Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Strategi BI Hadapi 'Musim Dingin' Ekonomi Global yang Tak Kunjung Usai

Strategi BI Hadapi 'Musim Dingin' Ekonomi Global yang Tak Kunjung Usai Destry Damayanti. ©istimewa

Merdeka.com - Semua pihak sepakat bahwa kondisi perekonomian global saat ini tengah dalam kondisi yang kurang baik. Pertumbuhan ekonomi mengalami tren perlambatan di hampir semua negara.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2019 hanya 3 persen, dan akan sedikit lebih baik atau sebesar 3,1 persen pada tahun 2020. Namun jumlahnya terus berubah lebih rendah dari waktu ke waktu karena banyak alat fiskal dan moneter konvensional tidak bekerja di jalur teoretis seperti yang diharapkan di banyak negara.

"Presiden Jokowi pada tahun 2018 telah memperingatkan dunia bahwa musim dingin akan datang, dan sekarang pada tahun 2019 ketika kita menghadapi situasi saat ini, musim dingin yang panjang dan tidak terduga sudah ada di pintu depan kita," kata dia dalam acara seminar internasional, di Gedung BI, Jakarta Pusat, Senin (2/12).

Orang lain juga bertanya?

Destry menceritakan pada Kamis lalu dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (Bankir Dinner), Presiden Jokowi menyampaikan pesan kuat untuk situasi ekonomi Indonesia. Dia menyebutkan bahwa Indonesia harus diingat dan percaya akan dapat melewati musim kesulitan ekonomi, Indonesia harus menemukan sumber pertumbuhan baru, dan yang terakhir adalah menjaga optimisme di tengah ketidakpastian

"Bank Indonesia sebagai mitra otoritas moneter independen pemerintah, sangat setuju dengan pesan Presiden. Melalui bauran kebijakan, Bank Indonesia mengejar stabilitas untuk mendorong pertumbuhan yang kami perkirakan akan mencapai 5,1 persen - 5,5 persen (yoy) pada tahun 2020," ujarnya.

Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh

Selain itu, bank sentral optimis bahwa dalam jangka menengah pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2-5,6 persen pada tahun 2021. "Seperti yang kita harapkan akan ada reformasi struktural dalam perekonomian kita," dia menambahkan.

Dia mengklaim Bank Indonesia percaya bahwa visi peningkatan ekonomi Indonesia hanya dapat dicapai melalui kolaborasi bersama untuk menciptakan sinergi sehingga kebijakan yang berdampak akan dihasilkan. Kolaborasi ini tidak hanya mengeksplorasi dengan pemerintah pusat, tetapi juga dengan pemerintah daerah.

"Saat ini dengan 46 kantor perwakilan di seluruh negeri, untuk menjaga inflasi yang rendah dan stabil, Bank Indonesia juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mencari sumber pertumbuhan baru melalui dukungan penasihat ekonomi Bank Indonesia untuk pemerintah daerah," ujarnya.

Dia menegaskan Bank Indonesia dan pemerintah akan terus bekerja bahu membahu memperkuat ketahanan, mempertahankan optimisme investor, memajukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Untuk memenangkan tujuan bangsa untuk Indonesia yang baru dan berkembang," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Baca Selengkapnya
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.

Baca Selengkapnya
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen
Demi Rupiah, BI Tahan Suku Bunga di Level 6,25 Persen

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.

Baca Selengkapnya
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF
Tak Takut The Fed Naikkan Suku Bunga, Gubernur BI: Kami Tak Peduli dengan Pernyataan IMF

Bank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.

Baca Selengkapnya
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen
Demi penguatan Rupiah, Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 6,25 Persen

Melansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.

Baca Selengkapnya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya
FOTO: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen, Ini Alasannya

Keputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Siap Bersinergi dengan Prabowo Cetak Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Bank Indonesia Siap Bersinergi dengan Prabowo Cetak Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Untuk memastikan hal tersebut pihaknya menambahkan pengaturan mengenai Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen
Bank Indonesia Pede Prabowo Subianto Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 Persen

Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
Gubernur BI: Masih Ada Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan

Kebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.

Baca Selengkapnya