Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satgas Pangan sayangkan pedagang beras lebih untung ketimbang petani

Satgas Pangan sayangkan pedagang beras lebih untung ketimbang petani Kapolri Jendral Tito Karnavian. ©2016 Merdeka.com/Adriana Megawati

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan komoditi beras menjadi fokus utama Satgas Pangan. Sebab, banyak mafia beras yang mendapatkan keuntungan dua kali lipat dari petani.

Tito menegaskan perputaran uang dalam mafia beras mencapai Rp 487 triliun per tahun. Pedagang mendapatkan untung lebih banyak ketimbang petani dalam pendistribusiannya.

"Uang yang beredar untuk beras ini hampir Rp 487 trliun. Target dari Bapak Presiden dengan Pak Menteri Pertanian itu bisa turun stabil," ujar Tito usai rapat koordinasi bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/7).

Tito menyayangkan pedagang beras mendapatkan laba yang besar dalam penjualan komoditas beras. "Saya menyayangkan pihak yang mendapatkan laba besar justru pedagang dibanding petani dan konsumen. Karenanya, pemerintah berupaya agar kesenjangan dari ketiga pihak tidak menimpang," katanya.

Tito menjelaskan pedagang yang berjumlah 400.000 orang bisa mendapatkan keuntungan mencapai Rp 133 triliun. Sedangkan, petani yang jumlahnya lebih besar yaitu 56 juta orang hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 60 triliun.

"Itu (keuntungan) dua kali lipat. Nah ini kami melihat terjadi ketidakseimbangan," ucapnya.

Selain adanya ketimpangan keuntungan yang didapatkan antara pedagang dengan petani, Satgas Pangan juga akan membantu pengawasan di jalur distribusi sehingga mafia-mafia beras tidak bisa lagi untuk menimbun atau memainkan harga beras.

"Jadi ini yang kami rapatkan tadi dua minggu sekali kita akan melakukan pertemuan, dan kemudian nanti setelah beberapa lama kami tentukan waktunya kami akan melakukan evaluasi bersama lagi apakah tercapai atau tidak target tersebut," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, ketimpangan keuntungan antara petani dan pedagang jika dihitung berdasarkan skala individu, satu petani hanya mendapatkan keuntungan Rp 1,2 juta.

"Kami beri ruang petani karena mereka yang berproduksi selama 120 hari. Sementara pedang untungnya Rp 133 triliun dibagi 400.000 pedagang, per orang terima Rp 100 sampai Rp 300 juta," kata Amran.

Selain itu, Amran juga akan mengupayakan harga beras bisa berkurang Rp 1.000, dari harga normal yang biasa di pasaran. Kebijakan itu diambil di luar dari harga petani.

"Petani harga yang menguntungkan enggak boleh turun. Itu sudah dijamin oleh pemerintah. Kami inginkan adalah disparitas yang tinggi ini dari Rp 7.000 ke Rp 10.000. Sehingga tiga-tiganya senang," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Ajak Perangi Bandit Pangan
Dugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Ajak Perangi Bandit Pangan

Dugaan Mark Up Impor Beras, Politisi PDIP Dukung Perangi Bandit Pangan

Baca Selengkapnya
Harga Beras Meroket, Erick Thohir: Cukup Bagus, Petani Bahagia
Harga Beras Meroket, Erick Thohir: Cukup Bagus, Petani Bahagia

Erick menilai petani merasa bahagia dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras yang ditetapkan saat ini.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Awal Mula Munculnya Mafia Beras di Indonesia
Ternyata Ini Awal Mula Munculnya Mafia Beras di Indonesia

Banyak pedagang nakal yang menjual kembali beras milik pemerintah.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Siap Berantas Oknum Penimbun Beras: Wasit Saja Ketangkep
Erick Thohir Siap Berantas Oknum Penimbun Beras: Wasit Saja Ketangkep

Banyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Petani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden
Petani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden

Petani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden

Baca Selengkapnya
Anies Bicara Sumber Masalah Harga Beras Mahal dan Petani Tak Sejahtera: Mafia Pertanian Harus Diperangi Tuntas
Anies Bicara Sumber Masalah Harga Beras Mahal dan Petani Tak Sejahtera: Mafia Pertanian Harus Diperangi Tuntas

Menurut Anies, kehadiran mafia menyebabkan petani di Indonesia menjadi tidak sejahtera.

Baca Selengkapnya
Anies Prihatin Harga Gabah Murah Tapi Beras Mahal: Ada Mafia, Apakah Boleh Dibiarkan?
Anies Prihatin Harga Gabah Murah Tapi Beras Mahal: Ada Mafia, Apakah Boleh Dibiarkan?

Anies-Cak Imin prihatin dengan nasib petani yang harga gabahnya murah tetapi harga beras mahal.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Kembali Naik, Menteri Tito Ingatkan Kepala Daerah Tak Jual Sawah ke Pengembang
Harga Beras Kembali Naik, Menteri Tito Ingatkan Kepala Daerah Tak Jual Sawah ke Pengembang

Terlebih BMKG menyebut puncak musim kemarau akan terjadi di Agustus-September 2024.

Baca Selengkapnya
Giliran Beras Naik Teriak-teriak, Petani 'Gaji PNS Naik, UMR Naik Kami Diam'
Giliran Beras Naik Teriak-teriak, Petani 'Gaji PNS Naik, UMR Naik Kami Diam'

Belakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun

Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun

Baca Selengkapnya
Penjual Lontong Pusing Harga Beras Makin Mahal
Penjual Lontong Pusing Harga Beras Makin Mahal

Pasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Minta Penegak Hukum Usut ‘Mark Up’ Impor Beras
Anggota DPR Minta Penegak Hukum Usut ‘Mark Up’ Impor Beras

Mark up impor beras diduga menimbulkan kerugian senilai Rp8,5 triliun.

Baca Selengkapnya