Satgas Pangan sayangkan pedagang beras lebih untung ketimbang petani
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan komoditi beras menjadi fokus utama Satgas Pangan. Sebab, banyak mafia beras yang mendapatkan keuntungan dua kali lipat dari petani.
Tito menegaskan perputaran uang dalam mafia beras mencapai Rp 487 triliun per tahun. Pedagang mendapatkan untung lebih banyak ketimbang petani dalam pendistribusiannya.
"Uang yang beredar untuk beras ini hampir Rp 487 trliun. Target dari Bapak Presiden dengan Pak Menteri Pertanian itu bisa turun stabil," ujar Tito usai rapat koordinasi bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/7).
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Apa target Kementan terkait beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan kebutuhan beras pada bulan Maret, April dan Mei mendatang dalam kondisi aman.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Apa target Kementan untuk produksi beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor.
-
Apa target produksi beras Kementan? Menyambut Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023, Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong kepala daerah memperkuat produksi pangan guna menekan inflasi, khususnya merealisasikan target produksi beras sebanyak 35 juta ton pada musim panen yang akan datang.
Tito menyayangkan pedagang beras mendapatkan laba yang besar dalam penjualan komoditas beras. "Saya menyayangkan pihak yang mendapatkan laba besar justru pedagang dibanding petani dan konsumen. Karenanya, pemerintah berupaya agar kesenjangan dari ketiga pihak tidak menimpang," katanya.
Tito menjelaskan pedagang yang berjumlah 400.000 orang bisa mendapatkan keuntungan mencapai Rp 133 triliun. Sedangkan, petani yang jumlahnya lebih besar yaitu 56 juta orang hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 60 triliun.
"Itu (keuntungan) dua kali lipat. Nah ini kami melihat terjadi ketidakseimbangan," ucapnya.
Selain adanya ketimpangan keuntungan yang didapatkan antara pedagang dengan petani, Satgas Pangan juga akan membantu pengawasan di jalur distribusi sehingga mafia-mafia beras tidak bisa lagi untuk menimbun atau memainkan harga beras.
"Jadi ini yang kami rapatkan tadi dua minggu sekali kita akan melakukan pertemuan, dan kemudian nanti setelah beberapa lama kami tentukan waktunya kami akan melakukan evaluasi bersama lagi apakah tercapai atau tidak target tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, ketimpangan keuntungan antara petani dan pedagang jika dihitung berdasarkan skala individu, satu petani hanya mendapatkan keuntungan Rp 1,2 juta.
"Kami beri ruang petani karena mereka yang berproduksi selama 120 hari. Sementara pedang untungnya Rp 133 triliun dibagi 400.000 pedagang, per orang terima Rp 100 sampai Rp 300 juta," kata Amran.
Selain itu, Amran juga akan mengupayakan harga beras bisa berkurang Rp 1.000, dari harga normal yang biasa di pasaran. Kebijakan itu diambil di luar dari harga petani.
"Petani harga yang menguntungkan enggak boleh turun. Itu sudah dijamin oleh pemerintah. Kami inginkan adalah disparitas yang tinggi ini dari Rp 7.000 ke Rp 10.000. Sehingga tiga-tiganya senang," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan
Baca SelengkapnyaErick menilai petani merasa bahagia dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan saat ini.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang nakal yang menjual kembali beras milik pemerintah.
Baca SelengkapnyaBanyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaPetani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, kehadiran mafia menyebabkan petani di Indonesia menjadi tidak sejahtera.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin prihatin dengan nasib petani yang harga gabahnya murah tetapi harga beras mahal.
Baca SelengkapnyaTerlebih BMKG menyebut puncak musim kemarau akan terjadi di Agustus-September 2024.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaSkandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaMark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.
Baca Selengkapnya