Sisi Lain Jusuf Hamka, Bos Jalan Tol yang Tidak Tamat Kuliah
Merdeka.com - Nama Mohammad Jusuf Hamka kerap menjadi buah bibir dalam beberapa waktu terakhir. Pria karismatik yang akrab disapa Babah Alun ini dikenal sebagai bos jalan tol.
Hal ini tak lepas dari statusnya yang menjadi pemegang saham PT Citra Marga Nusaphala Persada yang mengoperasikan jalan tol di Indonesia.
Selain itu, Jusuf Hamka juga menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan di Indonesia. Salah satunya PT Indosiar Visual Mandiri.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa bos jalan tol Jusuf Hamka? Bos jalan tol Jusuf Hamka kembali menagih utang negara kepada perusahaannya, Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) kepada Pemerintah.
-
Siapa orang terkaya kedua di Indonesia? Selanjutnya, daftar orang terkaya kedua di Indonesia ditempati Low Tuck Kwong senilai USD25,2 miliar.
-
Siapa anak Jusuf Hamka? Jusuf Hamka memiliki seorang anak yang bernama Feisal Hamka.
Namun, siapa sangka Jusuf Hamka pernah mengalami kesulitan ekonomi sebelum meraih kesuksesan seperti saat ini. Berikut rangkuman perjalanan hidup Jusuf Hamka:
1. Menjadi Kenek
Jusuf Hamka mengaku pernah menjalani profesi sebagai Kenek untuk angkutan umum untuk menambah penghasilan. Hal ini disampaikannya dalam kanal Youtube Fitra Eri.
"Saya pernah jadi kenek bapak saya. Bapak saya dulu supir oplet," kata Jusuf Hamka.
2. Tidak Selesai Kuliah
Hal lain yang membuat heran dari sosok Jusuf Hamka adalah perjalanan pendidikannya. Ia tidak memiliki gelar sarjana meski kuliah di banyak perguruan tinggi.
"Saya kuliah di Trisakti pernah, di Jayabaya pernah, terus di UNTAG pernah, di Amerika dan Kanada saya pernah. Nggak ada yang selesai. Ya begitulah itu suratan takdir," ucap Jusuf Hamka.
3. Makan di Warteg
Meskipun telah menjadi orang kaya, Jusuf Hamka masih mempertahankan kegemarannya untuk makan di warung tegal (warteg) pinggir jalan. Momen ini kerap dibagikannya melalui akun instagram pribadinya @jusufhamka.
"Saya makan di WARTEG SEDERHANA samping MESJID LAUTZE, makanannya uenak tenan dan murah sekali," tulis Jusuf Hamka.
Ketika makan, dia tak sungkan berbincang dengan orang-orang yang juga sedang menyantap makanannya. Bahkan, Jusuf Hamka juga mentraktir orang yang sedang makan di warung tersebut.
"Bapak itu yang makan pak, kalau boleh saya bayarin ya, maaf ya, jangan marah ya," ujar Jusuf. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Hamka lahir di Sawah Besar pada 5 Desember 1957. Dia memutuskan menjadi mualaf pada usia 23 tahun.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar secara langsung menyodorkan nama Jusuf Hamka ke Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bila hendak maju di pilkada
Baca SelengkapnyaUstadz Zaelani membawa Jusuf Hamka untuk bertemu dengan Buya Hamka. Akhirnya, dia mengucap dua kalimat syahadat dan menyatakan dirinya masuk Islam.
Baca SelengkapnyaNama Jusuf disodorkan berpasangan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep
Baca SelengkapnyaLatar belakang Jusuf Hamka menjadi modal utama untuk membenahi persoalan infstruktur di Jakarta.
Baca SelengkapnyaJusuf diminta menerima amanat itu sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat
Baca SelengkapnyaMeski tak mau lugas berkomentar ihwal pribadi Bahlil maupun Agus Gumiwang, Jusuf Hamka menyebut mereka adalah sahabatnya.
Baca SelengkapnyaMeski hasil survei tersebut menunjukkan popularitasnya, Jusuf Hamka memutuskan untuk kembali fokus pada pekerjaan sosial dan meninggalkan ambisi politiknya.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar tengah menyiapkan Jusuf Hamka dalam kontestasi Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini setelah Golkar memutuskan untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Wijaya Dg Mapasomba memprediksi elektabilitas Babah Alun tidak akan berbeda jauh dengan bacagub Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaNama Jusuf disodorkan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep
Baca Selengkapnya