Searah dengan Jokowi, Ganjar dan Prabowo Punya Program Hilirisasi
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengaku sudah mendengar Prabowo dan Ganjar bicara panjang lebar untuk meneruskan komitmen hilirisasi.
Hilirisasi menjadi salah satu langkah Presiden Jokowi untuk menciptakan nilai tambah.
Searah dengan Jokowi, Ganjar dan Prabowo Punya Program Hilirisasi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap program hilirisasi yang telah dicanangkannya tidak berhenti di tengah jalan ketika Indonesia ganti presiden tahun depan. Untuk itu, dia menitipkan program tersebut kepada calon penggantinya agar bisa dilanjutkan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengaku punya kedekatan dengan tiga sosok yang digadang-gadang akan bertarung di 2024, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dari ketiga nama tersebut, Bahlil sudah mendengar Prabowo dan Ganjar bicara panjang lebar untuk meneruskan komitmen hilirisasi.
"Kalau kita baca di media kan sudah banyak ya. Pak Ganjar sudah bicara soal hilirisasi, pak Prabowo juga sudah bicara soal hilirisasi. Mungkin yang lainnya juga," ujar Bahlil di sela-sela Rakernas HIPMI ke-XVIII di ICE BSD, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
"Pak Ganjar sangat detail sekali bicara mengenai hilirisasi, dan pak Prabowo juga detail bicara soal hilirisasi," imbuh dia.
Tak hanya membaca via media saja, Bahlil pun mengaku telah berdiskusi langsung dengan keduanya soal kelanjutan program hilirisasi. Ganjar dan Prabowo disebutnya telah melempar ide untuk meneruskan itu.
"Tapi dalam diskusi saya sama pak Ganjar maupun pak Prabowo secara pribadi, saya melihat pemikiran-pemikiran mereka yang sangat konstruktif kok. Karena yang saya baru diskusi yang dua itu," kata Bahlil.
Lantas, bagaimana dengan Anies Baswedan? Bahlil menyebut dirinya belum berbicara empat mata dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Mungkin pak Anies juga punya pikiran itu, tapi saya belum sempat diskusi," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi berpesan kepada presiden selanjutnya yang terpilih untuk periode 2024-2029 untuk tidak menghentikan hilirisasi industri yang sedang dijalankan pemerintah saat ini. Meskipun langkah itu ditekan oleh banyak pihak.
"Meski ditekan Uni Eropa, WTO, dan IMF, jangan mundur dan jangan berhenti. Dan nanti akan saya pesan juga pada presiden berikut yang akan datang, jangan sampai menghentikan namanya hilirisasi, karena rugi besar kita," kata Jokowi pada Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Tahun 2023 di Kabupaten Tangerang, Banten, dikutip Antara, Kamis (31/8).
Dia meminta hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah tetap dilanjutkan meski Indonesia kalah atas gugatan yang dilayangkan oleh Uni Eropa melalui Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).Selain WTO, Dana Moneter Internasional (IMF) juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan penghapusan kebijakan larangan ekspor nikel dan tidak meluas pada komoditas lain.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com