Menko Airlangga Ingatkan Produk Hilirisasi Tambang Bisa Tak Laku di Pasar Ekspor
Upaya hilirisasi bakal terkesan percuma jika pelaku pertambangan tidak menerapkan good mining practice dalam pengoperasiannya.
Indonesia punya bekal sumber daya mineral luar biasa, yang hasilnya bakal lebih maksimal lagi jika dilakukan hilirisasi.
Menko Airlangga Ingatkan Produk Hilirisasi Tambang Bisa Tak Laku di Pasar Ekspor
Menko Airlangga Ingatkan Produk Hilirisasi Tambang Bisa Tak Laku di Pasar Ekspor
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto terus mendorong program hilirisasi untuk berbagai produk hasil tambang. Ini perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah barang di pasar ekspor.
Menurut dia, kunci keberhasilan hilirisasi tambang tentu berasal dari sisi upstream atau hulu. Sebab, upaya hilirisasi bakal terkesan percuma jika pelaku pertambangan tidak menerapkan good mining practice dalam pengoperasiannya.
"Good mining practice ini harus selalu di kedepankan, karena hilirisasi produknya tidak akan diterima di market internasional kalau upstream tambangnya bukan tambang good mining practice," ujar Airlangga dalam acara Indonesia Mining Summit 2023 di Bali, Selasa (10/10).
"Dan juga masalah reklamasi jadi penting dan untuk memperkuat pengembalian daripada lahan-lahan bekas tambang," tegas Menko Airlangga.
Menurut Airlangga, Indonesia punya bekal sumber daya mineral luar biasa, yang hasilnya bakal lebih maksimal lagi jika dilakukan hilirisasi. Misalnya critical minerals seperti nikel, tembaga, hingga timah yang bisa memberikan nilai tambah lebih jika diolah di dalam negeri.
"Seluruhnya ini masuk dalam critical minerals. Dan, realisasi dari PNBP sumber daya alam mencapai Rp107,1 triliun, atau tumbuh 107,2 persen dibandingkan tahun yang lalu. Pemerintah mendorong hilirisasi, baik dari bauksit, bahan tembaga dan nikel," ungkap Menko Airlangga
Kendati begitu, Airlangga menambahkan, implementasi program hilirisasi tak cukup hanya melarang ekspor barang mentah saja. Tapi juga harus menguasai teknologi, punya moda yang cukup, sehingga bisa membiayai pengembangan industri maupun menyediakan modal kerja.
"Sehingga tentu nilai tambah daripada hilirisasi ini bisa dinikmati tidak hanya oleh foreign investor, tapi juga domestik investor. Pemerintah terus mendorong pembangunan smelter, karena smelter ini sebenarnya teknologi yang sudah bisa dikuasai, dan juga tingkat kompleksitasnya sebetulnya setinggi industri petrochemical," kata Menko Airlangga.