berasal dari keluarga sederhana dan cleaning service akhirnya berhasil lolos menjadi seorang anggota Brimob.

Baca Selengkapnya
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'
Mengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'

Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.

Baca Selengkapnya