Panduan Lengkap Lapor SPT Tahunan Pajak 2024 dengan e-Filing, Begini Caranya
Laporan SPT Tahunan 2024 tetap menggunakan e-Filing dan e-Form. Pastikan Anda memahami langkah-langkah pelaporannya sebelum batas waktu 31 Maret dan 30 April!

Di awal tahun 2025, para wajib pajak mulai mempersiapkan diri untuk melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) untuk tahun pajak 2024. Meskipun Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah mengembangkan sistem perpajakan terbaru yang dikenal dengan nama Coretax, pelaporan SPT untuk tahun ini masih menggunakan sistem yang lama. DJP telah mengonfirmasi bahwa peralihan ke sistem baru memerlukan waktu lebih lama dan belum dapat mencatat data transaksi untuk tahun pajak 2024.
Keputusan ini diambil demi kelancaran proses pelaporan serta untuk menghindari kemungkinan gangguan teknis yang mungkin timbul saat transisi sistem. Akibatnya, wajib pajak orang pribadi tetap akan menggunakan e-Filing, sementara wajib pajak badan akan memanfaatkan e-Form melalui situs DJP Online. Sistem Coretax dijadwalkan baru akan diterapkan secara penuh pada tahun pajak 2025, yang berarti penggunaannya akan dimulai pada pelaporan SPT tahun 2026.
Walaupun sistem pelaporan tetap sama, penting bagi wajib pajak untuk tetap memperhatikan tenggat waktu yang telah ditentukan. Wajib pajak orang pribadi diwajibkan melaporkan SPT sebelum tanggal 31 Maret 2025, sedangkan untuk wajib pajak badan, batas waktu pelaporan adalah hingga 30 April 2025. Oleh karena itu, sangat krusial bagi setiap wajib pajak untuk memahami prosedur pelaporan yang benar agar tidak menghadapi masalah di akhir waktu pelaporan. Dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber pada Kamis (30/1/2025), berikut cara pelaporan SPT 2024.
Kenapa Pelaporan SPT 2024 Masih Pakai e-Filing?
Meskipun sistem Coretax DJP sudah diperkenalkan, penggunaannya baru akan dimulai pada tahun pajak 2025. Menurut Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, Dwi Astuti, saat ini Coretax masih dalam tahap pengembangan dan belum mencatat data transaksi pajak untuk tahun 2024.
Dwi menambahkan bahwa untuk pelaporan SPT Tahunan PPh tahun pajak 2024, wajib pajak akan tetap menggunakan sistem lama, yaitu e-Filing bagi wajib pajak orang pribadi dan e-Form bagi wajib pajak badan. Coretax direncanakan akan digunakan untuk pelaporan SPT Tahunan PPh tahun pajak 2025, yang nantinya akan disampaikan pada tahun 2026.
Kebijakan ini diambil agar wajib pajak tidak mengalami kesulitan saat beradaptasi dengan sistem baru. Selain itu, transisi ke Coretax memerlukan kesiapan teknis dan edukasi lebih lanjut agar dapat diterapkan secara menyeluruh.
Tenggat Waktu Pelaporan SPT 2024 yang Harus Diperhatikan
Batas waktu pelaporan SPT tetap mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Wajib pajak harus memastikan bahwa mereka melaporkan pajak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, yaitu:
- Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP): batas waktu hingga 31 Maret 2025
- Wajib Pajak Badan: batas waktu hingga 30 April 2025
Apabila ada keterlambatan dalam pelaporan SPT, wajib pajak dapat dikenakan sanksi administrasi berupa denda. Untuk WP OP, denda keterlambatan yang dikenakan adalah sebesar Rp100.000, sedangkan untuk WP Badan, denda yang mungkin dikenakan dapat mencapai Rp1.000.000. Oleh karena itu, disarankan untuk melaporkan SPT lebih awal agar terhindar dari masalah yang tidak diinginkan.
