Potensi Produk Susu Ikan di Indramayu Bisa Hasilkan 3,5 Juta Botol
Yogie mengakui kapasitas tersebut dapat mencakup kebutuhan sekitar 167.000 anak di sekolah dasar selama sebulan dalam 1 kabupaten di Indramayu.
Founder Berikan Protein, Yogie Arry, mengungkapkan produksi bahan aktif di pabrik atau Hidrolisat Protein Ikan (HPI) yang terbesar saat ini berada di Indramayu. Di sana kapasitas produksi bahan aktif HPI mencapai 30 ton.
"Jadi untuk saat ini memang produksi kita itu yang cukup besar itu ada di Indramayu, kapasitas itu adalah 30 ton dalam bentuk bahan aktif," kata Yogie dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (17/9).
Yogie menuturkan apabila dikonversi menjadi minuman siap konsumsi, dengan kemasan 120 ml, maka memiliki potensi produksi mencapai sekitar 3,5 juta botol.
Kendati begitu, Yogie mengakui kapasitas tersebut dapat mencakup kebutuhan sekitar 167.000 anak di sekolah dasar selama sebulan dalam 1 kabupaten di Indramayu.
"Di Indramayu sanggup untuk mensuply 167.000 anak SD selama sebulan," kata Yogie.
Perlu Dukungan Pemerintah untuk Produksi Susu Ikan
Meskipun saat ini simulasi ini baru diterapkan di satu kabupaten, dia percaya teknologi dan kemampuan produksi dalam negeri sudah siap untuk mengembangkan lebih jauh. Ia menilai pentingnya dukungan dari pemerintah, terutama melalui kebijakan seperti advance market commitment, dinilai krusial.
"Dengan kemampuan kita dan sekarang alhamdulillah teknologi anak bangsa kita siap untuk menduplikasinya. Saya yakin di industri segera menyiapkan industri untuk menyuplainya," kata Yogie.
Dengan adanya dukungan tersebut, diharapkan industri susu ikan dapat lebih cepat beradaptasi dan memenuhi kebutuhan pasar, termasuk kebutuhan nutrisi bagi anak-anak sekolah.
Lebih lanjut, dengan potensi besar ini, diharapkan produksi susu ikan dapat meningkat dan menjangkau lebih banyak wilayah di Indonesia, memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi generasi mendatang.
Pemerintah Cari Sumber Protein Lain untuk Program Makan Bergizi Gratis
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintahan Prabowo Subianto nantinya akan memaksimalkan segala sumber protein yang ada dalam menjalankan program makan bergizi gratis.
Pernyataan itu diberikan dalam menanggapi program susu ikan sebagai salah satu alternatif sumber konsumsi makan bergizi gratis. Meskipun stok sapi perah di Indonesia terbatas, Arief menyebut ketersediaan susu sapi saat ini masih paling banyak di Indonesia.
"Semua sumber protein itu harus dioptimalin. Susu ikan itu salah satunya, tapi semua sumber protein harus dioptimalkan," ujar Arief saat ditemui di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (14/7).
"Saat ini yang paling banyak kan susu sapi toh. Tapi semua jenis protein, baik nabati maupun hewani dua-duanya harus jalan. Semua sumber protein ambil. Orang jangan tergantung pada satu jenis protein. Jadi harus banyak," dia menambahkan.
Selain susu ikan dan sapi, Bapanas juga akan memaksimalkan alternatif lain semisal susu kedelai. Hanya saja, tingkat produksinya saat ini masih terbatas.
Oleh karena itu, sambung Arief, pemerintahan ke depan akan mengoptimalkan ketersediaan protein berdasarkan sumber lokal yang ada di tiap-tiap daerah. Itu sesuai arahan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.