PLTA Rajamandala Resmi Beroperasi, Listrik Jawa Bali Bertambah 47 MW
Merdeka.com - Pasokan listrik sistem Jawa Bali bertambah sebesar 47 Mega Watt (MW) yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala yang telah resmi beroperasi, Jumat (12/7).
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Harris mengatakan, beroperasinya PLTA Rajamandala yang terletak di Cianjur Jawa Barat ini, menambah kapasitas pasokan listrik yang berasal dari PLTA di Indonesia dengan total sebesar 6.256 MW.
"Kehadiran Rajamandala menambah kapasitas Hydro Power menjadi 6.256 MW secara Nasional," kata Harris saat meresmikan pengoperasian PLTA Rajamandala, di lokasi PLTA Cianjur, Jawa Barat, Jumat (12/7).
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Siapa mitra PLN dalam PLTS Terapung Cirata? PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp dibangun PLN berkolaborasi dengan perusahaan energi Masdar dari Uni Emirat Arab saat ini tengah memasuki proses finalisasi.
-
Dimana PLTA Gunungtua berada? Sebuah unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) peninggalan Belanda masih berdiri kokoh di Desa Gunungtua, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
-
Kenapa PLTA Gunungtua dibangun? Mulai majunya perkebunan tersebut, pihaknya bersama kalangan terkait lantas membangun PLTA Gunungtua sebagai pilar pemenuhan listrik di sana.
Plt. Direktur Utama Indonesia Power M Ahsin Sidqi mengungkapkan, PLTA Rajamandala 47 MW merupakan program pembangunan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), sesuai dengan Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2019-2028, beroperasi sejak Mei 2019. Dengan total nilai investasi sebesar USD 150 juta.
PLTA Rajamandala akan memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan Jawa - Bali melalui transmisi 150 kV (kilo Volt) Cianjur-Cigereleng sekaligus sebagai backup system kelistrikan khususnya di wilayah Kabupaten Bandung.
Pembangunan PLTA ini membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun sejak 2012, melalui kerjasama antara anak Perusahaan PLN yaitu Indonesia Power (IP) dengan Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO), menjadi PT Rajamandala Electric Power.
PLTA Rajamandala menjadi PLTA yang menggunakan Penstock terbesar di Indonesia dan Spiral Case berbahan beton pertama di Indonesia, selain itu juga merupakan PLTA dengan waterway sistem labirin pertama di Indonesia dengan diameter terowongan terbesar di Indonesia.
"PLN dan Indonesia Power sangat welcome dan komit dengan penggunaan EBT dan pengembangan komunitas, maka kami yakin jika Indonesia Power akan menjadi leading dalam bidang Renewable Energy," tandasnya.
Reporter: Pebrianto EKo Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaPLTA Jatigede merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendukung bauran EBT, terutama dengan sumber daya air.
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaPLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPotret solar farm terbesar se-Asia Tenggara ada di Indonesia, luasnya 14 kali lapangan sepak bola.
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan.
Baca SelengkapnyaUntuk volume pengaliran gas eksisting untuk sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah sebesar 3 BBTUD atau 3 juta meter kubik per bulan.
Baca SelengkapnyaWaduk Sigura-Gura, bendungan PLTA Inalum terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProses pembangunan proyek akan didahului dengan proses pendanaan dan dilanjutkan dengan proses konstruksi.
Baca Selengkapnya