Cara Lapor SPT Tahunan 2024 Melalui e-Filing

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti oleh wajib pajak orang pribadi untuk melaporkan SPT Tahunan 2024 menggunakan e-Filing melalui DJP Online. Pertama, akses situs DJP Online di djponline.pajak.go.id dan lakukan login dengan NPWP serta kata sandi Anda.
- Pilih menu "Lapor", kemudian klik e-Filing dan pilih opsi Buat SPT.
- Jawab pertanyaan yang muncul untuk menentukan formulir yang tepat, apakah itu 1770 SS, 1770 S, atau 1770.
- Isi formulir dengan informasi mengenai penghasilan, potongan pajak, serta aset dan kewajiban yang dimiliki.
- Setelah semua data terisi dengan lengkap, lakukan verifikasi dengan menggunakan kode Electronic Filing Identification Number (EFIN) yang akan dikirimkan melalui email atau SMS.
- Klik Kirim SPT, lalu simpan Bukti Penerimaan Elektronik (BPE) sebagai bukti bahwa pelaporan telah berhasil dilakukan.
Pastikan semua data yang dimasukkan sesuai dengan bukti potong pajak yang diterima dari perusahaan atau sumber penghasilan lainnya. Hal ini penting untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan pajak yang dapat berdampak pada kewajiban perpajakan Anda di masa mendatang.
Cara Lapor SPT Tahunan 2024 untuk Wajib Pajak Badan
Sementara itu, bagi wajib pajak badan, proses pelaporan tetap harus dilakukan dengan menggunakan e-Form. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti:
- Unduh e-Form melalui DJP Online dan pilih formulir SPT 1771 yang sesuai.
- Isi formulir dengan data keuangan perusahaan, termasuk laporan laba rugi dan neraca.
- Lampirkan bukti potong pajak serta dokumen pendukung lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Setelah semua data terisi, lakukan validasi dan unggah dokumen ke sistem DJP Online.
- Kirim SPT dan pastikan untuk mendapatkan Bukti Penerimaan Elektronik (BPE).
Pelaporan dengan menggunakan e-Form lebih sesuai untuk wajib pajak badan karena membutuhkan dokumen pendukung yang lebih rumit dibandingkan dengan wajib pajak orang pribadi.
Persiapan Menuju Coretax 2025: Apa yang Perlu Diketahui?
Meskipun SPT Tahunan 2024 masih menggunakan sistem yang lama, wajib pajak sebaiknya mulai beradaptasi dengan Coretax DJP yang akan sepenuhnya diterapkan pada tahun 2025. Salah satu fitur menarik yang ditawarkan oleh Coretax adalah sistem prepopulated, yang memungkinkan data pemotongan pajak dari pihak ketiga secara otomatis muncul dalam SPT wajib pajak.
Keunggulan lainnya dari Coretax adalah dihapusnya EFIN sebagai metode verifikasi. Sebagai penggantinya, sistem baru ini akan memanfaatkan verifikasi melalui email atau nomor ponsel yang telah terdaftar. Oleh karena itu, wajib pajak diharapkan untuk selalu memperbarui data kontak mereka agar tidak menemui kendala dalam proses pelaporan pajak.
1. Apakah semua wajib pajak harus melapor SPT?
Setiap wajib pajak, tanpa terkecuali, baik yang memiliki penghasilan di bawah maupun di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), diwajibkan untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).
2. Apa yang terjadi jika terlambat melaporkan SPT?
Wajib pajak yang tidak tepat waktu dalam melaporkan SPT akan dikenakan sanksi administratif. Denda yang dikenakan adalah sebesar Rp100.000 untuk Wajib Pajak Orang Pribadi dan Rp1.000.000 untuk Wajib Pajak Badan.
3. Apakah Coretax bisa digunakan untuk pelaporan SPT 2024?
Coretax akan mulai diterapkan untuk pelaporan SPT pada tahun pajak 2025, yang rencananya akan dilaporkan pada tahun 2026.