Kelola Warung Sambal sambil Kuliah, Pemuda Asal Tulungagung Raup Omzet Rp9 Juta per Hari
Memulai usaha tak harus menunggu lulus kuliah. Pemuda asal Tulungagung, Jawa Timur ini bertekad memiliki penghasilan sendiri sedini mungkin.
Memulai usaha tak harus menunggu lulus kuliah
Kelola Warung Sambal sambil Kuliah, Pemuda Asal Tulungagung Raup Omzet Rp9 Juta per Hari
Rizal Ananda Mulya, pemuda asal Tulungagung, Jawa Timur bertekad memiliki penghasilan sendiri sedini mungkin. Saat kuliah di UIN Satu Tulungagung, ia menabung uang saku pemberian orang tuanya. Tabungannya itu kemudian dijadikan modal memulai usaha sendiri.
-
Siapa pemuda sukses usaha tauge premium? Seorang pemuda asal Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berbagi kisah inspiratifnya. Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk membantu orang tua berjualan tauge premium.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Bagaimana caranya seorang pengusaha muda bisa berkembang? Jangan mencari kawan yang membuat anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa anda terus berkembang.
-
Bagaimana Sambal Bu Rudy memulai bisnisnya? Lanny kemudian membuka rumah makan di lokasi yang sama.
-
Siapa yang sukses jadi pengusaha di usia muda? Hal ini telah dibuktikan Via, yang dulunya hanya seorang pembantu dengan penghasilan Rp20.000 sehari. Namun, kini Via telah menjadi pengusaha muda yang sukses dan mandiri.
-
Bagaimana tauge premium pemuda ini sukses? Untuk kunci sukses sebenarnya hanya perlu mau repot aja sih, karena saya percaya adanya proses ketika mau ngapa-ngapain (usaha), karena saya percaya ketika bawa value dan selalu menyajikan yang terbaik, uang bakalan ngikut,' terangnya.
Jual Pentol sambil Kuliah
Saat semester empat kuliah, Rizal menggunakan uang tabungannya sebesar Rp5 juta untuk modal berjualan bakso di salah satu pusat perbelanjaan di daerahnya. Sayang, usahanya ini terdampak pandemi Covid-19. Ia kemudian beralih bisnis jualan baju bekas atau thrifting di marketplace.
Usaha jualan baju bekas yang dijalankan Rizal mencapai puncaknya saat ia punya 40 karyawan. Mereka punya tugas beragam, mulai mencuci hingga menyetrika. Seiring berjalannya waktu, usaha baju bekas Rizal makin loyo. Hal ini disebabkan karena pesaingnya makin banyak. Melihat pasar yang semakin tidak menentu, Rizal memutuskan menutup usaha pakaian bekasnya."Kalau saya tutup, saya harus berpikir 40 orang (karyawan baju bekas) ini saya gimana," ujar Rizal, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Beruntung, dari usaha tersebut, Rizal sudah bisa menabung dengan jumlah sekitar Rp300 juta. Uang itu kemudian ia gunakan untuk mencoba bisnis baru.
Pengusaha Muda
Buka Usaha Baru
Berbekal tabungan hasil usaha jualan baju bekas sebesar Rp200 juta, Rizal membuka usaha lalapan dan sambal bakar. Dia bersama sang istri mencari sendiri resep sambal yang akan dijual. Rizal menceritakan, percobaan menemukan resep yang tepat membutuhkan waktu cukup lama.
(Foto: YouTube PecahTelur)
Rizal melakukan inovasi dalam bisnis lalapan dan sambal. Demi menghadirkan pengalaman makan yang nyaman, Rizal membangun warung yang luas. Tak hanya itu, ia bersikukuh menjual aneka menu sambal bakar dengan harga terjangkau.
Kunci Keberhasilan
Rizal berbagi tiga kunci keberhasilan usaha kulinernya. Pertama, pelayanan yang baik. Kedua, harga terjangkau. Ketiga, inovasi.
"Selain itu, saya juga memperhatikan rasa," ujarnya.
Kini, usaha lapapan dan sambal bakarnya bisa meraup omzet hingga Rp9 juta per hari.
Bagi Rizal, promosi di media sosial juga jadi faktor penting dalam usaha kulinernya. Demi menarik konsumen, Rizal mengunggah menu lalapannya beserta harga.
"Selalu saya cantumkan harga. Soalnya khawatir ada yang mikir tempatnya nyaman, pasti harganya mahal," ujarnya.
(Foto: Freepik pikisuperstar)
Kunci Hasilkan Uang Sendiri
Menurut Rizal, menghasilkan uang tidak perlu menunggu lulus.
"Kalau sudah memulai bisnis sedini-dininya, maka pengalaman semakin banyak daripada mereka yang menunggu lulus (kuliah)," terangnya.