Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sikap Presiden Jokowi Soal Ekspor Lobster: Nilai Tambah Harus Ada di Negara Kita

Sikap Presiden Jokowi Soal Ekspor Lobster: Nilai Tambah Harus Ada di Negara Kita Jokowi pimpin ratas bahas KUR 2020. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia mendapatkan nilai tambah dari ekspor komoditas lobster. Saat ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berencana membuka keran ekspor benih lobster usai ditutup Susi Pudjiastuti.

Presiden Jokowi meminta para ahli memberikan masukan solusi terhadap masalah lobster saat ini. "Saya kira pakar-pakarnya tahu lah mengenai bagaimana tetap menjaga lingkungan agar lobster itu tidak diselundupkan, tidak diekspor secara aur-auran. Tapi juga nelayan dapat manfaat dari sana, nilai tambah harus ada di negara kita," ujarnya saat ditemui di Kalimantan Timur, Selasa (17/12).

Presiden Jokowi turut menekankan keseimbangan dalam industri lobster. Di mana, aspek lingkungan harus tetap diperhatikan dan tidak melulu soal ekonomi.

Orang lain juga bertanya?

"Yang paling penting, menurut saya, negara mendapat manfaat. Nelayan mendapat manfaat. Lingkungan tidak rusak. Nilai tambah ada di dalam negeri baik ekspor dan tidak ekspor. Itu hitungannya dari situ," tuturnya.

"Jangan kita tidak hanya melihat lingkungan saja tetapi nilai ekonomi juga dilihat. Tapi jangan dilihat nilai ekonominya saja tapi lingkungan tetap harus dipelihara. Keseimbangan itu paling penting," tambahnya.

Presiden pun tidak setuju jika pemerintah membuka keran ekspor lobster secara sporadis. "Bukan hanya bilang jangan (ekspor), tidak. Keseimbangan itu yang harus diperlukan. Jangan juga aur-auran, semuanya diekspor, tidak benar itu," tutupnya.

KKP: Indonesia Penghasil Benih Lobster Terbesar di Dunia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan Indonesia merupakan negara penghasil benih lobster terbesar di dunia yang berasal dari hasil tangkapan di alam. Di beberapa daerah, ribuan nelayan kecil menggantungkan hidup dari perdagangan benih lobster ini.

"Di sisi lain, penyelundupan benih lobster untuk diekspor ke luar negeri juga marak terjadi sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu keberlanjutan ekosistem lobster di alam," tutur Kepala Biro Kerja Sama dan Humas KKP, Lilly Aprilya Pregiwati, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/12).

Maka dari itu, Lily menambahkan rencana pembukaan kembali ekspor benih lobster masih proses pengkajian. Kajian dilakukan dengan menggandeng para pemangku kepentingan dan para pakar/ahli yang terdiri dari para peneliti dan akademisi, serta meminta masukan dan saran para pelaku usaha.

Lily mengatakan saat ini KKP tengah mengkaji dan merumuskan kembali kebijakan pemanfaatan benih lobster dengan memperhatikan aspek keberlanjutan lobster di alam dan keberlangsungan ekonomi masyarakat nelayan.

"Kami informasikan bahwa kebijakan ini masih dalam proses pengkajian, memerlukan waktu hingga siap untuk disosialisasikan," ujarnya.

Kebijakan yang tengah dikaji, lanjutnya, terutama berkaitan dengan pemanfaatan benih lobster hasil tangkapan di alam, dengan mengatur ulang perdagangan benih lobster dan rencana pengembangan teknologi pembesaran benih lobster hingga ukuran konsumsi di dalam negeri.

Keran Ekspor Benih Lobster Lebih Baik Dibuka atau Tetap Dilarang?

