Salut, Pemuda 22 Tahun Ini Berangkat Umrah Sekeluarga dari Keuntungan Bisnis Aksesoris
Rio mendirikan Kahasil, sebuah bisnis yang bergerak di bidang aksesori, khususnya aksesori wanita.
Untuk memulai bisnis itu, Rio harus merelakan handphone kesayangan miliknya untuk dijual. Kala itu, handphone-nya terjual seharga Rp900.000.
Salut, Pemuda 22 Tahun Ini Berangkat Umrah Sekeluarga dari Keuntungan Bisnis Aksesoris
Salut, Pemuda 22 Tahun Ini Berangkat Umrah Sekeluarga dari Keuntungan Bisnis Aksesoris
Terlahir dari keluarga sederhana dan tak pernah dimanja oleh orang tua, membuat Rio Pebrian, pemuda asal Panjalu, Ciamis tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan senang untuk berbisnis.
Dikutip dari akun Youtube Naik Kelas, Rio mengaku pernah berjualan kecimpring, sebuah makanan tradisional khas Bandung berbahan dasar singkong atau ketela pohon, saat masih bersekolah.
Kemudian, di tahun 2018 Rio mulai beralih menjadi seorang dropshipper aksesoris handphone. Dia melakukan semua aktivitas dropship sendiri, mulai dari packing hingga mengirimkan barang ke ekspedisi.
"Dulu sering terlambat ke sekolah karena harus nganterin barang ke ekspedisi," kata Rio.
Untuk memulai bisnis itu, Rio harus merelakan handphone kesayangan miliknya untuk dijual. Kala itu, handphone-nya terjual seharga Rp900.000. Dari hasil penjualan itu, dia gunakan Rp600.000 sebagai modal dan Rp300.000 untuk membeli handphone lain.
Meskipun keuntungan sebagai dropshipper tak seberapa, Rio tekun menabung keuntungan yang dia dapatkan dari hasil dropship tersebut. Setelah satu tahun menjadi seorang dropshipper, dia berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp3,5 juta.
Keuntungan yang dia dapatkan dari dropship ini dijadikan modal awal untuk pergi merantau, mencari pekerjaan.
Ketika tiba di perantauan, Rio justru banyak bertemu banyak teman-teman yang berjualan tas dan dompet di marketplace.
Melihat peluang baik yang didapatkan teman-temannya, tentu memantik naluri Rio sebagai pebisnis untuk segera bergabung menjadi salah satunya. Selain target pasar yang ramai, supplier kedua barang ini pun tergolong mudah untuk ditemukan.
Dari sinilah, Rio mendirikan Kahasil, sebuah bisnis yang bergerak di bidang aksesori, khususnya aksesori wanita. Selain mengambil barang dari supplier, Rio akhirnya mulai memutuskan untuk mencari penjahit dan memproduksi barang sendiri.
Dengan bantuan dari penjahitnya, Kahasil berhasil memproduksi 10 lusin aksesori per bulannya. Awalnya, mereka hanya berjualan tas dan dompet. Tapi saat ini, sudah mulai merambah ke akseseori lain seperti jam tangan dan kacamata.
Dalam satu hari, Rio bisa menerima pesanan dari 1.200-4.000 alamat yang berbeda. Berkat penjualan yang terus meningkat, Rio akhirnya mendirikan sebuah pabrik untuk menyimpan stok barang di sana.Di pabrik ini, dia dibantu oleh 13 karyawan lain yang ikut terlibat sejak dari proses order, packing, hingga pengiriman ekspedisi.
"Jualan online itu sangat minim risiko. Yang paling riskan, ya kalau mengaktifkan paket COD. Karena semisal ada barang yang dikembalikan customer, ga jarang barangnya sudah dalam kondisi rusak," kata owner Kahasil itu.
Setelah empat tahun berhasil membangun bisnis, Rio telah berhasil memberangkatkan istri, orang tua, dan mertuanya untuk melaksanakan ibadah umrah bersama. Sungguh tak pernah terbayangkan oleh Rio, bisnis yang dia dirikan pada 2019 lalu dapat berkembang hingga sebesar ini.
Meski sempat terkendala karena memiliki modal awal yang kecil, Rio berhasil membuktikan tak ada hasil yang sia-sia.Lewat bisnisnya ini, Rio juga mengaku bersyukur karena bisa membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda di desanya.
"Harapan kedepannya, semoga Kahasil dapat selalu berjaya. Khususnya dalam hal kebaikan," tutup Rio.