Resmi Kerja Sama, Indonesia Bisa Manfaatkan Teknologi China dalam Sistem Pengelolaan Teh
Rizaldi menyatakan bahwa melalui kerja sama ini, diharapkan pengelolaan bisnis teh PTPN dapat berkembang dari hulu hingga hilir.
Indonesia resmi berkolaborasi dengan China dalam mengelola bisnis teh. Ini tercermin dari aksi korporasi Holding Perkebunan Nusantara melalui anak usahanya, yakni PTPN I yang telah meneken nota kesepahaman (MoU) terkait pengelolaan bisnis teh dengan Yang Lou Dong. Komitmen kolaboraai ini dilakukan di sela kunjungan kerja PTPN I ke salah satu perusahaan teh terbesar di China.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Pemasaran dan Manajemen Aset PTPN I, Landi Rizaldi Mangaweang, dan Yang Lou Dong Tea Industry Co., LTD yang diwakili oleh Board Of Chairman Yang Lou Dong, Zhang Zhaohua.
Rizaldi menyatakan bahwa melalui kerja sama ini, diharapkan pengelolaan bisnis teh PTPN dapat berkembang dari hulu hingga hilir.
"Kami berharap kolaborasi ini dapat menguntungkan kedua belah pihak, serta memungkinkan PTPN I untuk mengadopsi pendekatan modern dalam pengelolaan bisnis teh, dari kebun hingga produk jadi," ujarnya.
Yang Lou Dong dikenal sebagai perusahaan teh yang mengelola perkebunan secara modern dengan penerapan teknologi tinggi dan sistem monitoring digital.
Mereka memiliki berbagai inovasi produk, mulai dari minuman teh, makanan berbahan dasar teh, hingga kosmetik berbahan teh. Selain itu, perusahaan ini juga mengelola aset dengan optimal seperti dibangunnya exhibition room, museum teh, restoran, dan tea store, serta memiliki strategi promosi yang atraktif melalui iklan, media sosial, dan edukasi.
Perkuat Posisi di Pasar Global
Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis yang sangat penting dalam memperkuat posisi PTPN I di pasar teh global.
"Kolaborasi ini tidak hanya akan membuka peluang baru bagi pengembangan produk dan peningkatan kualitas teh Indonesia, tetapi juga akan memungkinkan kami untuk memanfaatkan teknologi dan sistem pengelolaan modern yang dimiliki oleh Yang Lou Dong," ujarnya.
Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat memperluas jaringan distribusi dan memperkenalkan produk teh Indonesia ke pasar internasional yang lebih luas, sehingga berkontribusi pada peningkatan daya saing dan ekspor teh Indonesia.
"Kami optimis bahwa sinergi ini akan membawa dampak positif bagi kedua belah pihak dan meningkatkan kontribusi kami terhadap industri teh global," ucap Dwi.