Kementan Kerja Sama Teknologi Pertanian dengan Lembaga Riset Terbesar di China
Mentan menyebut kerja sama ini berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap pasokan pangan global.
Mentan menyebut kerja sama ini berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap pasokan pangan global.
-
Bagaimana Kementan membantu para petani? 'Kami berikan juga bantuan benih, traktor dan pendampingan langsung kepada para petani Indonesia. Sekali lagi kami mewakili petani berterima kasih kepada bapak presiden atas bantuan 14 triliun ini. Bagi petani, presiden adalah pahlawannya petani Indonesia,' katanya.
-
Bagaimana Kementan mendorong ekspor pertanian? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan bahwa kegiatan ekspor pertanian akan terus ditingkatkan dengan mendorong pengembangan hilirisasi produk jadi sesuai arahan Wapres
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Bagaimana kemendag memperkuat kerja sama dengan Tiongkok? Para menteri juga mencatat implementasi Program Kerja 2022-2026 untuk memperdalam kerja sama Perdagangan dan Ekonomi ASEAN China FTA, termasuk kerja sama finansial dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ASEAN dan dukungan Tiongkok untuk promosi ekspor produk ASEAN.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Apa fokus utama kerja sama kemendag dengan Tiongkok? Hal-hal yang tercakup di dalamnya antara lain ekonomi digital, bab usaha mikro kecil dan menengah, dan bab kerjasama teknis dan ekonomi.
Kementan Kerja Sama Teknologi Pertanian dengan Lembaga Riset Terbesar di China
Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan penting ke China National Rice Research Institute (CNRRI), lembaga riset padi terbesar di China yang berdiri sejak tahun 1981. Kunjungan ini menandai langkah awal kerjasama strategis dalam teknologi pertanian antara Indonesia dan China.
CNRRI dikenal sebagai pusat riset terkemuka yang memainkan peran kunci dalam mengkoordinasikan program penelitian padi tingkat nasional dan global. Lembaga ini telah menghasilkan berbagai varietas padi unggul yang resisten terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan, dan menggunakan teknologi ramah lingkungan serta hemat biaya.
Dalam beberapa dekade terakhir, CNRRI telah menciptakan terobosan penting, termasuk pengembangan varietas padi hibrida dengan produktivitas rata-rata mencapai 9,7 ton per hektar. Selain itu, CNRRI juga memanfaatkan teknologi pertanian presisi seperti kecerdasan buatan (AI) dan sistem mekanisasi modern yang terintegrasi, yang sangat meningkatkan efisiensi pertanian.
Kerjasama yang diinisiasi oleh Indonesia ini disambut baik oleh CNRRI dan difokuskan pada beberapa area penting, yakni Peningkatan Kualitas Benih dengan mengembangkan benih yang lebih adaptif terhadap kondisi kekeringan.
Selanjutnya adalah Teknologi Pertanian Modern dengan mengaplikasikan teknologi digital (AI) dan alat mesin pertanian modern seperti mesin pembibitan otomatis, transplanter, drone, combine harvester, dan RMU.
Adapun tujuan utama kerjasama ini adalah: Peningkatan Produksi dan Produktivitas, dengan Memastikan peningkatan hasil panen melalui teknologi dan inovasi terbaru.
Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dengan Memperbaiki pola tanam sehingga lebih efisien dan berkelanjutan. Selanjutnya, tentang upaya Penurunan Biaya Produksi untuk Mengurangi biaya hingga 40-60% melalui teknologi alat dan mesin pertanian dan metode baru.
- Mentan menyatakan bahwa kerjasama ini tidak hanya untuk menjamin kecukupan pangan di kedua negara, tetapi juga berpotensi memberikan kontribusi signifikan terhadap pasokan pangan global.
Dengan memadukan keahlian dan teknologi dari CNRRI, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung pertanian yang berkelanjutan di masa depan.
Menurut Mentan, Kementerian Pertanian RI optimis bahwa inisiatif ini akan membuka jalan bagi inovasi baru dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia, serta memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China dalam bidang pertanian.