Pesan Keras Mantan Menlu Soal Indonesia Jadi Anggota BRICS, "Jangan Jadi Medioker"
Tdak ada ruang untuk mediokritas dalam diplomasi internasional.
Mantan Menteri Luar Negeri RI Periode 2009-2014, Marty M. Natalegawa menekankan agar Indonesia tidak hanya sebagai medioker dalam keanggotaan BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan South America). Menurutnya, keterlibatan Indonesia dalam forum ini harus didasarkan pada pemahaman misi yang jelas dan tujuan yang ingin dicapai.
"Apa yang ingin kita capai dalam BRICS ini, we have to know what our mission is, what our objectives are, kalau tidak seolah-olah keanggotaan itu sendiri sudah dianggap sebagai suatu capaian dan akhirnya kita hanya make up the numbers, hanya menjadi bagian dari BRICS" jelas Marty dalam acara Indonesia Knowledge Forum 2024, Selasa (12/11).
Ia juga menggarisbawahi pentingnya kompetensi diplomasi, terutama ketika berhadapan dengan perwakilan negara lain yang merupakan individu terbaik dari negara masing-masing. Hal ini menuntut kemampuan komunikasi yang tinggi dan pendekatan dialog untuk mencapai tujuan nasional.
Dalam forum seperti BRICS, ASEAN, dan B20, Indonesia harus memiliki posisi yang tegas dan jelas agar bisa mempengaruhi hasil keputusan, bukan hanya menjadi penonton dalam dinamika internasional.
Tak hanya itu, Marty menilai bahwa tidak ada ruang untuk mediokritas dalam diplomasi internasional. Indonesia harus mampu memperjuangkan kepentingannya dengan gigih, menggunakan kesabaran tanpa batas, serta memiliki kualitas dan kompetensi yang unggul.
Dengan demikian, kemitraan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS perlu dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk memaksimalkan kolaborasi di sektor ekonomi. Salah satu contohnya adalah perdagangan internasional, di mana diversifikasi perjanjian perdagangan antarnegara menjadi faktor penting yang harus diperhatikan.
Reporter Magang: Thalita Dewanty