PLN: Seluruh Desa di Kaltim dan Kaltara Berlistrik di 2018
Merdeka.com - Program kelistrikan untuk menerangi desa di seluruh pelosok Indonesia masih terus dilakukan, termasuk di Kalimantan. Guna memastikan listrik benar-benar dinikmati warga, Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Machnizon, pun mengunjungi Desa Beringin Agung dan Desa Bukit Merdeka di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kedua desa yang berjarak sekitar 44 km dari Kota Balikpapan ini merupakan salah satu lokasi proyek LIStrik deSA (LISSA) yang dirampungkan pada 26 Desember 2017. Proyek yang dimulai pada Oktober 2017 ini diresmikan bersamaan dengan 20 titik listrik desa lainnya di Kalimantan Timur.
"Dengan masuknya listrik ke desa ini selama 24 jam penuh, maka kualitas kehidupan masyarakat akan semakin meningkat," ujar Machnizon melalui keterangan resminya, Kamis (26/4).
-
Bagaimana program Listrik Desa mencapai daerah terpencil? Program ini mendesak dilakukan karena pasokan listrik di Indonesia belum merata. Per September 2016, Indonesia baru punya pembangkit listrik dengan total daya 4.133 MW. Sementara 12.317 MW masuk masa konstruksi, dan 8.641 MW dalam penyelesaian kontrak.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Jarak tempuh mobil listrik berapa? Tentang jarak tempuh mobil listrik, hal ini sebenarnya tergantung pada jenis mobilnya masing-masing. Tidak ada kriteria pasti yang digunakan dalam memilih kendaraan listrik. Ada mobil dengan jarak tempuh antara 160 hingga 320 km, sementara yang lain bisa mencapai 480 hingga 640 km.
-
Apa saja manfaat program Listrik Desa? 'Masak masakan tidak pakai kayu lagi, tinggal colok saja,' ujar Mama Lodia. 'Anak-anak juga gampang belajar karena tidak tidur lagi jadi belajarnya bagus.'
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Apa yang PLN bangun di IKN? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
Sebelum listrik PLN masuk desa, warga mendapatkan listrik dari bantuan perusahaan tambang yang beroperasi di sekitar pemukiman penduduk. Saat itu warga harus membayar iuran sebesar Rp 100.000-250.000 per bulan untuk menikmati listrik yang hanya menyala paling lama 4 jam. Belum lagi listrik tersebut tidak jarang padam, sehingga warga tidak sepenuhnya menikmati listrik. Oleh karena itu, masuknya listrik PLN ke desa-desa disambut sangat baik oleh warga.
"Sekarang kami bisa menikmati listrik selama 24 jam penuh dan tentunya biaya bulanan yang kita keluarkan menjadi jauh lebih hemat daripada saat menggunakan genset pribadi. Anak-anak juga bisa belajar dengan nyaman karena lampu terus menyala. Untuk itu kami sangat berterima kasih pada PLN," ungkap Suryanto, warga Desa Beringin Agung.
Listrik Desa Beringin Agung dan Desa Bukit Merdeka dibangun melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 4,67 kilometer sitkit (kms) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 5,35 kms, dengan total daya sebesar 200 kilo Volt Ampere (kVA). Total nilai investasi PLN atas proyek ini senilai Rp 3,1 miliar. Saat ini, terdata 186 pelanggan di kedua desa tersebut dan masih terdapat potensi penambahan pelanggan lainnya.
Listriknya sendiri disuplai penuh oleh Sistem Kelistrikan Mahakam, yakni sistem kelistrikan yang memasok listrik untuk Balikpapan, Samarinda, Tenggarong dan Bontang. Pada April 2018, daya mampu Sistem Mahakam tercatat 484 MW dengan beban puncak berkisar 370 MW. Angka daya mampu tersebut belum termasuk dengan pembangkit-pembangkit yang saat ini dalam fase pemeliharaan untuk keandalan operasi jelang Ramadhan dan Idul Fitri.
Terkait proyek LISSA di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Machnizon mengatakan bahwa saat ini 100 persen atau sejumlah 1.520 desa sudah berlistrik. Desa ini tersebar di Kaltim sebanyak 1.038 desa dan Kaltara sebanyak 482 desa.
"Hal ini sesuai dengan timeline dan target kami, bahwa di tahun 2018 seluruh desa di Kaltim dan Kaltara sudah 100 persen berlistrik. Saat ini kami tinggal memperluas jaringan (listrik) pada titiik-titik yang belum berlistrik, sehingga warga benar-benar dapat menikmati listrik. Kami pastikan pekerjaan ini akan selesai di tahun 2018," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah wajib menyediakan dana khusus untuk listrik desa.
Baca SelengkapnyaSejak 47 tahun yang lalu, warga setempat hanya menggunakan penerangan yang terbatas.
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaBendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi wujud komitmen dalam mendukung penurunan emisi karbon sekaligus tersedianya energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaSaat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
Baca SelengkapnyaPLTA Kayan Cascade ini akan memanfaatkan area sepanjang aliran air Sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaPLTA Kayan tahap pertama nantinya akan memiliki kapasitas hingga 900 MW.
Baca SelengkapnyaProgram Desa Energi Berdikari telah menghasilkan energi lebih dari 249 KWh per tahun dan 609 ribu M3 biogas per tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.
Baca Selengkapnya