Kisah Sukses Bahtiar Buka Jasa Reparasi Ponsel, Modal Rp7 Juta Kini Bisa Beli Rumah Sendiri
Modal pertama yang digelontorkan sebesar Rp7 juta. Modal itu digunakan untuk menyewa tempat, membeli etalase, dan peralatan yang dibutuhkan untuk reparasi.
Modal pertama yang digelontorkan sebesar Rp7 juta. Modal itu dia gunakan untuk menyewa tempat, membeli etalase, dan peralatan yang dibutuhkan untuk reparasi.
Kisah Sukses Bahtiar Buka Jasa Reparasi Ponsel, Modal Rp7 Juta Kini Bisa Beli Rumah Sendiri
Kisah Sukses Bahtiar Buka Jasa Reparasi Ponsel, Modal Rp7 Juta Kini Bisa Beli Rumah Sendiri
Kepercayaan merupakan modal penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Prinsip ini yang dipegang Bahtiar selama merintis jasa service ponsel atau handphone (HP).
Di tahun 2010-2013, Bahtiar bekerja di bidang jasa reparasi. Selama 4 tahun bekerja, Bahtiar berada di titik jenuh. Dia ingin memiliki bisnis sendiri, dan akhirnya memutuskan berhenti.
Namun, sebelum memutuskan berhenti bekerja, Bahtiar mengikuti kursus reparasi ponsel.
Setelah mendapatkan ilmu yang cukup, Bahtiar mulai bergerak merintis usaha reparasi ponsel yang dia beri nama Flashfone. Modal pertama yang digelontorkan sebesar Rp7 juta. Modal itu dia gunakan untuk menyewa tempat, membeli etalase, dan peralatan yang dibutuhkan untuk reparasi.
"Boleh pinjam dari orang tua, tiap bulan cicil ke orang tua," ujar Bahtiar sebagaimana dikutip pada akun YouTube Pecah Telur, Rabu (20/9).
Di tahun 2013, Flashfone mulai beroperasi. Sebagaimana langkah awal sebuah bisnis, Pria asal Tulungagung, Jawa Timur itu belum memiliki banyak pelanggan. Satu hingga dua tahun pertama, Bahtiar hanya memiliki satu pelanggan. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkahnya merintis usaha reparasi ponsel.
Di tahun 2015, bisnisnya mulai berkembang. Dari hanya satu bulan satu pelanggan, usahanya mulai kebanjiran pelanggan. Bahtiar mulai merekrut karyawan untuk membantu reparasi.
Karyawan yang direkrut Bahtian diberi pelatihan tentang reparasi ponsel. Selama menjalankan bisnisnya, Bahtiar spesialisasi reparasi ponsel iPhone, sementara karyawannya khusus Android.
"Karena iPhone itu sangat rumit, saya tidak mau mengambil risiko besar. Karena modal kita berkembang ya dari kepercayaan pelanggan," ucap Bahtiar.
Sepanjang dia merintis usaha ini, kerusakan yang sering dialami pada ponsel pelanggan adalah layar LCD, baterai, hingga IC. Bahtiar mengatakan, untuk mengganti layar LCD iPhone sekelas 13 pro max yang rusak, biaya yang harus dikeluarkan berkisar Rp6 juta.