Pemuda 24 Tahun Asal Sukabumi Capai Omzet Rp18 Juta Per Hari Hanya dari Jualan Rujak di Jakarta, Ini Keunikannya
Ketika fokus dan total, bukan tidak mungkin usaha rujak buah mampu menghasilkan untung hingga belasan juta rupiah.
Ketika fokus dan total, bukan tidak mungkin usaha rujak buah mampu menghasilkan untung hingga belasan juta rupiah.
Pemuda 24 Tahun Asal Sukabumi Capai Omzet Rp18 Juta Per Hari Hanya dari Jualan Rujak di Jakarta, Ini Keunikannya
Seorang pemuda asal Sukabumi, Jawa Barat, berhasil mematahkan sulitnya meraih kesuksesan saat hidup di Jakarta. Ia diketahui mampu meraup cuan hingga ratusan juta rupiah sebulan hanya dari berjualan rujak ulek.
Tak ada resep khusus untuk mendapatkan keuntungan sebesar itu, karena pemuda 24 tahun bernama Abdul Muhammad ini hanya fokus menjalani usaha dan memilih untuk tidak pacaran.
-
Kenapa Peternak muda di Nganjuk sukses? Nizar tak menyangka ikhtiarnya selama ini berbuah manis. Menurutnya, menjadi peternak cukup sulit dan membutuhkan konsistensi serta ketelitian dalam merawat hewan-hewan peliharaannya.
-
Siapa pemuda sukses usaha tauge premium? Seorang pemuda asal Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berbagi kisah inspiratifnya. Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk membantu orang tua berjualan tauge premium.
-
Bagaimana cara rujak mempengaruhi rezeki? Ada juga mitos makan rujak di malam hari bisa menghambat datangnya rezeki. Dalam pandangan tradisional, kegiatan dan kebiasaan yang dilakukan pada malam hari bisa mempengaruhi nasib dan keberuntungan seseorang, termasuk dalam hal rezeki.
-
Di mana rujak buah bumbu kacang populer? Selain itu, kesegaran rujak buah bumbu kacang juga terpancar dari tekstur buah-buahan yang masih segar serta bumbu kacang yang memberikan tambahan rasa dan aroma yang lezat.
-
Dimana Rujak Jaran dijual? Salah satu warung rujak jaran yang terkenal adalah milik ibu Wati yang berlokasi di sekitar area makam kawasan Desa Gamel.
-
Apa itu rujak buah wuni? Beda dari rujak pada umumnya, rujak buah wuni ini segar dan bikin ngiler Hidup dekat alam membuat warga Baduy di Kabupaten Lebak, Banten mudah untuk mencari makanan. Mereka memanfaatkan kekayaan tumbuhan di sekitar, termasuk untuk membuat kudapan. Rujak buah wuni jadi salah satunya.
Menurutnya, selama usaha dijalankan dengan kerja keras dan sungguh-sungguh termasuk tidak pacaran, maka usaha apapun yang tengah dijalani akan berbuah manis di kemudian hari.
Berikut kisah Abdul Muhammad yang menginspirasi dari berjualan rujak buah ulek di Jakarta.
Berjualan Rujak Ulek
Dalam kanal Youtube Dapur Riani, diceritakan bahwa Abdul Muhammad ini tidak gengsi berjualan rujak ulek.
Ia membuka lapak sederhananya di pinggir jalan, kawasan Kebon Kacang Raya, Thamrin City, Kota Jakarta Pusat.
Sehari ini, ia membuka lapaknya sejak pagi hingga sore hari bersama sang ibu dan dibantu oleh beberapa rekan.
“Jualan rujak ini sudah dua tahunan, dulu di gerobak sekarang alhamdulillah bisa nyewa di sini (lapak),” kata Abdul Muhammad di kanal Youtube tersebut, dikutip Merdeka.com, Minggu (23/6).
Gunakan 11 Macam Buah
Selama berjualan, dirinya tetap menjaga kualitas agar dagangan rujaknya tidak ditinggalkan pelanggan. Tak tanggung-tanggung, karena buah yang digunakan bisa hingga 11 macam dengan kualitas segar.
Alhasil, pelanggan pun selalu ramai berdatangan terutama saat siang hari dengan memesan lebih dari satu porsi.
“Ini buahnya ada belimbing, bengkuang, timun, jambu kristal, ada pepaya, jambu air, nanas, mangga, kedondong, ubi mentah, sampai apel Malang,” kata pemuda tersebut.
Habiskan Satu Kuintal Buah Per Hari
Karena permintaan pelanggan yang tinggi, Abdul Muhammad selalu menyediakan buah per item hingga belasan kilogram.
Jika dikalikan 11 jenis, maka dalam sehari dirinya bisa menyajikan hingga 1 kuintal buah segar.
Buah-buah tersebut ia beli dari pasar yang tak jauh dari lokasi berjualan, dengan kualitas yang terjaga kesegarannya.
“Kalau ditotal-total buahnya bisa lebih dari satu kuintal dalam satu hari untuk jualan,” terangnya.
Gunakan Resep Khusus
Keunikan rujak buah ulek yang ditawarkan oleh Abdul Muhammad terletak pada sambalnya yang berbeda. Ia menggunakan resep dari keluarga yakni menggunakan buah buni.
Buah ini punya karakter yang masam dan manis, sehingga sangat cocok untuk campuran rujak buah.
Kemudian, ia juga menggunakan buah labi-labi dan markisa hutan untuk mencairkan gula aren. Dari kombinasi buah-buah unik ini, rujaknya punya rasa manis pedas dan asam yang segar.
“Lalu biar makin sedap ini pakai kecombrang juga, dan untuk nyairin gulanya pakai markisa hutan, jadi kita tidak pakai air sama sekali,” ujarnya.
Capai Omzet Rp 18 Juta/hari
Saat ini, dalam sehari ia mampu melayani hingga 400 porsi untuk yang dibawa pulang.
Bahkan, pernah ia bersama sang ibu membuat hingga 1.000 porsi rujak buah ulek, dengan harga Rp18 ribu per porsi.
“Ini satu porsinya Rp18 ribu, pernah sampai 1.000 porsi, berarti Rp18 juta (omzetnya),” terang pemuda ramah itu.
Tak Gengsi
Menurutnya, kunci sukses adalah tidak gengsi dan berani mencoba serta total saat menjalankannya. Dari usaha rujak buah ini keuntungan belasan juta rupiah bukan mustahil untuk didapatkan.
“Saya masih jomlo, jadi usaha dulu yang serius dan tidak ingin pacaran. Kalau sudah ada rezeki, jodoh bisa datang sendiri,” katanya menambahkan.
Adapun usaha rujak ulek ini merupakan warisan keluarga, setelah sebelumnya dirintis oleh sang kakak. Kini, Abdul Muhammad bisa menjadi contoh sosok pemuda yang tak gengsi terjun menjadi pengusaha rujak di pinggir jalan yang sukses.