Pertamina: Industri gas hilir jangan banyak ambil untung
Merdeka.com - PT Pertamina menyatakan seharusnya harga gas di hulu harus lebih tinggi dari hilir. Pasalnya pengeboran gas di hulu sangat beresiko tinggi dibanding penyaluran gas di hilir.
"Di hulu dipatok tinggi karena resiko tinggi, banyak gagalnya, harga bor tinggi USD 10 juta sampai USD 12 juta per satu sumur, kalau hilir sedikit mudah," ungkap Vice President Gas Resource & Subsidiary Management Gas & Power Jarwo Sanyoto, dalam Round Table Discussion "Renegosiasi Harga Gas Bumi dan Permasalahannya" di Warung Daun, Jakarta. kamis (21/6).
Untuk industri hilir gas, lanjut Jarwo, tidak harus mengikuti harga gas hulu yang dipatok memang sangat tinggi. "Harusnya dari hilir jangan banyak-banyak untungnya. Kalau harga yang sekarang di pasarannya di beberapa tempat harga gas sudah USD 14 per MMBU, padahal dari produsen maksimal USD 6-7 per MMBTU, ini terlalu tinggi marginnya," katanya.
-
Apa itu profil risiko? Profil risiko adalah indikator yang menggambarkan seberapa besar toleransi seseorang terhadap risiko dalam investasi. Ini mencakup kemampuan seseorang untuk menerima potensi kerugian demi mengejar imbal hasil.
-
Siapa yang lebih rentan terkena dampak polusi udara? Anak-anak, lansia, dan individu dengan kondisi kesehatan yang sudah ada mungkin lebih rentan terhadap infeksi ini.
-
Siapa yang lebih berani mengambil risiko bisnis? Menarik untuk dicatat, terdapat peningkatan yang signifikan pada individu berusia 50 tahun ke atas yang memilih untuk menjadi freelancer.
-
Siapa saja yang berisiko? Salah satu kelompok yang berisiko tinggi mengalami sindrom ini adalah individu dengan jenis penyakit Parkinson yang dikenal sebagai sindrom corticobasal (CBS), di mana sekitar 30% dari mereka dapat mengalami AHS.
-
Siapa yang lebih berisiko gangguan pernapasan? 'Memulai kebiasaan merokok sebelum usia 18 tahun meningkatkan risiko gejala pernapasan pada usia 28 tahun sekitar 80% dibandingkan dengan non-perokok. Pada mereka yang mulai merokok pada usia 18 tahun atau lebih, risikonya sekitar 50% lebih tinggi dibandingkan non-perokok,' demikian pernyataan yang disampaikan dalam rilis berita hasil penelitian.
-
Siapa yang lebih berisiko meninggal? Setelah lebih dari satu dekade, 1.871 individu yang retina mereka terlihat lebih tua lebih mungkin meninggal.
Dia menambahkan, pemerintah juga harus memberikan regulasi terkait harga gas di hulu sehingga industri gas yang di hilir tidak memonopoli pasar gas. "Ini hal-hal seperti ini, ini akan ditetapkan pemerintah, yang di hulu juga harus diregulasi," pungkasnya.
Sebelumnya PGN sebagai pebisnis penyaluran gas atau industri hilir berencana untuk menaikkan harga gas untuk industri sebesar 55 persen dari harga awal. Hal tersebut disebabkan oleh harga gas hulu yang dinaikkan hampir 200 persen.
(mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat 7 sektor industri yang dikenai patokan harga gas di bawah harga keekonomian, senilai USD 6 per mmBtu.
Baca SelengkapnyaSKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.
Baca SelengkapnyaInvestor makin kurang menaruh minat pada sektor minyak.
Baca Selengkapnyapemerintah tengah menyusun payung hukum bagi langkah ekspansi BUMN. Salah satunya PT Pertamina (Persero) ke beberapa sumber energi di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSubsidi seharusnya hanya diberikan kepada kelompok afirmasi atau masyarakat tidak mampu.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah memitigasi risiko keselamatan kerja yang dapat terjadi dengan selalu mengedepankan dan menjaga zero fatality.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, risiko itu sulit diprediksi karena minim data historis. Maka, industri asuransi dan reasuransi bisa mengambil peran untuk menjamin ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPertamina tengah mengkaji penjualan produk selain BBM di Pertashop, seiring dengan banyaknya keluhan penguaha Pertashop merugi.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPotensi investasi senilai Rp437 triliun di sektor petrokimia juga terancam mandek akibat kekacauan pasar domestik.
Baca SelengkapnyaAlasannya, itu dinilai bakal mengganggu sistem kelistrikan yang sudah terbangun saat ini.
Baca Selengkapnya