Pembangunan konsep superblok jadi salah satu solusi kemacetan
Merdeka.com - Kemacetan selama ini sudah menjadi teman masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Tingginya pertumbuhan kendaraan tidak sebanding dengan infrastruktur yang dibangun. Namun, salah satu solusi mengatasi kemacetan saat ini adalah dengan membangun perumahan superblok. Salah satu daerah yang cocok untuk dibangun superblok ini adalah Depok.
Direktur Marketing Pesona Square, Muchsin Alatas mengatakan, pengembangan properti di kota Depok sudah sewajarnya memberikan dukungan untuk superblok sebagai solusi mengatasi kemacetan di kota Depok.
"Konsep superblok biasanya mengintegrasikan hunian dan komersial dalam satu kawasan, sehingga penghuni tidak perlu ke luar kawasan untuk berkerja maupun memenuhi kebutuhan sehari-harinya," kata Muchsin di Jakarta, Sabtu (22/7).
-
Apa fungsi utama dari permukiman? Permukiman ini meliputi berbagai prasarana, sarana, dan utilitas umum, serta mencakup kegiatan penunjang lainnya yang dapat ditemukan baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.
-
Dimana desain urban rumah minimalis biasanya diterapkan? Umumnya, desain urban banyak digunakan pada perumahan di area kota.
-
Dimana biasanya permukiman dirancang? 'Kawasan permukiman biasanya dirancang untuk mendukung kehidupan sosial dan ekonomi warga yang tinggal di dalamnya,' ujar Yunus dalam tulisannya.
-
Apa tujuan utama konsep kota kembar ini? ASPI mengusulkan empat skenario pembangunan IKN yang semuanya bertujuan agar proses pembangunan IKN dapat kembali on the track sesuai dengan visi misi awal dibangun.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Bagaimana Jakarta meningkatkan kenyamanan warganya? Jakarta dibangun lebih kekinian. Kalau kata anak sekarang, 'Instagramable Banget' Halte Transjakarta tak sekadar tempat naik turun penumpang. Sambil nunggu bus, kini bisa berselfie ria.
Menurut dia, hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah kota Depok untuk membangun infrastruktur jalan seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk. "Harus diakui kalau selama ini pertumbuhan kapasitas jalan di kota Depok masih kalah dengan pertumbuhan volume penduduk dan kendaraan. Sehingga kemacetan lalu lintas seringkali menghiasi kota Depok terutama di jalan-jalan utama seperti Juanda dan Margonda," ujar dia.
Dalam pandangan Muchsin, apabila pembangunan tol Cinere-Jagorawi, tol Depok-Antasari dapat dirampungkan maka dapat mengurangi secara signifikan kemacetan di kota Depok, apalagi Pemkot Depok juga tengah menyiapkan sejumlah solusi untuk mengatasi kemacetan di Kota Depok.
Pemerintah Kota Depok sendiri berencana membangun flyover atau jalan layang tiga tingkat antara Margonda, Dewi Sartika dan Siliwangi (Markaswangi) sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kemacetan diwilayah tersebut.
Menurut Kepala Bapeda Kota Depok, Hardiono, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) dan diharapkan dapat segera dirampungkan untuk selanjutnya diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendapat dukungan.
Hardiono memperkirakan anggaran untuk membangun jalan layang tersebut mencapai lebih dari Rp 1 triliun. Menurut dia, di Depok jalan utama yang berlintasan dengan rel KA adalah jalan Arif Rahman Hakim, jalan Dewi Sartika, dan jalan Raya Citayam. Jalan Arif Rahman Hakim telah mengadopsi konsep persimpangan tidak sebidang melalui pembangunan jalan layang di tahun 2006.
"Pemerintah Kota Depok saat ini sedang menyiapkan perencanaan untuk membangun jalan layang di Jl Dewi Sartika," ujar dia.
Jalan layang bertingkat ini diproyeksikan dapat mengurangi kemacetan pada simpang Margonda Siliwangi Kartini, menghilangkan persilangan dengan rel KA Jakarta-Bogor yang sekaligus meniadakan antrean kendaraan akibat buka/tutup perlintasan KA, mengurangi kemacetan pada simpang Sengon (Nusantara Raya Sawangan Dewi Sartika Pitara), dan mengurangi kemacetan pada simpang Raya Sawangan Tanah Baru.
Karena itulah lanjut dia jalan layang yang pada tahun ini sedang disusun rencana detailnya dengan melibatkan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum diharapkan dapat menjadi jawaban untuk keamanan dan kenyamanan perjalanan melintasi jalur tersebut.
Kepala Bidang Jalan dan Lingkungan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Pemkot Depok, Hardiman mengatakan, untuk proses Detail Enggering Disain (DED) sendiri membutuhkan anggaran sebesar Rp 350 juta.
Setidaknya ada lima lokasi pembebasan lahan untuk proyek pelebaran jalan pada tahun ini, yakni Jalan Raya Cinere senilai Rp 10 miliar, Gang Nangka di Jalan Raya Bogor awalnya Rp 6,4 miliar kemudian ditambah Rp 20 miliar, Jalan Adi karya Rp 5,4 miliar, Jalan Raden Saleh Rp 6,4 miliar, dan Jalan Kemakmuran Rp 5,6 miliar.
"Memang butuh waktu yang panjang, kami menargetkan lima tahun akan selesai baik pembebasan lahan dan juga pembangunan fisiknya," jelas Hardiman.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok bahkan mengomentari kebijakan Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan terkait pergantian nama jalan di ibu kota.
Baca SelengkapnyaPerumahan dan permukiman memiliki perbedaan dalam hal fungsi, kriteria, serta dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan.
Baca SelengkapnyaUntuk menangani masalah kemacetan, RK akan memperbanyak rumah murah di tengah kota
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil ingin mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) demi mengatasi masalah kebutuhan perumahan untuk masyarakat Jakarta.
Baca SelengkapnyaDurasi konstruksi pembangunan rumah menggunakan bata interlock juga dinilai lebih cepat daripada bata biasa karena tak memerlukan proses perendaman bata.
Baca SelengkapnyaPentingnya membangun perumahan berkonsep tingkat, karena berkaitan dengan ketersediaan lahan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil ingin warga Jakarta dapat menerapkan gaya hidup net-zero atau nol bersih.
Baca SelengkapnyaMeskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaMulai dari kemiskinan, pengganguran, peningkatan pendidikan, ketersedian hunian layak hingga kemacetan menjadi skala prioritas untuk diselesaikan.
Baca SelengkapnyaRumah susun dipilih lantaran harga tanah yang lebih terjangkau ketimbang rumah tapak. Dengan kata lain, pihaknya saat kesulitan untuk mewujudkan rumah tapak.
Baca Selengkapnya