PLN ungkap dari 4 juta pelanggan 900 VA hanya 2,8 juta laik subsidi
Merdeka.com - Kepala Divisi Niaga Perusahaan Listrik Negara (PLN) Benny Marbun menyampaikan, dari 4.152.714 rumah tangga pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) penerima subsidi, rumah tangga yang sesuai kriteria pengguna listrik 900 VA hanya 2,89 juta. 1 Juta dari mereka berlistrik tetapi jaringannya 450 VA. Sementara, 513.000 sisanya di luar 450 dan 900 VA.
Sedangkan, sebesar 196.531 pelanggan tidak teridentifikasi. 4 Juta pelanggan penerima subsidi ini merupakan data yang diberikan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
"Teridentifikasi artinya bisa kami datangi ketemu dengan pemilik rumahnya. Tidak ditemukan di sini, bisa saja alamat pada waktu ketemu orangnya tidak ada, serta identitas asli yang ditunjukan dari TNP2K juga tidak bisa diperlihatkan saat kita datangi," jelasnya di Kantor Direktorat Ketenagalistrikan, Jakarta Selatan, Jumat (18/11.)
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana PLN bantu pengguna kendaraan listrik? Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Siapa yang terbanyak terkena sengatan listrik? Studi tahun 2016 oleh Laboratorium Forensik Nasional Dinas Perikanan dan Margasatwa AS mengamati 417 burung pemangsa yang tersengat listrik, dan menemukan hampir 80 persen yang mati adalah elang botak atau elang emas.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
Benny menambahkan, untuk mengantisipasi adanya pengaduan masyarakat terkait penerapan subsidi listrik tepat sasaran, pihaknya telah menyiapkan mekanisme pengaduan melalui aplikasi. Nantinya masyarakat berhak namun belum menerima subsidi listrik dapat melaporkan ke PLN.
"Masyarakat rumah tangga tidak mampu yang belum menerima subsidi tarif tenaga listrik dapat menyampaikan pengaduan melalui Desa/Kelurahan setempat," ungkapnya.
Benny juga menambahkan, sebagai bentuk pengaduan telah dibentuk posko pengaduan yang melibatkan jajaran aparatur pemerintah daerah hingga tingkat kelurahan desa untuk menampung pengaduan.
"Nanti kita akan bentuk tim Ad-hoc, lintas instansi untuk penanganan pengaduan masyarakat yang beranggotakan perwakilan Kementerian ESDM, Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, TNP2K, PT PLN (Persero) menindaklanjuti pengaduan," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan subsidi listrik yang melenceng ini dikemukakan oleh Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaUpaya penormalan melibatkan penanganan pada 267 penyulang tegangan menengah 20kV.
Baca SelengkapnyaSelain pelanggan rumah tangga, ada empat golongan lain yang berhak menerima subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaAda 1,5 juta warga terdampak dari mati listrik total di Sumatera sejak Rabu 2 Juni.
Baca SelengkapnyaPemadaman terjadi karena gangguan pada jaringan Saluran Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Lubuk Linggau-Lahat.
Baca SelengkapnyaPLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPromo tambah daya Gelegar Akhir Tahun 2023 ini berlaku sejak 24 Desember hingga 31 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kementerian Perindustrian memangkas kuota subsidi sepeda motor listrik pada tahun 2024, dari rencana awal 600.000 unit menjadi 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah resmi mewajibkan pembelian LPG 3kg pakai KTP.
Baca SelengkapnyaUntuk mengakselerasi pertumbuhan SPKLU, PLN membuka kolaborasi dengan berbagai pihak.
Baca Selengkapnya