Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

REI: Tax Amnesty buat sektor properti kembali bergairah di 2017

REI: Tax Amnesty buat sektor properti kembali bergairah di 2017 Ilustrasi Mafia Pajak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata optimis sektor properti Tanah Air akan kembali bergairah di 2017 mendatang. Kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal semakin tinggi karena tercatat 3,5 juta manusia lahir tiap tahunnya.

Selain itu, kebijakan pengampunan pajak atau Tax Amnesty yang telah diluncurkan Presiden Jokowi akan mulai terasa dampaknya pada sektor properti pada tahun depan.

"Kita optimis juga tahun ini target semakin naik, adanya Tax Amnesty diharapkan bisa masuk. Sudah banyak yang melaporkan harta kekayaannya melalui Tax Amnesty, hal ini merupakan suntikan baru di bidang properti," ucap Soelaeman di Balai Kartini, Jakarta, Senin (19/12).

Orang lain juga bertanya?

Meski demikian, Soelaeman mengakui bahwa para pengembang masih membutuhkan kebijakan pemerintah dalam mempermudah proses perizinan. Saat ini telah ada paket kebijakan mengenai sektor properti, namun aturan turunan seperti dari daerah belum terealisasikan.

"Kemarin itu perizinan hanya secara umum dan masih membutuhkan penyederhanaan dan percepatan dari seluruh Pemda. Dengan ini investasi dari pembangunan properti bisa lebih cepat," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, sektor properti di Indonesia merupakan salah satu sektor yang menarik bagi investor lantaran memiliki prospek yang menjanjikan. Adanya kebijakan pengampunan pajak (Tax Amnesti) akan meningkatkan gairah industri ini di Tanah Air.

Setelah terjadi pelemahan sepanjang tahun lalu, kebijakan Tax Amnesty menjadi tumpuan harapan untuk membangkitkan kembali pasar properti. Sehingga, sektor ini akan menjadi instrumen investasi pilihan utama bagi investor ketika mengalihkan dananya ke dalam negeri.

"Jika iklim investasi kondusif, orang akan berbondong-bondong investasi di sektor properti. Menurut saya salah satu penempatan investasi yang menarik, ya, sektor properti," ujar Pengamat Ekonomi INDEF, Enny Sri Hartati kepada merdeka.com di Jakarta, Jumat (12/8).

Menurut Enny, adanya kekhawatiran banyak kalangan bahwa akan terjadi bubble di kemudian hari yang diakibatkan sektor properti, tidaklah tepat. Sebab, kata Enny, kondisi di Eropa atau Amerika berbeda dengan di Indonesia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Lanjutkan Insentif Pajak Pembelian Rumah, Sektor Properti Diprediksi Tumbuh 10 Persen di 2024
Pemerintah Lanjutkan Insentif Pajak Pembelian Rumah, Sektor Properti Diprediksi Tumbuh 10 Persen di 2024

Berbagai kemudahan tersebut juga semakin memperkuat stimulus yang sebelumnya diberikan pemerintah seperti Down Payment nol persen.

Baca Selengkapnya
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen

Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik

Baca Selengkapnya
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat
FOTO: Penjualan Rumah Mewah Meningkat

Kontribusi industri properti terhadap PDB pada triwulan kedua 2023 tercatat sebesar 9,43 persen untuk sektor konstruksi & 2,40 persen untuk sektor real estate.

Baca Selengkapnya
Insentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR
Insentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR

Di akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bocorkan Bakal Ada Insentif untuk Sektor Properti, Diputuskan Sore Ini
Jokowi Bocorkan Bakal Ada Insentif untuk Sektor Properti, Diputuskan Sore Ini

Insentif ini akan diberikan kepada sektor properti dan perumahan berupa adanya pelonggaran pajak yang akan ditanggung oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya
Pasca Pandemi, Pasar Properti Mulai Menggeliat Sejak Januari 2023
Pasca Pandemi, Pasar Properti Mulai Menggeliat Sejak Januari 2023

Stabilitas kondisi makro ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19, diyakini memicu pertumbuhan signifikan pasar properti di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Bank BTN Catat Salurkan Kredit Rp348 Triliun Hingga Mei 2024
Bank BTN Catat Salurkan Kredit Rp348 Triliun Hingga Mei 2024

BTN mencatat, pencapaian kinerja keuangannya per Mei 2024 telah sejalan dengan yang ditetapkan perseroan atau on track.

Baca Selengkapnya
Perpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen
Perpanjangan Insentif Pajak Properti 2024 Dipercaya Bakal Dongkrak Penjualan Apartemen

Kepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.

Baca Selengkapnya
BTN Jadi Pioner Terapkan Tokenisasi DIRE Berbasis Teknologi Blockchain
BTN Jadi Pioner Terapkan Tokenisasi DIRE Berbasis Teknologi Blockchain

BTN mendukung inovasi teknologi di sektor keuangan untuk mempermudah akses investor ke investasi properti, baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya
Sumbang Triliunan Rupiah ke Negara, Sektor Properti Serap 13,8 Juta Tenaga Kerja
Sumbang Triliunan Rupiah ke Negara, Sektor Properti Serap 13,8 Juta Tenaga Kerja

Sektor properti saat ini terlihat semakin menguat pasca mengalami kelesuan di sepanjang tahun 2020 hingga pertengahan tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Sektor Perumahan, BTN dan Mandiri Capital Indonesia Resmi Bentuk BTN Fund
Kembangkan Sektor Perumahan, BTN dan Mandiri Capital Indonesia Resmi Bentuk BTN Fund

Pembentukan "BTN Fund" diharapkan dapat menciptakan permintaan, memperluas pangsa pasar dan membuka segmen baru.

Baca Selengkapnya
Sektor Properti Dapat Isentif dari Jokowi, KPR Perbankan Bisa Tumbuh Double Digit
Sektor Properti Dapat Isentif dari Jokowi, KPR Perbankan Bisa Tumbuh Double Digit

Dengan stimulus pemerintah tersebut, semakin banyak masyarakat Indonesia dapat memiliki hunian sendiri sehingga menekan angka backlog.

Baca Selengkapnya