Terkuaknya penyelundupan benih lobster ke luar negeri dengan nilai hingga Rp 900 miliar per tahun mengejutkan banyak pihak. Menurut PPATK, penyelundupan benih lobster ke luar negeri melibatkan sindikat internasional.Sumber dananya berasal dari bandar di luar negeri yang kemudian dialirkan ke berbagai pengepul di Indonesia. Dan dananya dialirkan via usaha valuta asing atau money changer. Usai ditutup di era Susi Pudjiastuti, kini Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berencana membuka peluang ekspor benih lobster ke negara tetangga.Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia (EconAct) Ronny P Sasmita menilai bahwa pencabutan larangan ekspor bukanlah jalan keluar."Siapapun menterinya pasti bisa hanya mencabut atau revisi larangan ini. Saya kira dalam kacamata ketahanan ekonomi, tugas strategis menteri KKP adalah membangun nilai tambah dan daya saing produk perikanan domestik termasuk lobster," ujar Ronny mengutip keterangan resmi yang diterima, Minggu (15/12).Dia mengatakan, dalam perspektif pajak, penyelundupan benih lobster ke luar negeri tentu saja akan merugikan keuangan negara karena akan mengurangi penerimaan negara dari aktifitas yang seharusnya berupa ekspor resmi benih lobster.Adapun larangan ekspor benih lobster ditetapkan pada 23 Desember 2016 lalu, oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, berupa Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) No.56 / Permen-KP / 2016 tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia.Ronny mengakui, meski kebijakan pelarangan ekspor benih lobster di masa kepemimpinan Susi cukup berani, namun hal itu saja tidak cukup jika tidak disertai roadmap strategis mengenai pembudidayaan lobster.Namun jika dibatalkan, maka keputusan itu mungkin akan berdampak pada kondisi jangka panjang ekspor impor hasil laut Indonesia."Pasalnya jika pada satu titik nanti kebutuhan nasional atas lobster dewasa meningkat tajam, dimana kapasitas produksi domestik tak sanggup memenuhinya, maka mengimpornya akan menjadi keputusan yang merugi. Pada titik inilah kita akan kalah telak," imbuh dia.Dia mengakui langkah Menteri KKP yang baru tidak mudah, dengan mencabut aturan tersebut atas alasan penyelamatan devisa dan penerimaan negara dengan cara melegalkan yang sebelumnya ilegal."Revisi atau mencabut bukanlah sebuah pekerjaan sulit dan bukan pula perwujudan dari visi-misi yang besar dari seorang menteri. Siapapun menteri yang duduk di sana, dipastikan bisa melakukan itu,"kata dia.Oleh karenanya, Edhy, disebutkan Ronny, disarankan memiliki kebijakan pembeda dan tidak bermental inlander dalam menjaga bibit lobster ini. Caranya dengan mengedepankan roadmap budidaya lobster agar jadi komoditas perikanan ekspor berdaya saing dan bernilai tambah."Lalu, berujung mewujudkan dengan keberpihakan fiskal yang jelas terhadap program tersebut. Itu baru bisa disebut kebijakan pembeda," ujarnya.Dengan begitu, benih lobster hingga menjadi dewasa akan memiliki nilai tambah dan berpeluang menghasilkan pendapatan yang lebih besar untuk negara dibanding hanya dijual dalam keadaan utuh sebagai benih saja."Jika menteri yang baru menawarkan roadmap budidaya lobster agar jadi komoditas perikanan ekspor berdaya saing dan bernilai tambah, lalu berjuang mewujudkan dengan keberpihakan fiskal yang jelas dan program-program pembudidayaan yang terukur, itu baru bisa disebut sebagai "kebijakan pembeda" , tidak bermental inlander, dan layak disebut sebagai pekerjaan besar," dia menandaskan.

Susi Pudjiastuti: RI Rugi Besar Bila Ekspor Benih Lobster Dibiarkan

Wacana pembukaan kembali keran ekspor benih lobster oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan menuai respons dari mantan Menteri Susi Pudjiastuti. Kebijakan ini memang bertentangan dengan langkah Susi yang sebelumnya menutup rapat keran ekspor benih lobster.Susi yang dikenal tegas dalam prinsip tersebut, mengutarakan opininya dalam sebuah video pendek yang diunggah ke akun Instagramnya, @susipudjiastuti115.Dalam video yang diposting pada 10 Desember 2019 kemarin, Susi bercerita sedang menyantap hidangan laut lobster di kampung halamannya, Pangandaran."Lobster yang bernilai ekonomi tinggi tidak boleh punah, hanya karena ketamakan kita menjual bibitnya. Dengan harga seperseratusnya pun tidak," tulis Susi, dikutip Liputan6.com, Minggu (15/12).Lebih lanjut, Susi bercerita bahwa dirinya menyantap lobster berukuran 400 gr hingga 500 gr, yang harga per kilogram mencapai Rp 600 ribu hingga Rp 800 ribu. "Tapi kita ambil dan jual bibitnya hanya seharga Rp 30 ribu, sudah berapa rugi kita?" ujar Susi.Apalagi, lanjut Susi, jika lobsternya berjenis mutiara, yang harganya bisa mencapai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per kg. Saat hari raya seperti Natal dan hari raya China, harganya diklaim bisa lebih dari Rp 5 juta."Tapi kita jual bibitnya ke Vietnam seharga Rp 100 ribu hingga Rp 130 ribu saja," lanjut Susi dalam videonya.Oleh karenanya, Susi mengingatkan kepada para nelayan untuk tetap mempertahankan bibit lobster tersebut tumbuh secara alami di lautan."Jadi bukan pemerintah saja yang rugi, tapi masyarakat juga rugi, nelayan jangan bodoh dan kita akan rugi kalau itu (ekspor benih lobster) dibiarkan," tuturnya.Meskipun tidak secara terang-terangan, namun pernyataan Susi sudah menegaskan bahwa pembukaan ekspor benih lobster berpotensi mematikan industri hasil tangkapan laut Indonesia yang keuntungannya bisa mencapai ratusan triliun rupiah.Warganet pun antusias dengan ketegasan dan kecintaan Susi terhadap laut Indonesia yang masih melekat meskipun dirinya sudah tidak menjadi Menteri KKP lagi. Hampir semuanya mendukung gerakan Susi untuk tetap melarang benih lobster diekspor ke luar negeri.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lobi-Lobi Menteri Trenggono Wujudkan Indonesia Jadi Pemasok Lobster Dunia
Lobi-Lobi Menteri Trenggono Wujudkan Indonesia Jadi Pemasok Lobster Dunia

