Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat Benarkan Impor Jagung Turun Tapi Berimbas Gandum Deras Masuk RI

Pengamat Benarkan Impor Jagung Turun Tapi Berimbas Gandum Deras Masuk RI Ilustrasi impor jagung. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Maks Narodenko

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa selama masa kepemimpinannya telah berhasil menekan impor bahan pangan, salah satunya pada komoditas jagung. Hal itu disampaikan dalam debat Capres ke dua beberapa waltu lalu. Bahkan, pada 2018 pemerintah hanya melakukan impor jagung sebesar 180.000 ton.

Menanggapi itu, Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka), Yeka Hendra Fatika mengatakan, berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan) kebijakan impor jagung pakan ternak di masa kepemimpinan Jokowi memang mengalami penurunan dari tahun ke tahunnya.

Meski tercatat turun, namun imbas dari penurunan jagung ini membuat dampak lain. Salah satunya yakni dengan mengimpor gandum. Sebab, dengan impor jagung yang dikendalikan, otomatis para peternak mencari alternatif lain untuk pakan ternaknya.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi kalau Pak Jokowi bilang impor jagung sudah berhasil diturunkan itu fakta, bukan hoaks. Tetapi yang tidak pernah dibuka ke publik impor gandum untuk pakan meningkat, karena jagungnya dikendalikan," katanya dalam diskusi yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (21/2).

Sebelumnya, Juru Kampanye Nasional Prabowo-Sandiaga, Anggawira mengatakan, penurunan impor jagung yang dibanggakan Joko Widodo tak diikuti dengan gandum. Menurutnya, saat ini terjadi peningkatan impor gandum.

Dia berpendapat klaim penghentian impor jagung tersebut hanya merupakan bentuk pengalihan impor dari jagung ke gandum. "Kebijakan penghentian impor jagung sejak 2016 sampai 2018 untuk keperluan industri pakan ternyata diikuti oleh peningkatan impor gandum untuk keperluan pakan rata-rata sekitar 2,7 juta ton per tahun atau sekitar Rp8,29 triliun," kata Anggawira.

Seperti diketahui, Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo (Jokowi), menyatakan komitmennya untuk terus menjaga ketersediaan pangan. Salah satu bukti nyata ialah meningkatnya produksi jagung saat ini.

Jokowi mengatakan, pada 2014, Indonesia melakukan 3,5 juta ton impor jagung. Terbaru, pada 2018, impor jagung sudah hanya 180.000 ton. "Kita terima kasih pada petani," ujarnya saat debat kedua capres di Hotel Sultan.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Panen Jagung di Sumbawa Bersama Mentan, Presiden Sebut Hilirisasi Jadi Langkah Strategis Stabilkan Harga
Panen Jagung di Sumbawa Bersama Mentan, Presiden Sebut Hilirisasi Jadi Langkah Strategis Stabilkan Harga

Predisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.

Baca Selengkapnya
Tak Pandang Bulu, Produk Impor Membanjiri Pasar Domestik Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen
Tak Pandang Bulu, Produk Impor Membanjiri Pasar Domestik Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen

Pengenaan bea masuk hingga 200 persen ini juga telah dirundingkan langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Presiden Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Presiden Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

Jokowi menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Terungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak

Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan Naik, Jokowi: Patut Kita Syukuri Tidak Drastis, Negara Lain 2 Kali Lipat
Harga Pangan Naik, Jokowi: Patut Kita Syukuri Tidak Drastis, Negara Lain 2 Kali Lipat

Jokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.

Baca Selengkapnya
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Kinerja Impor Indonesia Meroket Jadi Rp336,93 Triliun di Juli 2024
Kinerja Impor Indonesia Meroket Jadi Rp336,93 Triliun di Juli 2024

Secara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.

Baca Selengkapnya
Kompak! Presiden Jokowi, Wapres Ma’ruf & Sejumlah Menteri Lapor SPT Pajak Bersama di Istana
Kompak! Presiden Jokowi, Wapres Ma’ruf & Sejumlah Menteri Lapor SPT Pajak Bersama di Istana

Penyampaian SPT tahunan yang terlambat akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda, yakni Rp 100 ribu

Baca Selengkapnya