Perjalanan Andrie Wongso, Motivator Ulung yang Tak Pernah Tamat SD Tapi Kini Punya Banyak Bisnis
Hidupnya yang miskin membuat dia tak bisa melanjutkan sekolah dan berstatus Sekolah Dasar Tidak Tamat (SDTT).
Hidupnya yang miskin membuat dia tak bisa melanjutkan sekolah dan berstatus Sekolah Dasar Tidak Tamat (SDTT).
Terlahir dari keluarga miskin, membuatnya bertekad untuk memutus mata rantai kemiskinan keluarganya.
Dia segera bangkit hingga akhirnya mendapat julukan motivator ulung SDTT.
Dia adalah Andrie Wongso, pria kelahiran 6 Desember 1954, Malang, Jawa Timur. Dia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Kalaupun meneruskan pendidikan di Sekolah lain, keluarga Andrie saat itu tidak cukup mumpuni membayar uang sekolah.
Dengan kelapangan hati, Andrie memilih untuk membantu orang tuanya membuat kue untuk dijual ke pasar-pasar.
Dia pun mengisinya dengan berlatih kungfu yang tidak sebatas meningkatkan keterampilan bela diri.
Namun juga mengandung nilai-nilai kedisiplinan, tanggungjawab, komitmen, perjuangan dan kemauan keras. Selama berlatih kungfu, mental Andrie terbentuk menjadi pribadi tangguh.
Selain itu, ketegaran keluarga Andrie hidup dalam kemiskinan juga membantunya menjadi pribadi mandiri dan tangguh.
Saat film-film laga dari Taiwan merajai layar lebar perfilman Indonesia, Andrie muda terpantik menjadi seorang bintang film.
Tahun 1978 Andrie berhenti bekerja dan mulai mengirimkan lamaran ke perusahaan-perusahaan film di Hongkong. Namun selama tiga bulan tak ada satu pun perusahaan film yang memanggilnya.
Andrie mulai merasa frustasi, namun dia kembali dihantam ujian hidup ketika salah satu orang tuanya meninggal dunia. Dia pun memutuskan pulang kampung ke Malang.
Pada tahun 1979 kembali ke Jakarta untuk mengadu nasib. Kali ini Andrie tampil sebagai seorang pelayan toko yang hanya melayani pembeli tetapi tidak bisa masuk ke dalam toko, alias setengah kuli.
Hingga akhirnya penghasilan dari melatih kungfu yang diperolehnya lebih besar daripada gaji sebagai pelayan toko.
Andrie pun mantap berhenti bekerja dan mengembangkan bisnis kungfunya itu.
Meski tak kunjung ada panggilan dari rumah-rumah produksi, Andrie tidak menyerah mengirim portofolio keahliannya dalam melakukan kungfu, ke rumah produksi Hongkong.
Tetap saja, dewi fortuna belum berpihak padanya.
Tiga bulan hidup dengan tanpa penghasilan bukan hal yang mudah untuk dilalui. Sebab itu ia berusaha untuk memotivasi diri sendiri.
Tiga bulan kemudian, buah karma baik menghampirinya.
Andrie melamar sebagai bintang film dan diterima oleh perusahaan Eterna Film Hongkong, dengan kontrak kerja selama 3 tahun.
Tahun 1980, untuk pertama kalinya Andrie ke luar negeri. Setelah melewati 3 tahun merasakan suka dukanya bermain film di Taiwan, Andrie tahu, dunia film bukanlah dunianya lalu dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia.
Sepulangnya ke Indonesia, dia pun memutuskan tidak akan memperpanjang kontraknya.
Banyak orang menyatakan Andrie gagal karena tidak ada satu film pun yang diwakilinya sebagai bintang utama.
Tetapi Andrie merasa dirinya sukses secara mental dalam memperjuangkan impian menjadi kenyataan.
Saat salah seorang teman kos mencontek kata-kata yang dibuatnya, dari situlah muncul ide membuat kartu ucapan kata-kata mutiara.
Tujuannya selain untuk memotivasi diri sendiri, juga untuk membantu memotivasi orang lain melalui kartu ucapan.
Tahun 1985, Andrie bersama Haryanti Lenny yang kini menjadi istrinya mendirikan sebuah bisnis bernama Harvest. Sebuah usaha yang bergerak di sektor motivasi.
Pada awalnya bisnis ini tidak berjalan dengan mudah, berbagai macam penolakan dan hambatan selalu menghampirinya.
Dimulai dari penjualan kartu secara keliling dari sebuah kamar kost, usaha tersebut berjalan sukses. Hingga saat ini Harvest telah memiliki beberapa perusahaan pendamping.
Boleh dibilang Andrie Wongso sejak tahun 80-an telah menjadi seorang motivator.
Alasannya, produk Harvest pada awalnya berupa kartu berisikan ucapan motivasi yang kemudian berkembang menjadi produk-produk inovatif lainnya.
Dalam bidang motivation training, Andrie menggagas sebuah pemikiran filosofis Action and Wisdom Motivation Training yang bersumber dari ajaran Buddha, yakni hukum tentang pikiran, hukum tentang perubahan dan hukum tentang sebab akibat.
Pelatihan yang diberikan Andrie tidak terbatas hanya pada kalangan Buddhis. Namun sudah merambah ke seluruh lapisan, baik perguruan tinggi, BUMN, perusahaan swasta, atlet dan lain-lain.
Andrie kemudian mendiversifikasi bisnisnya dengan merambah ke bidang holografi, perusahaan mainan, pengelola beberapa foodcourt dan untuk menaungi bidang pendidikan dan kepelatihan.
Andrie mendirikan AW motivation training dan AW Publising, Multimedia serta membuka beberapa outlet AW Success Shop yaitu toko pertama di Indonesia yang khusus menjual produk-produk motivasi.
Sejak tahun tahun 1989, dia menjadi motivator intern PT. Harvindo Perkasa (Harvest Fans Club di berbagai kota). Dari sinilah, kemudian ia sering melakukan training motivasi, tidak hanya untuk Harvindo tapi juga untuk berbagai perusahaan dan instansi.
Lalu, gelarnya ditambah TBS, yang artinya Tapi Bisa Sukses.
Sebelum melepaskan para perwira dari tugasnya di Polda Banten, Sabilul Alif meminta agar mereka mengungkap kata motivasinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaAnugerah ini memiliki tujuan untuk memberikan motivasi kepada pemerintah di tingkat Desa dan Kelurahan.
Baca SelengkapnyaKorban arisan bodong yang dilakukan korban mencapai ratusan dengan total kerugian Rp1,9 miliar.
Baca SelengkapnyaHanya saja, ketika Anies tidak menjawab ditanya apakah kedekatannya dengan Susi membuka peluang menjadi pendampingnya di Pilpres 2024. Anies hanya tertawa.
Baca SelengkapnyaButuh semangat dan motivasi untuk berbisnis? Para pegiat bisnis wajib simak kata-kata inspiratif pengusaha muda berikut ini.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaKata-kata motivasi bisnis sukses bisa Anda gunakan untuk membakar semangat setiap hari.
Baca SelengkapnyaKisah inspiratif pemuda Magetan memulai bisnis, belajar autodidak kini punya puluhan karyawan.
Baca SelengkapnyaSewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga SMA, Riri jarang sekali bisa jajan. Dia memilih menyisihkan uang jajannya untuk menabung.
Baca Selengkapnya