Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Revolusi industri 4.0 buka peluang dongkrak skill SDM

Revolusi industri 4.0 buka peluang dongkrak skill SDM Airlangga Hartarto. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Era revolusi industri 4.0 membuka kesempatan bagi sumber daya manusia (SDM) di sektor manufaktur untuk memiliki keahlian yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Untuk itu, diperlukan pelaksanaan program peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (reskilling) para tenaga kerja berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini.

"Di dalam roadmap Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritasnya adalah peningkatan kualitas SDM. Sebab, talent menjadi kunci atau faktor penting untuk kesuksesan implementasi industri 4.0," kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/9).

Merujuk arah peta jalan tersebut, Indonesia berencana untuk merombak kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada bidang Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics (STEAM). Selain itu, fokus meningkatkan kualitas unit pendidikan vokasi seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik.

"Kami meyakini, generasi muda Indonesia merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional di masa depan, sesuai dengan bonus demografis yang dimiliki Indonesia dalam 10 tahun ke depan," ujar Airlangga.

Oleh karena itu, pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk mengumpulkan bakat-bakat SDM yang dibutuhkan dalam membangun ekonomi digital.

Misalnya, Kementerian Perindustrian meluncurkan program pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara SMK dengan industri di berbagai daerah di Indonesia. "Kemudian, kami sudah menjalin kerja sama dengan Swiss untuk pengembangan Politeknik. Selain itu, menjalankan program silver expert dalam rangka melibatkan tenaga ahli dari sektor industri sebagai instruktur," tuturnya.

Bahkan, guna mendorong percepatan implementasi industri 4.0 di Indonesia, Kemenperin menggandeng lembaga riset terkemuka dari Jerman, Fraunhofer IPK. Kerja sama yang dilakukan dalam upaya peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) di Indonesia.

Airlangga pun menegaskan, upaya-upaya tersebut membutuhkan kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku industri dan pihak akademisi. "Dari sisi pemerintah, akan memastikan melalui kebijakan yang memadai seperti pemberian insentif untuk investasi teknologi penerapan industri 4.0," jelasnya.

Sementara itu, pelaku industri perlu memanfaatkan teknologi terkini pada proses produksinya, baik itu melalui pengembangan sendiri atau kelompok yang dibentuk dengan perusahaan lain. Sedangkan, lembaga akademis harus mulai aktif melakukan kegiatan litbang yang berpotensi untuk memacu daya saing industri nasional.

Direktur Jenderal Direktorat Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan mengungkapkan, revolusi industri 4.0 yang tengah bergulir memberikan kesempatan bagi pengembangan dan penguatan industri nasional.

"Pada saat yang sama, revolusi industri 4.0 memberikan landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kokoh dan berkelanjutan," kata dia.

Untuk mendukung implementasi roadmap revolusi industri 4.0, lanjut Putu, Indonesia juga perlu mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital.

Beberapa caranya antara lain penguatan broadband speed dan kemampuan digital dengan melibatkan sektor publik dan sektor swasta untuk investasi pada platform digital. "Misalnya komputasi awan atau cloud computing, pusat data (data center), serta pengelolaan keamanan atau security management," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Pekerjaan yang Tidak Tergantikan AI dan Paling Dibutuhkan di Masa Depan
5 Pekerjaan yang Tidak Tergantikan AI dan Paling Dibutuhkan di Masa Depan

Peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.

Baca Selengkapnya
May Day 2024, Menaker Ajak Pekerja dan Buruh Tatap Masa Depan Dunia Ketenagakerjaan
May Day 2024, Menaker Ajak Pekerja dan Buruh Tatap Masa Depan Dunia Ketenagakerjaan

Menaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Rencana Kenaikan UMP 2025, Pengusaha: Separuh Tenaga Kerja Kita Pendidikannya di Bawah SMP
Tanggapi Rencana Kenaikan UMP 2025, Pengusaha: Separuh Tenaga Kerja Kita Pendidikannya di Bawah SMP

Peningkatan produktivitas akan memberikan ruang yang lebih besar untuk menaikkan upah tanpa harus berdampak pada kenaikan harga barang.

Baca Selengkapnya
Menaker: BLKK Jadi Motor Penggerak Kualitas SDM Indonesia
Menaker: BLKK Jadi Motor Penggerak Kualitas SDM Indonesia

Kemnaker berupaya meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM, salah satunya melalui BLKK.

Baca Selengkapnya
Menaker: Pesatnya Industri Film Perlu SDM yang Kompeten
Menaker: Pesatnya Industri Film Perlu SDM yang Kompeten

Menaker mengatakan, SDM yang kompeten sangat dibutuhkan.

Baca Selengkapnya
Bahas Kebijakan Adaptif Ketenagakerjaan di Era Digital, Kemnaker & UGM Gelar Workshop
Bahas Kebijakan Adaptif Ketenagakerjaan di Era Digital, Kemnaker & UGM Gelar Workshop

Kebijakan adaptif diperlukan agar SDM Indonesia tetap dapat bersaing di pasar kerja.

Baca Selengkapnya
SDM di Indonesia Masih Perlu Dibenahi di Era Ekonomi Digital
SDM di Indonesia Masih Perlu Dibenahi di Era Ekonomi Digital

Pendidikan vokasi bisa menjawab tantangan ekonomi digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Keterampilan yang Dibutuhkan Pasar Kerja di Indonesia
Ini Daftar Keterampilan yang Dibutuhkan Pasar Kerja di Indonesia

Menaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Kuasai Industri 4.0 Agar Masuk 10 Besar Ekonomi Terbesar Dunia
Indonesia Harus Kuasai Industri 4.0 Agar Masuk 10 Besar Ekonomi Terbesar Dunia

Perusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.

Baca Selengkapnya
Tenaga Kerja Indonesia Harus Mampu Hadapi Persaingan di Dalam Maupun Luar Negeri
Tenaga Kerja Indonesia Harus Mampu Hadapi Persaingan di Dalam Maupun Luar Negeri

Pelatihan vokasi diharapkan bisa membantu tenaga kerja meningkatkan keterampilan.

Baca Selengkapnya
Hadapi Bonus Demografi 2045, SDM Indonesia Harus Cakap Digital
Hadapi Bonus Demografi 2045, SDM Indonesia Harus Cakap Digital

Kesenjangan pengguna dan kecakapan digital masih terjadi gap yang cukup jauh.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf: Banyak PR di Sektor Ketenagakerjaan Menuju Indonesia Emas 2045
Wapres Ma'ruf: Banyak PR di Sektor Ketenagakerjaan Menuju Indonesia Emas 2045

Bonus demografi yang akan disambut dalam duadekade mendatang, semestinya membawa peluang kemajuan ekonomi.

Baca Selengkapnya