Pembangunan infrastruktur era Jokowi-JK dinilai lebih merata
Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono mengklaim program pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) saat ini lebih merata. Alasannya, saat ini pembangunan infrastruktur berimbang dari barat hingga timur Indonesia.
"Saya kira kalau dilihat, kita lihat di perbatasan, sudah dibangun. Baik jalan maupun pintu lintas batas negara. Jalan nasionalnya sudah kita kerjakan, bendungan-bendungan sudah kita kerjakan, perumahan-perumahan sudah kita kerjakan. Semua tidak di Jawa saja. Dari segi anggaran, timur juga sudah meningkat," ujar Basuki di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (8/1).
Basuki menegaskan perbandingan proses pembangunan saat ini, cenderung dilakukan di wilayah timur Indonesia karena mengejar percepatan ketertinggalan. "Jika kita bandingkan barat dan timur itu terus meningkat timur jauh lebih meningkat porsinya di timur. Jadi, kalau menurut saya, saya tidak hanya mendefens apa yang diprogramkan yang saya kira sudah jauh lebih merata," katanya.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
-
Apa yang dibangun di wilayah perbatasan oleh Presiden Jokowi? 'Sejak hari pertama saya dilantik, saya menyampaikan, pemerintah sudah jelas menyatakan bahwa daerah-daerah perbatasan tidak boleh dilupakan karena merupakan beranda-beranda terdepan Indonesia. Seperti di mana kita berada sekarang ini, di Skouw, harus menjadi kebanggaan kita semuanya, kebanggaan masyarakat Papua, dan kebanggaan Indonesia,' ujarnya
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
Basuki juga menjelaskan, pembangunan infrastruktur kali ini tidak hanya dilakukan pada megaproyek saja. Namun, melibatkan berbagai jenis pembangunan seperti program padat karya yang melibatkan masyarakat kecil.
"Kita membangun perbatasan-perbatasan di luar pulau Jawa, di pulau-pulau terpencil. Tapi juga antara yang kaya dan miskin. Kami juga membuat program padat karya. Apakah itu Sanimas, Pamsima, kotaku irigasi kecil, sekitar ada Rp 4 triliun di tahun 2017 ini yang akan kita programkan secara padat karya ini. Padat karya kalau irigasi akan dikerjakan oleh Perkumpuluan Petani Pemakai Air (P3A). Pamsimas dikerjakan oleh induk desa itu sendiri dengan menswadayakan masyarakat," jelas Basuki.
Sehingga, menurutnya, keterlibatan masyarakat kecil yang ada di desa menjadikan dana desa yang telah digelontorkan oleh Kementrian Desa mengalami peningkatan dan terserap kembali untuk kepentingan rakyat.
"Jadi dengan begitu, ada di anggaran desa dan lain-lain. Yang penting indikatornya gini ratio itu kan. Gini ratio kita kan dihitung dari konsumsinya. Jadi kalau dilihat anggaran desa meningkat. Anggaran infrastruktur meningkat semua. Maka itu, programingnya yang ke arah padat karya," imbuhnya.
Hingga awal tahun ini, ada sebanyak 5.054 paket program lelang untuk pengerjaan infrastruktur di seluruh Indonesia dengan total nilai Rp 32,72 triliun. Basuki menambahkan total anggaran pembelanjaan dari Kementrian PU-Pera untuk pembangunan infrastruktur hingga awal tahun ini sudah mencapai Rp 90 triliun.
"Yang akan ditandatangani besok ini sekitar Rp 11 triliun. Plus yang multiyears tahun lalu 2016 sekitar Rp 21 triliun. Jadi, Januari ini sudah terikat Rp 21 triliun plus Rp 11 triliun, nilai total proyeknya Rp 32 triliun dari total belanja kita sekitar Rp 90 triliun. Itu sudah terserap disana. Ya tahun depan (akan lebih baik). Kita akan selalu memperbaiki terus," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaJokowi pun merincikan telah membangun 366.000 km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, dan 6.000 km jalan nasional.
Baca SelengkapnyaLuhut juga mengatakan bahwa dirinya bersama sejumlah menteri lainnya dalam Kabinet Indonesia Maju, akan segera pensiun dalam waktu 12 hari lagi.
Baca SelengkapnyaJokowi berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 kilometer (km) untuk mengurangi biaya logistik.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaDia menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara besar sehingga pemerataan pembangunan tak boleh fokus di Pulau Jawa saja.
Baca Selengkapnya"Jadi kalau kira-kira 10 tahun terakhir Menteri PUPR seperti sinterklas bagi-bagi barang milik negara itu berapa banyak nilainya."
Baca SelengkapnyaGanjar menilai, saat ini Indonesia sedang menapaki jalan menuju kategori negara maju.
Baca SelengkapnyaKepada pemerintahan selanjutnya Budi meminta untuk melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan dan memperbaiki yang belum baik.
Baca SelengkapnyaCapres Anies mengkritik pemerintahan Jokowi yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur jalan tapi berbayar (jalan tol).
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan kesuksesan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terulang di proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSelain itu juga telah membangun 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
Baca Selengkapnya