Sri Mulyani dicurhati pengusaha soal susahnya ekspor Indonesia ke Korea dan Eropa
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati hari ini mendengar secara langsung keluhan eksportir terkait hambatan dalam rangka peningkatan ekspor Indonesia di acara Gathering Eksportir Indonesia. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh peserta yang hadir.
Direktur Great Giant Foods, Welly Soegiono curhat kepada Sri Mulyani selama ini pengenaan bea masuk untuk pisang Indonesia ke Korea dikenai bea sebesar 30 persen. Angka ini jauh lebih mahal dibandingkan bea masuk dari beberapa negara tetangga Indonesia.
"Problemnya justru di ekspor. kita mengalami masalah terutama pengenaan bea masuk contohnya ke Korea pisang kita kena 30 persen tapi dari Vietnam 15 persen. Sementara ke Jepang pisang kita kena 3 persen lebih mahal dari Vietnam," ujarnya di Gedung DJBC, Jakarta, Selasa (7/8).
-
Dimana permintaan pisang meningkat? FOTO: Kebutuhan Pisang Meningkat sampai Tiga Kali Lipat di Bulan Ramadan Pedagang sibuk menurunkan pisang di tengah meningkatnya permintaan di bulan Ramadan di Pasar Lembang, Kota Tangerang, Kamis (28/3/2024).
-
Kenapa harga Geti Wijen mahal? Kesulitan dalam membuat kuliner ini salah satunya adalah harga wijen yang makin hari makin mahal. Itu artinya modalnya harus terus bertambah,' keluhnya.
-
Siapa yang prihatin dengan mahalnya beras? 'Pastinya, kami turut prihatin dan merasakan betul kegelisahan masyarakat, khususnya kalangan ibu-ibu, karena harga beras yang masih mahal. Apalagi, saat ini kita sedang Ramadhan, dan sebentar lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Tidak hanya dari Vietnam, pisang Indonesia juga mendapat pengenaan bea masuk 15 persen jika diekspor ke Eropa. Padahal dibanding dengan Filipina angka ini jauh lebih mahal, sebab negara tersebut tidak mengenakan biaya alias 0 persen jika mengekspor ke Eropa.
"Ke eropa kita kena 15 persen tapi Filipina 0 persen. Ini sudah 10 tahun terjadi, padahal masing-masing kementerian punya direktorat jenderal kerja sama luar negeri," jelas Welly.
Welly melanjutkan, dalam rangka peningkatan ekspor, pihaknya telah melakukan kerja sama business to business (btob) dengan China agar dapat melakukan ekspor nanas. Namun hal ini masih menemui hambatan.
"Mengenai peningkatan ekspor, kami sudah berkomunikasi dengan China untuk ekspor nanas segar itu sudah lebih dari 10 tahun masih belum masuk ke China. kita sudah usaha sendiri B2B tapi pemerintahnya belum bisa. Sementara, Malaysia, Filipina dan Thailand sudah bisa masuk ke China," jelasnya.
Keluhan Welly langsung mendapat respons dari Sri Mulyani. Dia berjanji akan segera menindaklanjuti keluhan tersebut kepada kementerian terkait.
"Ini adalah kritik yang bagus dan akan disampaikan kepada Menko Perekonomian, termasuk Menteri Perdagangan. Indonesia bisa melakukan lobi untuk sesama negara Asia dan apalagi kompetisi dari negara negara ASEAN," jelasnya
"Untuk China, Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perdagangan, penetrasi dengan RRT cukup banyak dan menguntungkan. Itu sudah solusi," tutup Sri Mulyani.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di depan Jokowi, Megawati mengaku tidak anti gandum.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani tak membeberkan tanggapan Jokowi atas masalah yang terjadi di Bea Cukai.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani lantas memberi peringatan untuk para bawahannya di Bea Cukai
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.
Baca SelengkapnyaMegawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.
Baca SelengkapnyaUchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.
Baca SelengkapnyaSkandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Baca SelengkapnyaYuni pun meminta agar pihak bea cukai transparan terhadap penghitungan yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaSri Mulyani kasih paham soal video viral penagihan pajak oleh Bea Cukai kepada WNI yang membeli sepatu seharga Rp10 juta di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPasokan beras medium maupun premium juga mulai langkah di pasar tradisional.
Baca Selengkapnya