Lobi-lobi diplomasi akhirnya menghasilkan kerja sama kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Vietnam yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Tak Takut Digugat, Jokowi Bakal Setop Ekspor Tembaga dan Timah Mentah
Tak Takut Digugat, Jokowi Bakal Setop Ekspor Tembaga dan Timah Mentah

Pemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Sudah 400 Tahun Kita Ekspor Bahan Mentah, Sejak Zaman VOC
Jokowi: Sudah 400 Tahun Kita Ekspor Bahan Mentah, Sejak Zaman VOC

Kejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Ingin Indonesia Punya Peran Strategis di Rantai Pasok Lobster Dunia, Begini Langkah Diambil
Menteri Trenggono Ingin Indonesia Punya Peran Strategis di Rantai Pasok Lobster Dunia, Begini Langkah Diambil

Setiap tahunnya lebih dari 300 juta ekor benur mengalir secara ilegal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Apindo Manfaatkan Potensi Hilirisasi Kelapa Hingga Rumput Laut
Jokowi Minta Apindo Manfaatkan Potensi Hilirisasi Kelapa Hingga Rumput Laut

Presiden Jokowi meminta kalangan pengusaha membidik potensi dari hilirisasi produk perkebunan dan kelautan.

Baca Selengkapnya
2 Tahun Larang Ekspor Benih Lobster, Menteri Trenggono Akui Kewalahan dan Banyak Kecolongan
2 Tahun Larang Ekspor Benih Lobster, Menteri Trenggono Akui Kewalahan dan Banyak Kecolongan

Menteri Trenggono akui kewalahan mengurus ekspor ilegal benih lobster.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono Jengkel Masih Ada Penyelundupan Baby Lobster yang Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah
Menteri Trenggono Jengkel Masih Ada Penyelundupan Baby Lobster yang Bikin Negara Rugi Triliunan Rupiah

Menteri Trenggono menjalin kerja sama dengan Vietnam untuk mengatasi penyelundupan benih bening lobster.

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi ke Presiden Selanjutnya: Jangan Hentikan Hilirisasi, Rugi Besar Kita
Pesan Jokowi ke Presiden Selanjutnya: Jangan Hentikan Hilirisasi, Rugi Besar Kita

Dia meminta hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah tetap dilanjutkan meski Indonesia kalah atas gugatan Uni Eropa, WTO, hingga IMF.

Baca Selengkapnya
Resmikan Tambak Ikan Nila Karawang, Jokowi: Demand Pasar Dunia Yang Sangat Besar
Resmikan Tambak Ikan Nila Karawang, Jokowi: Demand Pasar Dunia Yang Sangat Besar

Jokowi berjanji akan membisikkan pada Presiden selanjutnya program ini agar dianggarkan secara serius jika memang berhasil dan menyerap tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Krisis Pangan Dunia, Apa Itu?
Jokowi Sebut Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Krisis Pangan Dunia, Apa Itu?

Kata Jokowi, tantangan krisis pangan dunia menuntut warga Indonesia untuk melakukan inovasi.

Baca Selengkapnya
Aturan Baru KKP: Nelayan Dilarang Tangkap Ikan Laut Berlebihan
Aturan Baru KKP: Nelayan Dilarang Tangkap Ikan Laut Berlebihan

Aturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.

Baca Selengkapnya
Prabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!
Prabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!

Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.

Baca Selengkapnya