Pemerintah didorong naikkan harga eceran gula jadi Rp 14.000 per Kg
Merdeka.com - Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) kurang setuju dengan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Pokok Penjualan (HPP) gula yang ditetapkan Kementerian Perdagangan. HET gula saat ini telah ditetapkan sebesar Rp 12.500 per kilogram (Kg), sedangkan HPP dipatok Rp 9.100 per Kg.
Ketua APTRI, Sumitro mengatakan petani kurang sependapat karena harga acuan (HPP) gula tani masih dibawah Biaya Pokok Produksi (BPP). BPP gula tani sebesar Rp. 10.600 per Kg, sedangkan HPP idealnya harus diatas BPP, sedangkan HET harus diatas HPP.
"Kami mengusulkan kepada Menteri Perdagangan, HPP gula tani sebesar Rp 11.000, sedangkan HET gula sebesar Rp 14.000 per Kg. Angka tersebut kami anggap wajar karena petani ada keuntungan yang wajar dari usaha tani tebu selama setahun, pedagang juga untung dan juga tidak memberatkan kepada konsumen," ujar Sumitro, di Hotel Acacia, Jakarta, Kamis (20/7).
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
-
Apa penyebab produksi gula Indonesia kalah saing dengan Brazil? 'Brazil dan Indonesia sama-sama terletak di Garis Khatulistiwa. Hal ini perlu menjadi bahan refelksi kita bersama,' kata Arief dalam acara Nasional Sugar Summit (NSS) 2023, Jakarta, Rabu (13/12). Arief menilai pemerintah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) perlu merefleksikan diri dan melihat kesuksesan Brazil dalam mengelola tebu. Sehingga menjadi negara dengan pengeskpor terbesar di dunia.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Bagaimana cukai mempengaruhi konsumsi gula? Menurut WHO, cukai ini dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan konsumsi gula. Data mereka menunjukkan bahwa kenaikan harga minuman berpemanis hingga 20 persen dapat menurunkan konsumsi hingga 20 persen, sehingga membantu mencegah obesitas dan diabetes.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
Dengan harga acuan HET Rp 12.500 per Kg, lanjutnya, pedagang akan menekan harga ke petani karena batasan HET tersebut terlalu rendah mendekati BPP gula tani Rp 10.600 per Kg, sehingga margin untuk distribusi dirasa sangat mepet akibatnya harga gula tani yang ditekan.
"Sebetulnya kami usulkan Rp 11.000 tapi, dirjen tadi mengatakan diusulkan Rp 9.500 per Kg. Kalau mau aman kita di Rp 10.500 per Kg dengan BPP Rp 10.500, sebetulnya tapi ya sudah tidak apa-apa biarkan kita membantu pemerintah untuk ciptakan suasana kondusif kalau Rp 10.500 per Kg, kita sudah terjaga dan kalau dikatakan untung ya belum juga," jelasnya.
Sumitro mengungkapkan, harga gula terlalu rendah padahal konsumsi tiap keluarga per bulannya tidak terlalu banyak. Artinya, jika HET gula dinaikkan, tidak akan menjadi penyumbang inflasi.
"Bolehlah tanya satu keluarga bisa pakai berapa Kg untuk anak tiga sama ayah ibu ? Enggak sampai 5 Kg. Nah, misalkan 5 Kg kali Rp 12.500 paling harga Rp 62.500, naik jadi Rp 15.000 naik berapa sih? sekarang lihat harga lain, apakah gula akan menambah inflasi? ya tidak. Oleh karena itu HET harus ditinjau ulang dan HPP pun dilihat jangan sampai diatas dibatasi dan dibawah tidak dibatasi," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kasan Muhri mengatakan HET yang berlaku saat ini masih Rp 12.500 per Kg. Harga ini berlaku hingga 5 September 2017.
"Sekarang ketentuannya kan masih berlaku, masih berjalan yang Rp 12.500 sampai 5 September. Nanti pada waktunya akan ditetapkan oleh pak Mendag (Enggartiasto Lukito). Bunyi di situ akan dievaluasi. Tunggu saja hasil evaluasinya seperti apa," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca Selengkapnyapenetapan regulasi HET beras ini menguatkan kebijakan relaksasi yang telah diberlakukan melalui Keputusan Kepala Bapanas sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, HET MinyaKita masih ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 10 komponen dalam penghitungan HPP, di antaranya yaitu harga CPO, ongkos angkut pabrik, biaya pengolahan, pengemasan, serta biaya distribusi.
Baca SelengkapnyaHarga gula dunia terus mengalami peningkatan yang disebabkan beberapa faktor.
Baca SelengkapnyaPermendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis (18/7) malam.
Baca SelengkapnyaKemendag telah melakukan kajian internal untuk dua kebijakan baru terkait dengan minyak goreng, salah satunya menaikan HET MinyakKita.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca Selengkapnya