Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Raksasa Migas Ramai Hengkang dari RI, Shell dan Chevron akan Menyusul?

Raksasa Migas Ramai Hengkang dari RI, Shell dan Chevron akan Menyusul? Ilustrasi Migas. istimewa ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Proyek hulu migas (minyak dan gas) nasional perlahan mulai ditinggalkan perusahaan migas asing besar. Baru-baru ini, ConocoPhillips selaku perusahaan migas berbasis di Amerika Serikat telah melepas sahamnya di Blok Corridor, Sumatera Selatan kepada PT Medco Energi Internasional Tbk.

Selain itu, Shell juga dilaporkan bakal melepas 35 persen sahamnya dari proyek Blok Masela, Maluku, serta Chevron yang menyatakan akan menarik diri dari proyek Indonesia Deep Water Development (IDD), Kalimantan Timur.

Menanggapi rumor ini, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mewajari jika divestasi dari pemain besar minyak bukan suatu yang asing. Secara bisnis, itu memang bakal dilakukan kalau ternyata kalkulasinya lebih menguntungkan.

Orang lain juga bertanya?

Kendati begitu, Dwi mengatakan rencana Shell hengkang dari Masela belum terealisasi, karena belum ada deal. Sehingga hak partisipasi (PI) dari proyek Abadi Masela masih dipegang perusahaan migas asal Belanda tersebut bersama Inpex.

"Sejauh ini rencana Shell tersebut belum terealisasi karena belum ada deal. Dan Shell telah menyatakan, kalau tidak ada deal ya Shell akan masih terus sebagai pemegang saham di Masela," ujar dia, Rabu (22/12).

Terkait Chevron, Dwi turut mengklarifikasi jika perusahaan tersebut bukan mundur dari Blok Rokan di Riau, tapi telah mengakhiri kontraknya pada 8 Agustus 2021 lalu untuk diserahkan ke Pertamina.

"Mengenai Chevron, saya kira perlu diklarifikasi, bahwa di Rokan bukannya Chevron mundur, tapi Chevron kalah dalam tender. Sedangkan untuk di IDD dia memang sesuai dengan portofolio dari Chevron," tuturnya.

"Jadi sekarang mencari partner pengganti, tapi tentu saja sejauh akan ada deal. Kalau enggak ada ya kita akan melaksanakan sebagaimana ketentuan," ujar Dwi.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III

Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Janjikan Insentif Pajak untuk Investor Blok Migas Baru
Pemerintah Janjikan Insentif Pajak untuk Investor Blok Migas Baru

Pemerintah terus menggalakkan penambahan wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas baru.

Baca Selengkapnya
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia

PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rekor Baru, SKK Migas Catat Hasil Produksi Migas Tertinggi pada 17 Agustus Capai 607.816 Barrel Minyak per Hari
Rekor Baru, SKK Migas Catat Hasil Produksi Migas Tertinggi pada 17 Agustus Capai 607.816 Barrel Minyak per Hari

Rekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.

Baca Selengkapnya
Keberhasilan Pengelolaan Blok Migas Raksasa oleh Pertamina Dinilai Simbol Kebangkitan Energi Nasional
Keberhasilan Pengelolaan Blok Migas Raksasa oleh Pertamina Dinilai Simbol Kebangkitan Energi Nasional

Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.

Baca Selengkapnya
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun

Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).

Baca Selengkapnya
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?

Hudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Setuju Amendemen Kontrak Blok Corridor Medco
Pemerintah Setuju Amendemen Kontrak Blok Corridor Medco

Selain itu, kementerian juga telah menyetujui alokasi dan harga gas untuk tiga pembeli gas.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempertahankan posisinya sebagai penghasil minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya