Sinergi Pertamina dan Pelindo I Penuhi Energi untuk Industri di Kuala Tanjung
Merdeka.com - Jelang HUT 63 tahun, PT Pertamina (Persero) membangun sarana fasilitas tangki bahan bakar minyak (BBM) dan jalur pipa gas bumi yang bersinergi dengan PT Pelindo 1 dalam pengelolaannya.
Selain untuk memenuhi kebutuhan energi untuk industri di Kawasan Industri Kuala Tanjung dan Pelabuhan Hub Internasional Kuala Tanjung, Sumatera Utara, hal ini juga untuk mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di tanah air.
Pada Jumat (4/12), Pertamina melaksanakan Groundbreaking Sarana dan Fasilitas Bunker Penunjang TBBM yang ke depan akan dikembangkan sebagai TBBM untuk membantu suplai di wilayah Sumatera Utara. Pada kesempatan yang sama, sekaligus dilakukan Peresmian Jalur Pipa Gas Distribusi Kuala Tanjung di Area Terminal Multipurpose Kuala Tanjung PT Pelindo 1 (Persero) di Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
-
Dimana Pertamina bangun fasilitas di BMTH? Pertamina Patra Niaga menggunakan 2 dermaga di Benoa Selatan sebagai fasilitas penerimaan BBM dan Avtur dari kapal menuju Terminal BBM Sanggaran dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai Bali.
-
Kenapa Pertamina membangun tanki BBM & LPG di Indonesia Timur? Beroperasinya tanki BBM dan LPG ini juga dapat menjaga ketahanan energi di daerah tersebut. Demi mewujudkan availability, accessibility, affordability, acceptability, dan sustainability yang lebih baik dan efisien bagi masyarakat di Indonesia Timur, Pertamina Patra Niaga terus mempercepat proses penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan tanki BBM di Maumere, Nusa Tenggara Timur dan dua (2) tanki LPG di Bima, Nusa Tenggara Barat dan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Gimana Pertamina bantu pengembangan BMTH? Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
Sarana dan Fasilitas Bunker (Bunker Service) akan berdiri di lahan milik PT Pelindo 1 di Pelabuhan Kuala Tanjung dan kelak akan menjadi bagian dari pengembangan tank bunker Kuala Tanjung.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Arifin Tasrif menyambut positif langkah Pertamina menggandeng Pelindo 1 untuk mendukung pemerintah dalam mendorong pemerataan ekonomi dengan membangun infrastruktur energi di Sumatera Utara.
“Pembangunan infrastruktur gas bumi merupakan komitmen untuk penguatan ketahanan energi di dalam negeri, sehingga tidak tergantung hanya satu sumber energi yakni BBM. Kemandirian energi akan menjadi perhatian, karena merupakan unsur penting bagi pembangunan nasional. Penyediaan gas bumi diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri dan mengurangi ketergantungan energi impor,” imbuh Arifin.
Sementara pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi juga menyampaikan apreasiasinya terkait optimalisasi potensi daerah untuk kemajuan ekonomi wilayah tersebut.
“Sumatera Utara merupakan provinsi besar keempat, yang bisa memberikan dukungan ekonomi nasional, apalagi Kuala Tanjung didukung Pusat Industri Sei Mangkei. Saya sarankan Pertamina dan juga Pelindo 1 dapat memanfaatkan Sei Mangkei untuk mengembangkan kerja sama dengan pihak-pihak multi nasional,” ujar Budi.
Pembangunan tangki minyak diesel (HSD) untuk pelayanan BBM bunker kapal di Pelabuhan Kuala Tanjung dilakukan bekerja sama dengan PT Elnusa Petrofin, sementara infrastruktur pipa gas dibangun bekerja sama dengan PT Pertagas dan dipasarkan oleh PT Pertagas Niaga.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan sebagai perusahaan negara yang mengelola energi nasional, Pertamina berkomitmen mendukung pemerintah dalam mendorong ekonomi wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya dengan memasok kebutuhan energi di kawasan industri dan Pelabuhan Kuala Tanjung.
"Dengan rencana Kuala Tanjung sebagai kawasan industri dan pelabuhan hub internasional, maka diharapkan jumlah industri di Kuala Tanjung terus bertambah, sehingga permintaan kebutuhan gas juga meningkat," jelas Nicke.
Untuk tahap awal, Pertamina akan membangun tangki BBM Bunker guna mendukung pengembangan bisnis bunker dan juga melayani kapal-kapal yang berlabuh di Terminal Multipurpose Kuala Tanjung dan sekitarnya. Sebagai informasi, saat ini Provinsi Sumatera Utara telah dilayani lima terminal BBM (TBBM), yaitu Medan Group, Kisaran, Pematang Siantar, Sibolga, dan Nias.
Direktur Utama Pelindo 1 Dani Rusli Utama menilai kehadiran sarana dan fasilitas dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung sangat berpotensi mendukung berdirinya TBBM, mengingat dermaga ini memiliki panjang 500 meter dan lebar 60 meter serta bisa disinggahi kapal raksasa sejenis Very Large Container Carrier (VLCC) dengan bobot 50.000 DWT.
"Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan Pemerintah, atas kerjasama yang dibangun antara Pelindo 1 dan Pertamina untuk pembangunan tangki bunker BBM dan jalur pipa gas yang akan mengoptimalkan kinerja Kuala Tanjung Multipurpose Terminal menjadi pelabuhan masa depan Indonesia serta meningkatkan daya tarik Kuala Tanjung Industrial Estate untuk berinvestasi. Kerjasama ini merupakan langkah awal menjadikan Kuala Tanjung Port & Industrial Estate sebagai Indonesia's Logistic & Supply Chain hub," tutup Dani. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Patra Niaga melakukan penandatanganan kerjasama pemenuhan kebutuhan bahan bakar dengan Kementerian PUPR.
Baca SelengkapnyaProyek strategis ini mencakup pembangunan jaringan pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) baru sepanjang 120 kilometer.
Baca SelengkapnyaPipa baja yang diproduksi oleh PT Krakatau Pipe Industries dengan bahan baku baja hot rolled coil (HRC) dari Krakatau Steel.
Baca SelengkapnyaBeroperasinya tanki BBM dan LPG ini juga dapat menjaga ketahanan energi di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pertagas telah mengoperasikan 63 ruas pipa sepanjang 2.930 km di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaUntuk volume pengaliran gas eksisting untuk sektor industri komersial di wilayah Jawa Tengah sebesar 3 BBTUD atau 3 juta meter kubik per bulan.
Baca SelengkapnyaJika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaGN berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis untuk menopang kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaPertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.
Baca SelengkapnyaPertamina melalui PIEP dan TPDC telah melaksanakan lingkup capability building batch 1 serta kegiatan evaluasi blok hulu yang disepakati oleh Pertamina & TPDC.
Baca Selengkapnya