Menteri Bahlil Optimis Prabowo Bakal Lanjutkan Hilirisasi Tambang Warisan Jokowi
Bahlil pun memastikan program hilirisasi tambang saat ini telah berjalan dengan baik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia optimistis program hilirisasi tambang Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dilanjutkan oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto. Mengingat Menteri Pertahanan itu sudah sering menyinggung hilirisasi yang dilakukan Presiden Jokowi.
"Lanjutlah, kan Pak Prabowo ngomongnya hilirisasi-hilirisasi gitu," ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/9).
Bahlil pun memastikan program hilirisasi tambang saat ini telah berjalan dengan baik. Setelah menghentikan ekspor nikel mentah, pemerintah akan melanjutkan kebijakan sejenis untuk komoditas-komoditas tambang lainnya.
"Nikel kan sudah bagus, sekarang kita hilirisasi di komoditas lain. Di bauksit, di tembaga, di timah. Nah, trigger untuk pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen, di 6 atau 7 persen, salah satu trigger-nya itulah hilirisasi," ungkapnya.
Resmikan Smelter Grade Alumina di Kalimantan Barat
Namun, ia menambahkan, pemerintah tengah melakukan penataan terhadap sejumlah bahan baku. Tujuannya agar bisa diberikan kepada perusahaan yang bisa melakukan hilirisasi, atau bekerja sama dengan pihak industri.
"Sekarang kita lagi menjaga agar investasi yang masuk, katakanlah industri-industrinya itulah dari asing, tetapi bahan bakunya harus dalam negeri. Harus perusahaan dalam negeri. Supaya kita blending, supaya tumbuh bersama-sama. Ini aturannya lagi saya ada," tuturnya.
Untuk kelanjutan program hilirisasi tambang, ia menyebut dirinya bersama Jokowi akan segera meresmikan fasilitas pengolahan bauksit Smelter Grade Alumina (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
Proyek ini merupakan garapan PT Bauksit Alumina Indonesia (PT BAI) sebagai konsorsium PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).
"Besok saya mendampingi bapak Presiden Jokowi ke Pontianak untuk meresmikan salah satu smelter bauksit. Itu punya BUMN, kolaborasi Inalum dengan Antam. Jadi, saya pikir bertahap-tahap kita akan melakukan perbaikan," pungkasnya.
Hilirisasi Selamatkan Indonesia dari Kehilangan 60 Ton Emas Sejak 1967
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai bahwa adanya hilirisasi smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik, Jawa Timur akan menyelamatkan hilangnya emas 60 ton dari perkiraan produksi per tahun sejak investasi di tahun 1967.
"Ini investasi pertama PMA (penanaman modal asing) di 1967 dan baru di 2024 ini hilirisasi sampai membuat emas. Dan emas yang diproduksi adalah 60 ton. Bayangkan kita sudah kehilangan emas 60 ton dari tahun 1967 sampai tahun 2024," kata Airlangga dikutip di Jakarta, Rabu (24/7).
Menurut Airlangga, komitmen pemerintah untuk melakukan hilirisasi akan menyelamatkan emas sekitar 60 ton setiap tahun. Hal ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia.
"Nilai dari emas 60 ton itu sekitar USD4,5 miliar. Dan ini sesuatu yang sangat luar biasa, dengan kebijakan yang ada sekarang (hilirisasi), ini terus didorong," jelasnya.
Airlangga menekankan pentingnya kebijakan hilirisasi dalam mendukung perekonomian nasional. Hal itu, sejalan dengan visi besar Indonesia menuju tahun 2045, di mana diharapkan Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Secara keseluruhan, hilirisasi smelter PTFI di Gresik merupakan langkah besar dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya katakan bahwa ini adalah the single largest dari pada refinery di Gresik. Investasi Rp58 triliun atau USD3,7 miliar. Diselesaikan secara on time," kata Airlangga.