Ingin Keluar dari Kemiskinan, Rio Tekuni Usaha Dompet hingga Raup Omzet Ratusan Juta Per Bulan
Rio bertekad untuk tidak membandingkan pencapaian diri sendiri dan orang lain.
Rio bertekad untuk tidak membandingkan pencapaian diri sendiri dan orang lain.
Ingin Keluar dari Kemiskinan, Rio Tekuni Usaha Dompet hingga Raup Omzet Ratusan Juta Per Bulan
Berasal dari keluarga serba kekurangan, Rio termotivasi untuk memperbaiki keuangan keluarga.
Melalui usaha berjualan dompet dan tas, pria asal Ciamis, Jawa Barat itu kemudian meraup omzet hingga ratusan juta per bulan.
Melansir dari akun Youtube naik kelas, pria dengan nama lengkap Rio Pebrian tinggal di daerah Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Mulanya, saat masih dibangku sekolah, Rio harus keluar pesantren, karena orang tua tidak punya biaya.
Mengalami kondisi tersebut, membuatnya mencari cara untuk membantu keluarganya.
Tekad memulai usaha muncul saat Rio sedang bercengkerama dengan rekan sebayanya di sekolah.
Pada tahun 2018, dia membuka toko aksesoris di e-commerce Lazada.
Modal yang dia keluarkan saat itu sebesar Rp600.000 itupun hasil dari menjual ponsel.
"Pas zaman sekolah juga sering kesiangan karena antar pesanan dulu ke JNE," Rio, dikutip dari akun Youtube Naik Kelas, Jumat(10/5).
Setelah lulus sekolah di tahun 2019, Rio mulai mencari rekan bisnis.
Akan tetapi tidak semudah yang dia bayangkan.
Tak ingin bergantung hanya karena belum mendapat rekan kerja, Rio beralih ke jualan dompet dan tas.
Hasil berjualan aksesoris diputar kembali untuk memulai bisnis baru yaitu menjual dompet dan tas. Kebetulan, dia menemukan pemasok yang cukup terjangkau.
"Saya berpikirnya 'wah suppliernya berarti dekat nih' kayak gitu," kata Rio.
Seiring berkembangnya toko online miliknya, Rio mulai ingin membangun brand sendiri. Dia kemudian mendatangi satu per satu konveksi namun ditolak.
Penolakan tersebut tidak membuatnya menyerah sampai akhirnya menemukan satu orang bernama Tata asal Garut yang menjadi rekan bisnisnya dari nol.
Keduanya bekerja sama membangun brand dengan nama Kahasil.
Rio memulai dengan 10 lusin produksi waistbag. Tanpa disangka pesanannya semakin hari kian membludak.
Melihat usahanya meningkat, rio membuka lapangan pekerjaan dan peralatan lainnya, sampai memutuskan menyewa dua ruko untuk dijadikan home industri.
Pesatnya pertumbuhan usaha tas dan dompetnya, bukn berarti Rio selalu mendapat untung.
Adakalanya, Rio harus menanggung resiko saat ada pengembalian barang dari fitur cash on delivery (COD), bahkan terkadang kemasan rusak.
Meski demikian, Rio sangat bersyukur apa yang dia usahakan membuahkan mulai kelihatan hasilnya.
Dari penjualan tersebut Rio bisa mendapat 1200-4000 orderan setiap hari dan berhasil meraup omzet ratusan juta.
Selain itu, Rio sangat bahagia karena bisa mempekerjakan banyak orang di kampungnya, membangun gudang produksi dan bisa membiayai berangkat haji orang tua, istri, mertua dan dirinya sendiri. Semua itu dia dapatkan berkat doa dan restu orang tua.
Oleh karena itu, Rio juga berpesan pada semua orang yang ingin memulai usaha untuk terus semangat, banyak belajar, selalu percaya diri dan fokus pada kemampuan diri sendiri, jangan membandingkan pencapaian diri sendiri dan orang lain.
Reporter Magang : Tasya Ananda.