Pembangunan pabrik pengolahan jadi penopang investasi

Merdeka.com - Pemerintah meyakini investasi pembangunan pabrik pengolahan (smelter) hasil sumber daya mineral akan menjadi salah satu penopang kinerja investasi tahun-tahun mendatang. Hal ini sejalan dengan penerapan aturan bea keluar pertambangan.

Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, melimpahnya hasil sumber daya mineral di Indonesia menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di industri pengolahan.

"Justru kita berharap investasi di smelter sekarang," ujar Bambang saat ditemui di gedung DPR, Senin (4/6).

Menurutnya, yang menjadi kunci perkembangan smelter, bukan berasal dari insentif saja. Namun, juga berasal dari komitmen penyediaan listrik. "saya yakin PLN atau bikin (pembangkit) sendiri bisa dilakukan," tuturnya.

Dia menjelaskan, selain mengejar investasi smelter, pemerintah juga bertekad meningkatkan investasi di sektor lainnya. Salah satu strategi yang disiapkan adalah memaksimalkan belanja modal negara khususnya sektor infrastruktur.

Infrastruktur yang bergairah memberikan angin segar pada tingkat pengangguran Indonesia. Sebab, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu cara menyerap tenaga kerja. Investor asing, lanjut dia, diyakini masih akan tertarik menanamkan modalnya di Indonesia hingga tahun mendatang. Sebab, pasar di dalam negeri sangat potensial dan menarik.

"Meski yang masuk bukan investasi yang berorientasi ekspor tapi paling tidak investasi itu cukup besar dan menyerap tenaga kerja," ucapnya.