Pertamina, PLN dan PGN Ubah 3 Pembangkit Listrik Diesel Menjadi PLTG di 2021
Merdeka.com - Pertamina akan bekerja sama dengan PLN dan PGN untuk pembangunan infrastruktur gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG). Dalam hal ini Pertamina dan PLN akan mengganti 52 pembangkit listrik yang menggunakan solar untuk dikonversikan menjadi gas.
"Pembangkit yang masih menggunakan solar itu kita konversi menjadi gas, tentu ini untuk pembangkit yang dual fuel," kata Direktur PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR-RI, Jakarta, Selasa (9/2).
Program ini kata Nicke akan diselesaikan dalam waktu 2 tahun. Di tahun ini akan ada 3 pembangkit listrik yang akan dilakukan konversi dari solar ke gas, yaitu Tanjung Selor, Sorong dan Nias.
-
Kenapa PLN kolaborasi untuk transisi energi? Kolaborasi dalam transisi energi adalah kunci penting menyeimbangkan trilema energi, yaitu security, affordability, dan sustainability.
-
Apa target Pertamina dalam transisi energi? 'Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage),' tambahnya.
-
Bagaimana Pertamina mendukung transisi energi? Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
-
Bagaimana Pertamina melakukan transisi energi? Untuk itu, Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
-
Apa saja yang PLN lakukan untuk transisi energi? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
Kemudian, tahap berikutnya akan ada 30 pembangkit yang akan dikonversikan. Namun, prosesnya ini tidak akan mudah karena Indonesia merupakan negara kepulauan.
Sehingga untuk di Sumatera akan menggunakan konsep pipanisasi baik untuk transmisi maupun distribusi. Sementara untuk di wilayah Indonesia Timur akan menggunakan konsep virtual pipeline.
"Suplai gas kalau di Jawa dan Sumatera kan mudah ya karena sudah ada pipanisasi baik transmisi maupun distribusi," kata dia.
Indonesia Timur
Sedangkan untuk di Indonesia Timur, LNG Akan diangkut dalam ukuran kecil dan dibagi menjadi 6 kluster. Masing-masing kluster ini memiliki regasifikasi yang nantinya akan dialirkan menggunakan pipa. Konsep ini kata Nicke dinilai lebih baik dari sisi lingkungan dan lebih hemat bagi PLN.
"Ini akan kita selesaikan dan saving untuk PLN juga besar disamping tentu ini lebih baik untuk lingkungan," kata dia.
Sementara itu untuk suplai natural gas untuk industri tahun lalu dilakukan oleh PGN. Ada 7 sektor industri yang telah ditetapkan dengan harga jual USD 6 per mmbtu.
"Ini sudah kita jalankan dan hari ini kita sudah tantang tangan 14 letter of agreement untuk memasok 600 bbtud gas ke 7 sektor industir yang ditetapkan pemerintah," kara dia mengakhiri.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaBiometana berpotensi menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan, yang diakibatkan limbah cair minyak sawit.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi memacu PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaStrategi PGN Grup Tingkatkan Fleksibilitas Layanan Gas Bumi.
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaSaat ini, PGN sudah memiliki jaringan infrastruktur berupa pipa gas sepanjang 31.705 km dan empat terminal LNG.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini berfokus pada komersialisasi kredit karbon dari penangkapan gas metana yang sebelumnya terlepas ke atmosfir.
Baca SelengkapnyaBahan bakar rendah karbon tersebut yaitu CNG, LNG, hidrogen, amonia, atau bahan bakar lainnya untuk kendaraan dan kapal-kapal milik PIS.
Baca SelengkapnyaPihaknya berkomitmen meningkatkan kapasitas operasi dan memperluas jangkauan gas bumi untuk mendukung infrastruktur energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 389 Green Energy Station yang sudah hadir di seluruh Indonesia menawarkan beberapa keunggulan yang mendukung era transisi energi.
Baca Selengkapnya