Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah akan Uji Klinis Vaksin Merah Putih ke Manusia

Pemerintah akan Uji Klinis Vaksin Merah Putih ke Manusia Uji Klinis Vaksin Merah Putih. ©2021 Merdeka.com/Arief Rahman

Merdeka.com - Pemerintah tengah menggenjot produksi vaksin merah putih. Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian perindustrian, Muhammad Khayam mengatakan, uji klinis kepada manusia akan dilakukan dalam waktu dekat.

Mengacu pada timeline progres pembuatan vaksin merah putih oleh Universitas Airlangga dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia, uji praklinis tahap satu sudah selesai dilakukan.

"Sekarang sedang dilakukan uji pra-klinis tahap kedua pada hewan uji Macaca, pelaksanaan uji klinis pada manusia juga akan dimulai dalam waktu dekat," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII, DPR RI, Rabu (15/9/2021).

Dengan capaian tersebut, dia berharap pada Januari 2022 mendatang proses uji klinis bisa masuk pada tahap tiga. Selanjutnya bisa masuk pada tahap registrasi, scale up produksi massal, hingga komersial.

Mengacu pada roadmap yang ditampilkan Khayam, pembuatan vaksin merah putih ini melalui beberapa tahapan. Pertama, pada kuartal I 2021, melakukan upscaling prototype, kmudian kuartal II 2021 masuk pada ranah uji pra-klinis.

Selanjutnya kuartal III-IV 2021, memasuki uji klinis yang mencakup tiga fase, pada tahap ini juga dilakukan pendampingan dan pengajuan EUA BPOM. Lalu, pada kuartal II-IV 2022, masuk pada tahap registrasi, dilanjutkan scale-up produksi massal di kuartal IV 2022, dan diharapkan bisa mengarah pada sektor komersial.

Pada pengembangan vaksin merah putih ini menggunakan isolat virus dari Indonesia. Artinya proses pembuatan bibit vaksinnya diambil dari sampel yang ada di indonesia dan mengacu pada virus yang menular di Indonesia.

"Jadi lebih cocok dan efektif bagi indonesia," katanya.

Dia menekankan ada beberapa poin penting dalam pengembangan vaksin merah putih ini. Diantaranya kecepatan, kefektifan, dan kemandirian untuk kemaknaan Indonesia yang lebih baik dan mendukung kemandirian nasional dalam pencegahan Covid-19.

Universitas Lain

Selain Universitas Airlangga yang bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia, ada beberapa universitas lain yang juga mengembangkan vaksin merah putih. Selain pengembangan yang dilakukan utamanya oleh Lembaga Eijkman, ada universitas lain yang juga turut mengembangkan vaksin merah putih dengan platform yang berbeda-beda.

Di antaranya, LBM Eijkman dengan platform Subunit protein rekombinan dengan Sistem Ekskresi Ragi dan Inactivated Virus. Lalu LIPI dengan Rekombinan Protein Fusi Whole Genome Sequencing Virus Sars-CoV-2.

Kemudian, Universitas Indonesia dengan vaksin DNA, mRNA, dan Virus Like Particles. Selanjutnya, ITB dengan Vector adenovirus, UNAIR dengan Adenovirus, Adeno Associated Virus Based, dan Inactivated Virus, dan UGM dengan Protein Rekombinan.

"Kami dari Kemenperin sebagai regulator yang bertanggung jawab terhadap produksi vaksin tentunya mendorong investasi yang ada dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap pengembangan vaksin ini," katanya.

Kemenperin saat ini berfokus pada bagaimana cara produksi ini bisa berlangsung secara berkelanjutan termasuk dalam sektor kelayakan ekonomi. Salah satunya dengan mendorong insentif investasi. "Insentif investasi ini, setelah masa percobaan tersebut akan masuk ke aspek komersial, nah ini tak lepas dari keekonomian, maka pemerintah melalui Kemenperin mendorong adanya insentif investasi," tuturnya.

Selain insentif investasi pihaknya juga akan mempersiapkan insentif Super Deducted Tax, gunanya sebagai insentif bagi hasil riset yang seluruhnya dilakukan di dalam negeri.

"Oleh karena itu, pemerintah akan berikan penggantian sebesar 300 persen, ini memang peraturannya telah lebih dulu terbt, artinya bagaimana konsorsium ini bisa menikmati insentif yang diberikan pemerintah," paparnya.

Informasi, konsorsium pengembangan vaksin merah putih ini terdiri dari berbagai Lembaga, termasuk juga perusahaan-perusahaan farmasi dan perguruan tinggi.

Dikepalai Lembaga Eijkman, konsorsium memiliki mitra diantaranya Bio farma, BalitbangKes, LIPI, Balitvet, dan Perguruan Tinggi. Sementara itu di sektor kementerian dan lembaga, didalamnya ada Kementerian Perdagangan yang melingkupi terkait impor.

Lalu, BRIN yang melingkupi terkait riset, Kemenkes dan BPOM yang melingkup Distribusi, serta Kemenperin yang melingkupi produksi dan manufaktur.

Reporter: Arief Rahman H.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Produksi Vaksin HPV, Biofarma Bakal Kolab Bareng Farmasi Internasional
Produksi Vaksin HPV, Biofarma Bakal Kolab Bareng Farmasi Internasional

Pemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.

Baca Selengkapnya
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar
Bos Bio Farma Minta DPR Kabulkan Usulan BMN Rp 68 miliar

Pemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.

Baca Selengkapnya
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker
Vladimir Putin Klaim Bahwa Rusia Tinggal Selangkah Lagi untuk Temukan Vaksin Kanker

Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.

Baca Selengkapnya
Kimia Farma Kolaborasi dengan MSD Tingkatkan Kesadaran Masyarakat soal Vaksin HPV
Kimia Farma Kolaborasi dengan MSD Tingkatkan Kesadaran Masyarakat soal Vaksin HPV

Adapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Siagakan 12 Laboratorium untuk Periksa Virus Cacar Monyet
Kemenkes Siagakan 12 Laboratorium untuk Periksa Virus Cacar Monyet

Belasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira! Kemenkes Berikan Medical Check Up Gratis buat Warga Berulang Tahun Mulai Tahun 2025
Kabar Gembira! Kemenkes Berikan Medical Check Up Gratis buat Warga Berulang Tahun Mulai Tahun 2025

Menurut Menkes Budi, program ini berbeda dari skrining yang diadakan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan

Baca Selengkapnya
Siap Tekan Persebaran Mpox atau Cacar Monyet, Kemenkes Siapkan 12 Laboratorium di Seluruh Indonesia
Siap Tekan Persebaran Mpox atau Cacar Monyet, Kemenkes Siapkan 12 Laboratorium di Seluruh Indonesia

Kemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Kasus Polio dan TBC Naik, Jokowi Minta Kemenkes Gencarkan Vaksin
Kasus Polio dan TBC Naik, Jokowi Minta Kemenkes Gencarkan Vaksin

Jokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya