Sri Mulyani gelisah banyak barang milik negara tapi tak memberi manfaat
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengakui bahwa Barang Milik negara (BMN) selama ini belum memberi kontribusi besar pada pendapatan negara. Dari total nilai sebesar Rp 4.000 triliun, BMN hanya menyumbangkan pendapatan negara sebesar Rp 2 triliun saja.
Sri Mulyani mengaku merasa gelisah melihat ada barang atau aset negara yang sia-sia. Bahkan barang atau aset itu tak menghasilkan apapun.
"Saya nggak peduli dan nggak ingin lihat ada barang negara secuil apapun yang dia itu sia-sia, tidur, malas," tegas Sri Mulyani di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Selasa (25/9).
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang Sri Mulyani ajak bermain di kantornya? Sri Mulyani bahagia mengajak cucu kecilnya bermain di sela-sela pekerjaannya, terutama cucu laki-lakinya.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Bagaimana Kemenhan RI mengelola kekayaan negara? Kemudian, fungsi pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kemenhan.
Ani, sapaan akrab Sri Mulyani mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemilahan kebutuhan aset kementerian atau lembaga secara lebih disiplin. Ani mencontohkan efisiensi perlu dilakukan termasuk dalam hal penggunaan bangunan untuk kantor lembaga atau kementerian.
"Semua kementerian ingin punya kantor sendiri. Disiplin pemanfaatan aset, seperti apakah perlu? Kalau pun perlu apakah harus baru? Oh nggak perlu, baru apakah harus di situ?" urai Sri Mulyani.
Aset juga harus mampu memberikan pemasukan bagi negara. Sri Mulyani mencontohkan salah satu cara agar aset negara bisa menghasilkan adalah dengan menyewakan BMN yang kurang termanfaatkan ke pihak swasta.
"Itu konsep. Setiap space ada harganya lompatan revolusi dalam pengelolaan BMN. Saat saya di Bank Dunia semua space di dalam gedung dianggap bukan milik siapa-siapa. Ada unit membutuhkan space ditanya, unit ini kerjanya ngapain? Dia punya budget nggak? Dan punya nilai tambah apa dan kemudian menjustifikasi menggunakan space. Bahkan semua ruang rapat adalah ruang rapat bersama. Harus register (ketika hendak memakai ruang rapat)," tutup Sri Mulyani.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Keuangan tengah mengoptimalkan penerimaan melalui aset negara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani meminta barang milik negara (BMN) harus menjadi sumber penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaKekejaman yang kerap terjadi di dalam dunia pekerjaan akibat kurangnya rasa kebersamaan.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi anggaran itu menjadi pekerjaan rumah besar bagi K/L saat ini yang perlu diselesaikan dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaKendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani kembali akan menjadi Menteri Keuangan di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaTerdapat tujuh poin yang disampaikan dalam surat edaran efisiensi anggaran dinas tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta bendahara negara memantau duit negara di tiap kementerian agar digunakan untuk kepentingan rakyat.
Baca SelengkapnyaIni alasan mengapa Sri Mulyani menjadi pejabat yang paling ditakuti pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaHampir semua K/L mengajukan kenaikan tunjangan kinerja ternyata rata-rata kurang optimal dalam menggunakan sistem merit.
Baca Selengkapnya