Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Makin Tinggi, Defisit Energi Besar
Merdeka.com - Kementerian Keuangan menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 hingga 5,6 persen dalam asumsi ekonomi makro di 2020. Bersamaan dengan target yang lebih tinggi dari pada tahun ini, pemerintah pun mewaspadai external balance perekonomian nasional, seperti defisit perdagangan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, makin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu negara maka makin tinggi permintaan energi. Sebab akan banyak aktivitas industri yang menggunakan energi. Hal ini pun dapat menyebabkan pembengkakan defisit.
"Makin tumbuh pertumbuhan ekonomi makin tinggi permintaan energi, kalau kita lihat defisit makin meningkat, agar bisa tumbuh tinggi," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (17/6).
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa subsidi energi penting? 'Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,' tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
Sejak kuartal I-2017 hingga kuartal I-2019 untuk merealisasikan angka pertumbuhan di atas 5 persen, sebagian besar sektor perdagangan nasional mengalami defisit. Bahkan, dari 23 sektor yang dihitung menyumbang pertumbuhan ekonomi, hanya 8 sektor yang mengalami surplus.
"Beberapa handicap pertumbuhan ekonomi, dapat dilihat dari transaksi berjalan. Kalau kita lihat penyumbang defisit transaksi berjalan, komoditas maupun subsektor yang defisit, hanya sedikit yang surplus," papar Sri Mulyani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, di kuartal I-2019 ekonomi Indonesia tumbuh 5,07 persen. Pada saat yang sama sektor pengolahan energi untuk minyak mengalami defisit 2,79 persen, pengadaan gas defisit 0,50 persen, pertambangan minyak mentah defisit 0,81 persen. Hanya sektor pertambangan gas yang mengalami surplus, yakni sebesar 2,83 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani minta semua pihak mendorong Kementerian ESDM untuk terus menggenjot pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan.
Baca SelengkapnyaProses mencapai target penerimaan pajak tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaKekayaan alam di merupakan modal besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat energi hijau.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKeputusan untuk menyuntik mati PLTU Cirebon-1 juga harus dipastikan tidak melanggar peraturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan Indonesia tetap harus waspada meski ketahanan ekonomi domestik dianggap resilience.
Baca Selengkapnya